- Karya Ilmiah: 1. Struktur Karya Ilmiah Pendahuluan Isi Penutup 2. Contoh Struktur Karya Ilmiah yang Umum Digunakan BAB I PENDAHULUAN BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V PENUTUP 3. Contoh Karya Ilmiah DAMPAK MEDIA SOSIAL TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG RISIKO PERNIKAHAN DINI
Pelajar dan mahasiswa tentu saja tidak asing dengan karya ilmiah. Karya ilmiah sering menjadi tugas maupun ajang perlombaan di dunia akademis.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang berisi hasil penelitian atau pembahasan penulis/peneliti. Karya ilmiah disusun secara runtut, lugas, dan sistematis. Sehingga tidak sembarangan dalam membuatnya.
Dalam KBBI dijelaskan, karya ilmiah adalah karya tulis yang dibuat dengan prinsip-prinsip ilmiah berdasarkan data dan fakta (observasi, eksperimen dan kajian pustaka).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam penulisannya, karya ilmiah dianjurkan tidak menggunakan bahasa ambigu. Melainkan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) serta bersifat eksplisit.
Mengutip buku Modul Penulisan Karya Ilmiah karya Wasmana S.Pd M.Pd, ada beberapa hal yang harus termuat dalam penulisan karya ilmiah. Berikut uraiannya:
1. Karya ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2. Keindahan karya ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4. Karya ilmiah terdiri dari unsur-unsur seperti kata, angka, tabel dan gambar yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5. Karya ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
Karya Ilmiah:
1. Struktur Karya Ilmiah
Karya ilmiah tidak memiliki aturan baku namun menyesuaikan dengan jenis karya ilmiah yang dibuat. Mengutip buku Prinsip Dasar dan Struktur Penulisan Karya Ilmiah yang disusun Dr Seipah Kardipah, berikut ini struktur yang umum digunakan dalam penulisan karya ilmiah:
Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisi latar belakang masalah penulisan atau penelitian, diikuti dengan identifikasi masalah dan rumusan masalah. Kemudian dilanjutkan dengan tujuan dan manfaat penulisan atau penelitian.
Isi
Bagian isi merupakan pernyataan dan pengembangan dari gagasan utama yang berisi uraian, pemecahan masalah, beserta pokok penulisan dan dengan sistematika kompleks masalah yang disajikan. Biasanya bagian isi memuat lebih banyak daripada yang lain karena membahas fakta, data, teori, dan pembahasan sebagai konfirmasi dari penulis.
Penutup
Bagian akhir ini merupakan simpulan yang harus memuat gagasan utama. Kesimpulan ini jawaban atas masalah yang disertai saran atau rekomendasi dari hasil pembahasan.
2. Contoh Struktur Karya Ilmiah yang Umum Digunakan
BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
- Kajian Pustaka Setiap Variabel
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
- Jenis Penelitian
- Tempat dan Waktu Penelitian
- Populasi dan Sampel Penelitian
- Metode Penelitian
- Instrumen Penelitian
- Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
- Gambaran Umum Lokasi Penelitian
- Hasil Penelitian
- Pembahasan
BAB V PENUTUP
- Kesimpulan
- Saran
3. Contoh Karya Ilmiah
Jika masih bingung bagaimana cara membuat karya ilmiah, jangan khawatir. detikJatim sudah merangkum contoh karya ilmiah yang dapat dijadikan referensi. Contoh ini disusun Arianti dan Ni Nyoman Desya.
DAMPAK MEDIA SOSIAL TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG RISIKO PERNIKAHAN DINI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja putri banyak yang menggunakan media sosial. Banyak remaja putri yang kurang mengetahui dampak dari media sosial yang sering mereka gunakan. Banyaknya aksi-aksi dewasa yang sering muncul sebagai iklan di media sosial, membuat remaja penasaran akan apa yang terjadi pada iklan atau video-video tak pantas, yang dibagikan akun-akun tak jelas, yang akan mengakibatkan terjadinya pernikahan dini.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana dampak media sosial terhadap pengetahuan remaja putri di SMAN 2 Kendari?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui informasi tentang dampak media sosial terhadap pengetahuan remaja putri di SMAN 2 Kendari.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pengetahuan Remaja tentang Risiko Pernikahan Dini
Pengetahuan remaja merupakan hasil dari keingintahuan yang lebih besar dari kalangan seusianya, melalui objek indera yang dimiliki. Sedangkan pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan seseorang saat usianya di bawah 20 tahun.
