Nestapa Arimbi Si Bungsu Sebatang Kara Korban Laka Maut Luxio Tertabrak KA

Round Up

Nestapa Arimbi Si Bungsu Sebatang Kara Korban Laka Maut Luxio Tertabrak KA

Dida Tenola - detikJatim
Selasa, 01 Agu 2023 07:00 WIB
Luxio tertabrak kereta api di Jombang
Kondisi Daihatsu Luxio yang ringsek parah usai tertabrak KA Dhoho di pelintasan Dusun Gondekan, Jombang, Sabtu (29/7). (Foto: Enggran Eko Budianto/File detikJatim)
Surabaya -

Kecelakaan maut Daihatsu Luxio yang tertabrak KA Dhoho di Jombang masih menyisakan duka dan trauma mendalam bagi para korban serta keluarga. Tak terkecuali bagi Arimbi, bocah berusia 11 tahun yang menjadi salah satu dari dua korban selamat dalam kecelakaan maut itu. Kini Arimbi hidup sebatang kara.

Arimbi merupakan putri bungsu dari pasangan Wahyu Kuspoyo dan Sutria Ningsih. Wahyu dan Sutria tewas dalam kecelakaan memilukan tersebut. Selain Wahyu dan Sutria, Alinsya Mareta Mingkana-kakak Arimbi- juga tewas.

Tidak hanya ayah, ibu, kakak kandungnya, kecelakaan tragis di Jombang itu juga merenggut nyawa nenek Arimbi, Sumiyowati dan dua saudara sepupu Arimbi, Adelia serta Az-Zahra Rohima Khoirunnisa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Momen menyesakkan terjadi ketika Arimbi yang baru siuman mencari sang ibu. Arimbi masih belum tahu bahwa dia kini hidup sebatang kara setelah keluarganya tewas.

Tante Arimbi,Nesi Neneng Rahayu (43) menceritakan, keponakannya itu masih dirawat di Ruangan Yudistira, RSUD Jombang. Arimbi sudah bisa duduk dan diajak bicara.

ADVERTISEMENT

"Kondisinya baru pulih, baru sadar, sudah membaik. Sudah bisa bicara, sudah bisa duduk. Kata dokter, 4 atau 3 hari lagi sudah boleh pulang," ujar Nesi kepada wartawan di RSUD Jombang, Senin (31/7/2023).

Nesi mengaku belum memberi tahu Arimbi ihwal kepergian keluarganya. Namun, gadis asal Desa Bakung Temenggungan, Balongbendo, Sidoarjo itu sempat menanyakan keberadaan ibunya.

"Dia (Arimbi) tanya, ibunya kok tidak ke sini (menjaganya di RSUD Jombang)? Saya jawab kalau Ibunya di rumah karena masih sakit," katanya.

Sementara itu, Direktur RSUD Jombang dr Ma'murotus Sa'diyah mengatakan, kondisi Arimbi terus menunjukkan perkembangan yang positif. Menurutnya, ingatan gadis asal Desa Bakung Temenggungan, Balongbendo, Sidoarjo itu masih normal. Meski begitu, Arimbi memang belum diberi tahu bahwa keluarganya tewas karena tim dokter memikirkan kondisi psikologisnya.

"Jadi, situasi psikologi kami pertimbangkan di sini. Nakes tidak memberitahukan dulu sampai nanti kami konsultasikan ke poli psikologi untuk pendampingan. Nanti lebih lanjut biar psikolog yang memberi penjelasan," terang dr Sa'diyah.

Arimbi akan mendapatkan trauma healing. Baca halaman selanjutnya...

dr Sa'diyah menjamin Arimbi akan mendapatkan trauma healing atau pemulihan dari trauma. Menurutnya, trauma healing akan diberikan ketika kesehatan fisik korban benar-benar stabil.

"Kami fokus ke kesehatan fisik dulu sampai stabil betul. Artinya, secara fisik ini kan masih dalam pemantauan. Kalau sudah stabil, nanti kami konsultasikan ke psikolog," jelasnya.

Arimbi mengalami gegar otak sedang, patah tulang selangka kanan, serta terindikasi trauma akibat benda tumpul pada perut.

Sedangkan korban selamat lainnya, Fikry-sepupu Arimbi- mengalami gegar otak sedang disertai pendarahan kecil di otaknya. Pemuda berusia 22 tahun asal Dusun Bangi, Desa Woromarto, Purwoasri, Kediri itu mengalami patah tulang selangka sebelah kanan. Sampai saat ini, ia belum sadarkan diri.

Menurut dr Sa'diyah, Arimbi maupun Fikry belum membutuhkan rujukan ke rumah sakit lain.

"Kami masih bisa menangani karena kasusnya belum membutuhkan rujukan. Termasuk Fikry juga demikian. Arimbi mungkin (butuh dirawat) satu minggu, kalau Fikry akan lebih lama," tandasnya.

Seperti diketahui, petaka terjadi di palang pintu pelintasan KA di Dusun Gondekan, Desa Jabon, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Sabtu (29/7) malam sekitar pukul 23.15 WIB. Mobil Luxio bernopol L 1009 XD yang ditumpangi Wahyu Kuspoyo sekeluarga tertabrak KA Dhoho.

Warga yang berada di warung kopi sekitar lokasi kecelakaan sebenarnya sudah meneriaki Wahyu, sopir Luxio. Namun, Wahyu tak mendengar teriakan peringatan tersebut.

Mobil berwarna silver itu akhirnya tertabrak KA Dhoho yang melaju dari arah Mojokerto menuju Kertosono. Saking dahsyatnya tabrakan, mobil sampai masuk ke sawah sekitar 100 meter dari pelintasan KA. Kecelakaan maut itu menewaskan 6 orang, sementara 2 orang lainnya selamat dan langsung mendapatkan perawatan di RSUD Jombang.

Halaman 2 dari 2
(hil/dte)


Hide Ads