Kreativitas warga Desa Balongwono, Trowulan, Kabupaten Mojokerto patut diacungi jempol. Mereka berhasil menyulap sungai yang tadinya kotor menjadi keramba. Selain sungai menjadi bersih, mereka juga bisa membudidayakan ribuan ikan nila, patin dan koi.
Sungai selebar 4 meter mengalir dari selatan ke utara di Dusun Wates Lor, Desa Balongwono. Sebelah barat sungai adalah jalan kampung beraspal, lalu kantor desa dan barisan rumah penduduk. Sedangkan sisi timurnya yakni persawahan yang kini ditanami padi.
Sepanjang 330 meter sungai ini dipenuhi dengan keramba yang terbuat dari jaring. Lebar setiap keramba dibuat seragam, yaitu 2 meter. Hanya panjangnya berbeda, ada yang 5 meter, ada pula yang 10 meter. Ujung selatan sungai ini dipasangi penyaring besi yang setiap celahnya hanya 1 cm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyaring ini untuk mencegah sampah dan binatang predator ikan menuju keramba. Warga pun rutin membersihkan sampah dari penyaring tersebut. Tak ayal, sungai selalu nampak bersih.
Di ujung utara sungai, atau sebelah selatan rel kereta api juga dipasangi penyaring serupa untuk mencegah ikan hanyut.
"Saat ini sudah ada 23 keramba, terdiri dari 18 keramba milik warga perorangan, 5 milik desa," kata Divisi Pengembangan SDM Kelompok Mina Karya Sejahtera Desa Balongwono, Muchammad Amin kepada detikJatim di lokasi, Minggu (2/4/2023).
Puluhan keramba di sungai Dusun Wates Lor ini untuk membudidayakan ribuan ikan nila lokal, nila merah, patin, serta 20 calon indukan koi.
Kelompok Mina Karya Sejahtera juga membudidayakan ikan nila di sepanjang aliran sungai yang sama, tapi di luar keramba. Nantinya, baik 5 keramba milik desa maupun kelompok akan dikelola BUMDes Bina Usaha Mandiri.
![]() |
Pemandangan yang menyenangkan terjadi ketika warga memberi makan ikan di keramba pagi dan sore. Sebab, ratusan ikan di setiap keramba muncul ke permukaan sungai untuk berebut makanan. Terkadang, mereka juga menebar rajangan eceng gondok dan kangkung untuk menambah makanan ikan.
"Budi daya di sungai ini membuat ikan lebih cepat besar. Karena banyak nutrisi, juga airnya yang terus mengalir membuat ikan aktif bergerak," terang Amin.
Kelompok Mina Karya Sejahtera sendiri saat ini beranggotakan 22 warga Desa Desa Balongwono. Menurut Amin, gerakan budi daya ikan air tawar di sungai mulai November 2022 itu sudah berbuah manis. Salah satu keramba ikan nila milik warga sudah dipanen bulan lalu. Hasilnya pun lumayan.
Keramba tersebut diisi 25 kilogram ikan nila yang masing-masing seukuran 3 jari orang dewasa. Harganya ketika itu Rp 30.000/kg. Hanya dalam 4 bulan, pemiliknya memanen 50 kilogram nila seukuran telapak tangan meskipun banyak yang lepas karena banjir. Dengan harga jual Rp 25.000/Kg, pemiliknya meraup omzet Rp 1,25 juta.
"Estimasi panen raya ikan nila Agustus nanti. Karena saat ini ada yang umurnya 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan," jelasnya.
Budi daya ikan air tawar di Desa Balongwono juga menggunakan kolam bundar di sawah. Terdapat 17 kolam terpal di tempat ini, masing-masing berdiameter 3 meter, sedangkan tingginya 1,2 meter.
Sedikitnya, 1.000 ikan tombro, 1.000 koi, serta 2.500 nila merah dipelihara di kolam tersebut. Saat ini umurnya baru 1 minggu hingga 1 bulan.