B. Dampak Media Sosial
Dampak media sosial adalah keadaan seseorang dari hasil ketergantungan pada teknologi. Awalnya penggunaan teknologi didasari pada perkembangan yang terus menjamur dan sudah mengakar di kehidupan sehari-hari.
Adapun bentuk media sosial yang dikonsumsi masyarakat saat ini di antaranya Facebook, Instagram, blog, Twitter, TikTok dan lain sebagainya. Berikut ini beberapa dampak negatif dari media sosial:
- Tidak peduli sekitar
- Kurang sosialisasi dengan lingkungan
- Kurangnya waktu belajar
- Adanya online shop pada aplikasi membuat lebih banyak pengeluaran
- Mudah menemukan sesuatu yang berbau pornografi, dan lain-lain.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yakni dengan tujuan utama mendeskripsikan objek secara mendalam.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan di Bulan Mei tahun 2019 dan penelitian ini dilaksanakan di SMAN 2 Kendari.
C. Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, peneliti menggunakan penyebaran kuesioner sebagai pengumpulan data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
SMAN 2 Kendari terdiri dari tiga kelas yakni kelas X, XI dan XII. SMA ini didirikan pada tahun 1980. Pada tahun 2014, sekolah ini menggunakan kurikulum 2013.
Jumlah pengajar di SMAN 2 Kendari yang berstatus Guru Tetap (GT) ada 70 orang dan Guru Tidak Tetap (GTT) yakni 5 orang. Adapun jurusan di sekolah tersebut yakni IPA, IPS, dan Bahasa.
B. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil dari responden dampak media sosial terhadap pengetahuan remaja putri tentang risiko pernikahan dini, sampel penelitian dari kelas X dan XII yang berjumlah 65 siswi, setelah data terkumpul akan dilakukan analisis.
C. Pembahasan
Berikut ini hasil dari pembahasan berdasarkan variabel penelitian tentang dampak media sosial terhadap pengetahuan remaja putri tentang risiko pernikahan dini:
Hasil analisis secara deskriptif dari 65 siswi menunjukan bahwa tingkat pengetahuan remaja putri dalam dampak media sosial 27 orang (42,9%) dan kategori buruk sebanyak 36 orang (57,1%). Hal ini menunjukan bahwa masih banyak remaja putri yang belum mengetahui dampak dari media sosial.
Sedangkan hasil analisis secara deskriptif dari 63 siswi subjek penelitian yaitu menunjukan bahwa remaja putri yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 37 remaja (58,7%), dan berpengetahuan rendah sebanyak 26 remaja (41,3%). Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar remaja putri di SMAN 2 Pandai Besi telah mengetahui tentang risiko dari pernikahan dini.
Sedangkan frekuensi dari dampak media sosial yang baik dan pengetahuan remaja putri tentang risiko pernikahan dini berpengetahuan baik sebanyak 22 orang (61,1%) dan dampak buruk media sosial yang berpengetahuan rendah sebanyak 12 orang (44,4%).
Menurut Anna (2005) dari segi pengetahuan remaja putri yang mempunyai motivasi untuk mengetahui tentang dampak pernikahan dini, hingga remaja putri dapat mengetahui sebab akibat dari pernikahan yang terlalu dini, dan remaja putri dapat menghindari pergaulan bebas yang dapat mengakibatkan pernikahan dini.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dampak dari media sosial tertinggi adalah berpengetahuan rendah yakni sebanyak 36 orang dan berpengetahuan rendah 27 orang. Tingkat pengetahuan remaja putri tentang risiko pernikahan dini sebanyak 37 orang dan yang pengetahuan rendah yakni 26 orang.
B. Saran
Dari hasil penelitian di atas, dapat dikemukakan beberapa saran dari peneliti yakni sebaiknya remaja putri yang belum tahu dampak media sosial, mencari tahu lagi dan tidak menyalahgunakan media sosial. Diharapkan remaja putri yang sudah mengenali risiko pernikahan dini menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan pernikahan dini itu terjadi.
(sun/iwd)