7 Fakta Nyesek Arimbi Sebatang Kara Usai Ortu dan Kakak Tewas Tertabrak KA

7 Fakta Nyesek Arimbi Sebatang Kara Usai Ortu dan Kakak Tewas Tertabrak KA

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Selasa, 01 Agu 2023 09:50 WIB
Kondisi dua korban selamat kecelakaan maut Luxio ditabrak kereta yang tewaskan 6 orang sekeluarga
Arimbi dirawat di RSUD Jombang usai kecelakaan yang menewaskan ayah, ibu dan kakaknya (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Surabaya -

Arimbi baru sadar dari siuman usai menjadi korban kecelakaan Luxio tertabrak KA Dhoho di Jombang. Saat ini, ia dirawat di RSUD Jombang. Sesaat usai siuman, Arimbi mencari sang ibu. Benaknya bertanya-tanya mengapa sang ibu tak menjenguknya di RS.

Arimbi memang belum tahu bahwa sang ibu Sutria Ningsih (38) menjadi korban meninggal dalam kecelakaan tersebut. Tak hanya ibunya, sang ayah Wahyu Kuspoyo (42) serta kakak kandungnya bernama Alinsya Mareta Mingkana (16) juga meninggal dunia dalam kecelakaan tragis yang terjadi Sabtu (29/7) malam.

Kini, Arimbi harus hidup sebatang kara. Gadis SMP berusia 11 tahun itu menjadi satu dari dua korban selamat dari kecelakaan maut itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut sederet fakta nyesek Arimbi jadi gadis sebatang kara usai ditinggal orang tua dan kakak saat tewas tertabrak kereta:

1. Arimbi Anak Kedua dari Dua Bersaudara

Arimbi merupakan siswi kelas 7 SMP Negeri 2 Balongbendo Sidoarjo. Ia merupakan anak kedua dari dua bersaudara.

ADVERTISEMENT

"Kasihan, Arimbi ini masih anak-anak tapi sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya, bahkan kakak kandungnya juga menjadi korban kecelakaan tersebut," kata Ketua RT 9, RW 3 Dusun Ciro Wetan, Desa Bakung Temenggungan, Balengbendo, Sidoarjo, Faisal Junaedi melalui telepon selulernya, Senin (31/7/2023).

Faisal menjelaskan, rombongan ini hendak menjenguk neneknya yang sedang sakit di Kediri. Sementara di dalam mobil, terdapat delapan penumpang. Mobil Luxio dikemudikan Wahyu Kuspoyo.

"Arimbi merupakan anak kedua dari dua bersaudara," jelas Faisal.

2. Arimbi Sudah Sadar Usai Gegar Otak

Arimbi mengalami cedera otak sedang. Saat ini, ia masih dirawat di Ruangan Yudistira RSUD Jombang. Namun, Arimbi sudah sadar dan ingatannya kembali normal.

Direktur RSUD Jombang dr Ma'murotus Sa'diyah mengatakan, saat masuk ke IGD, Arimbi dan korban lainnya Fikry, tidak sadarkan diri. Sebab, ia mengalami gegar otak sedang dan patah tulang selangka sebelah kanan.

"Arimbi sudah sadar, Fikry belum. Keduanya dalam pantauan ketat dokter spesialis bedah saraf sebagai penanggungjawab utama," kata dr Sa'diyah kepada wartawan di kantornya, Senin (31/7/2023).

Cedera otak yang dialami Arimbi, lanjut dr Sa'diyah dipastikan tidak berbahaya. Cedera tersebut akan pulih dengan observasi yang ketat oleh tim dokter spesialis yang menanganinya.

3. Alami Trauma Benda Tumpul di Perut

Hanya saja, putri kedua dari pasangan Wahyu Kuspoyo (42) dan Sitria Ningsih itu terindikasi mengalami jejas atau trauma benda tumpul pada perutnya. Arimbi akan menjalani pemeriksaan USG untuk kedua kalinya hari ini untuk memastikan jejas tersebut.

"Hari ini (Arimbi) sudah bisa diajak bicara, sudah tahu namanya, tahu orang tuanya, tahu rumahnya," ungkapnya.