Berita selengkapnya baca di halaman selanjutnya!
Nantinya, ribuan ikan itu akan dipindahkan ke sungai Dusun Wates Lor setelah ukurannya melebihi 1 jari orang dewasa. Belasan kolam bundar itu, lanjut Amin, selanjutnya menjadi media pemijahan gurame dan koi. Pihaknya masih menunggu bantuan induk gurame dari Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Mojokerto tahun ini.
Konsepnya setelah dipijahkan di kolam bundar, larva ikan koi dipindah ke kolam sawah. Ketika berumur 1-2 bulan, baru lah ikan dibudidayakan di keramba yang berada di sepanjang sungai Dusun Wates Lor.
"Kalau gurami pemijahan di sini (kolam bundar), kemudian kami jual bibitan. Karena gurame tidak cocok di air mengalir, karakternya lemah lembut," cetusnya.
Dengan mempunyai fasilitas pemijahan sendiri, kata Amin, warga Desa Balongwono mudah membeli bibit ikan dengan harga lebih terjangkau. Tidak hanya itu, pada Mei-Juni nanti, akan semakin panjang sungai di Dusun Wates Lor yang dimanfaatkan untuk budi daya ikan air tawar.
Yaitu, aliran sungai yang sama di sebelah utara rel kereta api. Panjangnya sekitar 500 meter khusus untuk budi daya ikan nila dan koi.
"Di sungai sisi utara ini kami tidak akan pakai keramba, cukup disekat saja pakai penyaring besi. Karena sungainya lebih sempit, arusnya lebih deras. Perkiraan panennya bulan 10-11 tahun ini," imbuhnya.
Sementara itu, Kaur Umum dan Tata Usaha Desa Balongwono Mukhammad Ato' Khajar Aswad menjelaskan, gerakan budi daya ikan di sungai dimulai November tahun lalu.
Sebelum itu, kondisi sungai di Dusun Wates Lor sangat kotor karena sampah, serta mengalami pendangkalan sehingga lebarnya tinggal 2,5 meter. Pihaknya pun menormalisasi sungai tersebut Oktober lalu.
![]() |
"Gerakan budi daya ikan ini membuat kesadaran masyarakat tinggi terkait kebiasaan buang sampah. Mereka merasa ikut memiliki, sungai menjadi bersih," jelasnya.
Selain menjaga sungai tetap bersih, lanjut Ato', budi daya ikan model ini juga lebih murah daripada di kolam. Sebab warga yang berminat membuat keramba di sungai cukup merogoh kocek Rp 1 juta. Sedangkan kalau membuat kolam terpal, biayanya bisa lebih dari Rp 3 juta per unit.
Meski begitu, menggerakkan masyarakat tak semudah membalik telapak tangan. Karena tahun lalu, warga melihat sungai di Dusun Wates Lor masih kotor, dangkal, serta rawan banjir. Sehingga, sungai tersebut dinormalisasi Oktober tahun lalu. Awalnya, hanya ada 3 keramba milik desa dan 2 keramba milik kelompok RT di sungai ini.
"Sebulan kemudian, 170 meter sungai sudah penuh keramba. Sampai tahun baru kemarin merambah ke utaranya. Sekarang 400 meter sungai hanya tersisa sekitar 70 meter karena penuh keramba," ujarnya.
Ato' menegaskan tidak ada syarat khusus bagi warga Desa Balongwono yang ingin membudidayakan ikan di sungai Wates Lor.
Warga hanya diminta membeli sendiri keramba dan benih ikan. Selanjutnya Kelompok Mina Karya Sejahtera yang akan mendampingi warga. Ke depan, pihaknya akan menjadikan sungai tersebut sebagai destinasi wisata ikan.
"Target kami wisata itu jalan tahun ini. Kami sediakan wisata edukasi budi daya ikan, kami juga jual ikan, area pemancingan, serta pujasera yang menyajikan aneka menu olahan ikan," tandasnya.