Lalu bagaimana cara menghitung indeks nilai sekolah?
Alfin menjelaskan, nilai indeks sekolah SMP/Sederajat diperoleh berdasarkan rerata dari rerata nilai rapor semua mata pelajaran seluruh peserta didik dari SMP/Sederajat. Nilai itu diambil dari siswa yang sedang bersekolah di SMA/SMK negeri, yang sekarang kelas 10, 11 hingga 12.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nilai anak di SMA itu berapa, bagaimana, itu saya rata-rata, saya jumlah berdasarkan asal SMP-nya. Jadi misalkan dari lulusan SMP Negeri 1 Surabaya, diterima di sejumlah SMA dan SMK negeri yang ada di Jawa Timur, nanti dilihat siapa saja, nilainya berapa, itu saya jumlahnya akan saya rata-rata," jelasnya.
"Jadi cara ngitungnya gini, sebutlah ada siswa lulusan SMPN 1 Surabaya namanya Ahmad, kemudian Abu, sama Charlie gitu ya. Ahmad ini kelas 10 di SMA 5 Surabaya, kemudian si Abu ini kelas 11 di SMA 1 Jember ini dan Charlie ini kelas 12 di SMK negeri 1 Bojonegoro misalnya," beber Alfin.
Nah, Ahmad yang kelas 10 di SMA 5 Surabaya akan diambil nilai semester 1-nya. Kemudian, Abu yang masih kelas 11 di SMA 1 Jember diambil nilai semester 1 hingga 2 di kelas 10 dan nilai semester 1 di kelas 11. Kemudian, Charlie yang sudah kelas 12, akan diambil nilainya di 5 semester.
"Itu diambil rata-rata lalu dibagi jumlah siswa, itu ketemu indeksnya SMP negeri 1 Surabaya di mata sekolah negeri se-Jatim. Ini konsepnya kayak perguruan tinggi gitu," tambahnya.
Sementara itu, bagi siswa yang belum lolos di jalur prestasi nilai akademik, tak usah berkecil hati. Karena masih ada jalur III yakni jalur zonasi untuk SMK, jalur IV yakni zonasi untuk SMA dan jalur V yakni jalur prestasi nilai akademik untuk SMK.
(hil/dte)