Dengan kondisi geografis dan alamnya, berbagai fenomena aneh pernah terjadi di Indonesia. Beberapa kejadian menarik perhatian warganet hingga viral di media sosial.
Sejumlah fenomena aneh juga pernah terjadi beberapa kali di berbagai wilayah. Pakar pun ramai-ramai memberikan penjelasan dari fenomena aneh ini.
Kendati demikian, tidak semua 'misteri' terpecahkan. Hal ini tidak mengurangi keanehannya di mata orang-orang yang menyaksikan secara langsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fenomena Aneh yang Pernah Terjadi di Indonesia
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut fenomena aneh yang pernah terjadi di Indonesia.
Hujan Es
![]() |
Hujan es seukuran kerikil mengguyur daerah di sekitar kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta pada Selasa (13/3/2025). Nalya Naomi Tarigan, mahasiswa Fakultas Hukum UGM, mengabadikan kejadian ini saat memvideokan suasana hujan di sekitar Gedung Pusat.
Bentuk cuaca ekstrem serupa dialami warga Tasikmalaya, Jawa Barat pada Kamis (14/3/2025). Kejadian hujan es di Tasikmalaya disertai badai angin puting beliung.
Dosen Fakultas Geografi UGM Dr Emilya Nurjani SSi MSi mengatakan hujan es terbentuk akibat pertumbuhan awan Cumulonimbus yang sangat intensif karena didukung kandungan uap air yang cukup banyak. Saat itu, suhu udara di sekitar cukup rendah sehingga kristal es yang berada di awan Cumolonimbus bagian atas menyentuh permukaan dengan suhu rendah. Akan tetapi, suhu bertahan dengan bentuk kristal es (hail) yang lebih kecil.
"Kejadian ini pernah tercatat di beberapa kota di Indonesia, bahkan di Yogyakarta juga pernah terjadi beberapa tahun lalu," ungkapnya, Jumat (14/3/2025), dikutip dari laman UGM, Minggu (15/6/2025).
Cahaya Warna-warni di Langit
Fenomena aneh lainnya adalah langit warna-warni yang terjadi di Dusun Langensari, Desa Patakaharja, Kecamatan Rancah, Jawa Barat, Selasa (24/12/2019) sore. Seorang warga, Rifka Hania (19), mengabadikan momen cahaya merah muda, kuning muda-putih, dan hijau muda di gumpalan awan gelap di langit.
"Lagi naik motor lihat langit kok berwarna-warni, saya kira pelangi karena warnanya mirip tapi tidak tersusun. Saya berhenti dan lihat dengan jelas karena penasaran, ternyata bukan pelangi. Lalu saya foto dan video sedikit, karena memang saya suka foto-foto suasana senja," ujar Rifka saat dihubungi detikcom, Rabu (25/12/2/2019), dikutip dari detiknews.
"Itu asli saya foto sendiri. Saya gatau persisnya itu fenomena alam atau apa. Saya cuma ngiranya pelangi atau pantulan dari cahaya matahari tapi ternyata pas saya liat cuma di bagian awan itu aja," imbuhnya.
Api Keluar dari Pohon Jati
Sebatang pohon jati setinggi 10 meter di Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat tiba-tiba mengeluarkan api kendati sedang turun hujan rintik-rintik pada Selasa (10/9/2024). Warga setempat, Asep Bayu (38), menyaksikan langsung fenomena itu.
"Kejadiannya sekitar pukul 19.55 WIB, saya mendapat laporan dari warga katanya tiang listrik di Blok Wage terbakar. Kebetulan waktu itu pertandingan Timnas sedang jeda babak pertama, jadi langsung saya datang ke lokasi. Begitu tiba di TKP, saya kaget ternyata yang terbakar bukan tiang listrik tapi sebuah pohon jati, dan kala itu hujan rintik-rintik cukup rapat," tutur Asep kepada detikJabar, Rabu (11/9) pagi.
