Pengamat masalah kesehatan dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menilai fenomena tingginya minat terhadap pada pengobatan alternatif seperti Ibu Ida Dayak tidak hanya terjadi di Indonesia. Dia mengatakan itu bukan hal baru dan sering dilaporkan di sejumlah negara berkembang.
Dicky mengatakan bahwa ada beragam alasan di balik fenomena tersebut. Termasuk tentang buruknya fasilitas kesehatan yang ada sehingga membuat banyak warga berharap adanya fasilitas kesehatan yang lebih baik dan lebih murah.
"Jadi banyak orang di negara berkembang nggak punya akses kepada fasilitas kesehatan yang modern karena keterbatasan infrastruktur, jalan jauh, dan alatnya juga terbatas," terangnya dilansir dari detikHealth, Selasa (4/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, menurut Dicky, tenaga medis yang terbatas juga disebutnya menjadi 'biang kerok' banyak pasien terpaksa berobat ke terapi alternatif tradisional atau spiritual.
Hasilnya, masyarakat ramai-ramai mendatangi pengobatan alternatif dengan harapan mendapatkan penanganan yang lebih cepat dan bisa segera sembuh, dengan harga yang lebih murah.
"Tenaga medis profesional yang terbatas, beda dengan di kota besar bahkan ada sub spesialis kan, banyak, sehingga akhirnya tradisional atau spiritual medicine ini menjadi hanya satu-satunya pilihan yang ada di daerah atau wilayah itu," lanjutnya.
Persoalan kedua adalah kepercayaan masyarakat pada pengobatan tradisional bak sudah mengakar kuat sedari dulu. Beberapa orang mungkin lahir di keluarga yang mempercayai khasiat pengobatan tradisional jauh lebih baik ketimbang penanganan medis di faskes.
"Mereka tumbuh besar melihat keluarganya, ortunya, nenek, kakek-nya, menggunakan jenis pengobatan ini sehingga terbangun kepercayaan terhadap efektivitas pada pengobatan tradisional atau spiritual medicine ini," jelas dia.
Sosok Ida Dayak viral di media sosial, dinarasikan sebagai 'wanita sakti' yang kerap melakukan praktik pengobatan tradisional. Disebut-sebut wanita ini bisa mengatasi berbagai penyakit, mulai dari stroke hingga masalah tulang bengkok.
Videonya yang viral di media sosial membuat banyak masyarakat rela antre untuk bisa diobati oleh Ida Dayak. Terbaru, banyak warga berkumpul menantikan praktik pengobatan Ida Dayak di GOR Kostrad, Cilodong, Depok.
Tak sedikit pasien rela menunggu berjam-jam untuk bisa diobati Ida Dayak. Bahkan ada yang jauh-jauh datang dari luar daerah lalu menginap walaupun akhirnya acara tersebut dibatalkan.
Terlihat di salah satu video yang viral, Ida Dayak dinarasikan sukses meluruskan tangan seorang pasien yang awalnya tampak bengkok. Beragam komentar membanjiri video tersebut, banyak di antaranya menyiratkan kekaguman.
Terkait hal itu konsultan bedah tangan dari Mayapada Hospital, dr Oryza Satria SpOT angkat bicara soal keamanan dari pengobatan tradisional seperti yang dilakukan Ida Dayak. Menurutnya, keamanan pengobatan tradisional bergantung pada prosedur yang dilakukan.
"Kalau tindakan pengobatan tradisional Ini aman atau tidak, itu jawabannya relatif ya," ucap dr Oryza, Senin (3/4/2023).
"Boleh saja dilakukan tindakan dengan teknik tradisional seperti apapun, asalkan memenuhi prinsip tata laksana di bidang medis ortopedi yaitu, 'first do not harm'," jelasnya
(dpe/fat)