Kisah nyesek Arimbi belum diberi tahu bahwa keluarganya tewas. Baca di halaman selanjutnya!

4. Arimbi Belum Tahu Ortu dan Kakaknya Tewas

Arimbi belum menjalani trauma healing pascakepergian orang tua dan kakak kandungnya dalam kecelakaan tersebut. dr Ma'murotus mengatakan, ingatan gadis asal Desa Bakung Temenggungan, Balongbendo, Sidoarjo itu masih normal. Meski begitu, korban belum diberi tahu ihwal keluarganya yang tewas.

"Jadi, situasi psikologi kami pertimbangkan di sini. Nakes tidak memberitahukan dulu sampai nanti kami konsultasikan ke poli psikologi untuk pendampingan. Nanti lebih lanjut biar psikolog yang memberi penjelasan," terangnya kepada wartawan di RSUD Jombang, Jalan KH Wahid Hasyim, Senin (31/7/2023).

5. Trauma Healing Akan Diberikan

Sa'diyah menjami Arimbi akan mendapatkan trauma healing atau pemulihan dari trauma. Menurutnya, trauma healing akan diberikan ketika kesehatan fisik korban benar-benar stabil.

"Kami fokus ke kesehatan fisik dulu sampai stabil betul. Artinya, secara fisik ini kan masih dalam pemantauan. Kalau sudah stabil, nanti kami konsultasikan ke psikolog," jelasnya.

6. Arimbi Cari Ibunya

Momen nyesek terjadi ketika Arimbi yang sudah siuman mencari ibunya yang sudah tewas. Momen pilu itu diceritakan Tante Arimbi, Nesi Neneng Rahayu (43). Dia ceritakan bahwa keponakannya sudah sadar, dia sudah bisa duduk dan bicara.

"Kondisinya baru pulih, baru sadar, sudah membaik. Sudah bisa bicara, sudah bisa duduk. Kata dokter, 4 atau 3 hari lagi sudah boleh pulang," ujar Nesi kepada wartawan di RSUD Jombang, Senin (31/7/2023).

Nesi adalah kakak ipar Sutria, sekaligus istri dari kakak kandung Sutria bernama Sutriantono (41). Nesi menceritakan, selain ortu dan kakaknya, nenek Arimbi, Sumiyowati (60) juga tewas di kecelakaan tersebut. Nesi mengaku belum memberi tahu Arimbi ihwal kepergian keluarganya.

"Dia (Arimbi) tanya, ibunya kok tidak ke sini (menjaganya di RSUD Jombang)? Saya jawab kalau Ibunya di rumah karena masih sakit," katanya.

Tidak hanya ayah, ibu, kakak kandung dan neneknya, kecelakaan tragis di Jombang itu juga merenggut nyawa saudara sepupu Arimbi. Yakni Adelia (19), warga Desa Kedungpadang, Rejoso, Nganjuk, serta Az-Zahra Rohima Khoirunnisa (13), warga Desa Bakung temenggungan, Balengbendo, Sidoarjo.

7. Detik-detik Kecelakaan Maut

Kecelakaan maut ini terjadi pada Sabtu (29/7) malam sekitar pukul 23.15 WIB. Mobil Luxio tertabrak KA Dhoho ketika menyeberang perlintasan tanpa palang pintu di Dusun Gondekan. Padahal, warga sekitar sudah meneriaki sopir karena KA akan melintas.

Sopir minibus warna silver itu diduga tidak mendengar peringatan dari warga. Sehingga, ia tak menyadari datangnya KA dari timur ke barat atau dari arah Mojokerto menuju Kertosono. Mobil Luxio rusak parah akibat tertabrak dan terseret KA sampai nyemplung ke sawah sekitar 100 meter dari perlintasan.

Kecelakaan ini menyebabkan sopir Luxio, Wahyu Kuspoyo (42), warga Dusun Ciro Wetan, Desa Bakung temenggungan, Balengbendo, Sidoarjo tewas seketika. Begitu juga dengan 5 penumpangnya. Hanya 2 penumpang yang selamat, tapi harus dirawat di RSUD Jombang karena mengalami gegar otak sedang.



Hide Ads