Baru Siuman, Arimbi Belum Tahu Keluarganya Tewas di Laka Luxio Vs KA Dhoho

Baru Siuman, Arimbi Belum Tahu Keluarganya Tewas di Laka Luxio Vs KA Dhoho

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Senin, 31 Jul 2023 19:10 WIB
Kondisi dua korban selamat kecelakaan maut Luxio ditabrak kereta yang tewaskan 6 orang sekeluarga
Kondisi Arimbi korban selamat kecelakaan Luxio tertabrak KA Dhoho di Jombang (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Jombang -

Salah satu korban selamat kecelakaan mobil Daihatsu Luxio nopol L 1009 XD tertabrak KA Dhoho di Jombang, Arimbi (11) sudah siuman. Namun, gadis asal Sidoarjo itu belum menjalani trauma healing pascakepergian orang tua dan kakak kandungnya dalam kecelakaan tersebut.

Arimbi merupakan anak bungsu dari dua bersaudara, pasangan Wahyu Kuspoyo (42) dan Sutria Ningsih (38). Kedua orang tuanya tewas dalam kecelakaan maut di perlintasan tanpa palang pintu Dusun Gondekan, Desa Jabon, Kecamatan/Kabupaten Jombang. Begitu pula dengan kakak kandungnya, Alinsya Mareta Mingkana (16).

Direktur RSUD Jombang dr Ma'murotus Sa'diyah mengatakan, Arimbi saat ini sudah siuman. Menurutnya, ingatan gadis asal Desa Bakung Temenggungan, Balongbendo, Sidoarjo itu masih normal. Meski begitu, korban belum diberi tahu ihwal keluarganya yang tewas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, situasi psikologi kami pertimbangkan di sini. Nakes tidak memberitahukan dulu sampai nanti kami konsultasikan ke poli psikologi untuk pendampingan. Nanti lebih lanjut biar psikolog yang memberi penjelasan," terangnya kepada wartawan di RSUD Jombang, Jalan KH Wahid Hasyim, Senin (31/7/2023).

Sa'diyah menjami Arimbi akan mendapatkan trauma healing atau pemulihan dari trauma. Menurutnya, trauma healing akan diberikan ketika kesehatan fisik korban benar-benar stabil.

ADVERTISEMENT

"Kami fokus ke kesehatan fisik dulu sampai stabil betul. Artinya, secara fisik ini kan masih dalam pemantauan. Kalau sudah stabil, nanti kami konsultasikan ke psikolog," jelasnya.

Arimbi mengalami gegar otak sedang, patah tulang selangka kanan, serta terindikasi trauma akibat benda tumpul pada perut.

Sedangkan korban selamat lainnya, Fikry (22) mengalami gegar otak sedang disertai pendarahan kecil di otaknya. Pemuda asal Dusun Bangi, Desa Woromarto, Purwoasri, Kediri itu juga menderita patah tulang selangka sebelah kanan. Sampai saat ini, ia belum sadarkan diri.

Menurut dr Sa'diyah, kedua korban selamat belum membutuhkan rujukan ke rumah sakit lain.

"Kami masih bisa menangani karena kasusnya belum membutuhkan rujukan. Termasuk Fikry juga demikian. Arimbi mungkin (butuh dirawat) satu minggu, kalau Fikry akan lebih lama," tandasnya.

Sebelumnya, kecelakaan maut ini terjadi pada Sabtu (29/7) malam sekitar pukul 23.15 WIB. Mobil Luxio tertabrak KA Dhoho ketika menyeberang perlintasan tanpa palang pintu di Dusun Gondekan. Padahal, warga sekitar sudah meneriaki sopir karena KA akan melintas.

Sopir minibus warna silver itu diduga tidak mendengar peringatan dari warga. Sehingga, ia tak menyadari datangnya KA dari timur ke barat atau dari arah Mojokerto menuju Kertosono. Mobil Luxio rusak parah akibat tertabrak dan terseret KA sampai nyemplung ke sawah sekitar 100 meter dari perlintasan.

Kecelakaan ini menyebabkan sopir Luxio, Wahyu Kuspoyo (42), warga Dusun Ciro Wetan, Desa Bakung temenggungan, Balengbendo, Sidoarjo tewas seketika. Begitu juga dengan 5 penumpangnya. Hanya 2 penumpang yang selamat, tapi harus dirawat di RSUD Jombang karena mengalami gegar otak sedang.




(hil/dte)


Hide Ads