Asep mengatakan tidak ada bekas pembakaran di bawah pohon tersebut. Suara petir juga tidak terdengar menyambar malam itu. Api di pohon juga tidak membakar ranting atau pagar bambu di kiri-kanan pohon.
Pakar Ilmu dan Teknologi Hasil Hutan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Danang Sudarwoko Adi menduga pohon itu terkena kilat-petir.
"Di berita itu memang tidak ada yang mendengar secara langsung ya. Namun perlu dipelajari lebih dalam lagi, apakah kilat yang menyambar itu kejadiannya telah lama menyambar ke pohon jati sebelum diketahui oleh yang mengabadikan videonya. Mungkin juga perlu tanya ke ahli cuaca (kilat), apakah sambaran kilat itu juga memungkinkan tanpa adanya suara gemuruh," tuturnya pada detikEdu via aplikasi pesan, Kamis (12/9/2024).
Telaga Berombak Seperti Lautan
Viral video destinasi wisata Telaga Sarangan di Kecamatan Plaosan, Magetan, Jawa Timur tampak berombak besar seperti lautan beberapa hari pada Maret 2025. Angin kencang juga membuat sejumlah pepohonan di sekitar telaga bergoyang.
Petugas retribusi tiket Telaga Sarangan, Edy Puryanto membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, angin kencang serta hujan menyebabkan gelombang tinggi di telaga.
"Betul itu beberapa hari lalu sekitar Kamis dan Jumat," kata Edy Puryanto pada detikJatim, Rabu (26/3/2025). https://www.detik.com/jatim/berita/d-7843608/fenomena-aneh-telaga-sarangan-berombak-seperti-lautan
Selaras, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menjelaskan fenomena Telaga Sarangan berombang disebabkan oleh angin kencang. Peningkatan kecepatan angin sesaat, sebelum, dan pada awal hujan dipengaruhi oleh adanya awan cumulonimbus.
"Fenomena angin kencang ini betul bisa membuat air di telaga menjadi turut bergelombang. Untuk saat ini kecepatan angin di wilayah Jawa Timur berkisar 20 sampai 30 km per jam," ucap Prakirawan BMKG Juanda, Rendy Irawadi.
Ratusan Ikan Loncat ke Pinggir Pantai
![]() |
Fenomena aneh yang terakhir terekam pada Selasa (5/11/2024) sekitar pukul 19.30 WIB. Dalam video viral itu, terlihat ratusan ikan tampak meloncat ke pinggir pantai di Pelabuhan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Kejadian ini dibenarkan Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik.
"Benar, video ratusan ikan yang loncat ke pinggir pantai yang beredar itu merupakan video yang direkam warga di wilayah Pantai Kota Agung, Kabupaten Tanggamus. Itu peristiwanya terjadi tadi malam," katanya pada detiksumbagsel, Rabu (6/11/2024).
Kepala BMKG Maritim Lampung, Tarjono, menyatakan fenomena tersebut disebut upwelling. Peristiwa ini terjadi akibat adanya perbedaan suhu di permukaan dan di bawah laut.
Tarjono menjelaskan, pada upwelling, air laut yang dingin naik ke permukaan. Air tersebut membawa unsur hara dan klorofil ke permukaan perairan, menjadi sumber makanan untuk ikan kecil, sehingga ikan-ikan tersebut berloncatan ingin memakannya.
Menurut Tarjono, upwelling merupakan fenomena alam biasa. Umumnya, peristiwa tersebut terjadi pada bulan Juli. Namun, fenomena ini juga bisa muncul saat memasuki musim pancaroba di akhir tahun.
"Biasanya, fenomena ini umumnya terjadi di pertengahan tahun antara bulan Juli. Tetapi karena ini juga terkait dengan adanya peralihan musim kemarau ke musim penghujan dan karena di Kota Agung juga kemarin hujan sehingga memungkinkan terjadinya fenomena tersebut yang disebabkan adanya perbedaan suhu lautnya," ucapnya pada detiksumbagsel.
Nah, apa fenomena aneh yang terjadi di daerah detikers?
(twu/nir)