Film Conclave Jadi Referensi Pemilihan Paus Baru

Kisah serupa yang terjadi pada Conclave, film garapan Edward Berger yang dirilis pada 2024. Film yang mengulas soal pemilihan Paus baru tersebut kini justru dijadikan acuan untuk proses sakral itu.
Dilansir dari Politico, Kamis (8/5/2025), disebutkan jika sepeninggalan Paus Francis, kini beberapa kardinal tengah melakukan seleksi untuk Paus baru dengan cara yang berbeda dibandingkan sebelum-sebelumnya yakni dengan menonton Conclave. Ada 133 pendeta tingkat tinggi yang akan mengambil bagian dalam konklaf yang dimulai pada hari Rabu, 7 Mei 2025, menonton film Konklaf untuk mendapatkan petunjuk.
Baca juga: Fast & Furious 11 Mengkhawatirkan! |
Politico menuliskan mayoritas kardinal (sekitar 110) yang menjadi anggota konklaf ditunjuk oleh mendiang Paus Fransiskus dan belum pernah mengalami konklaf dalam kehidupan nyata, jadi mereka tampaknya melihat film tersebut sebagai alat untuk kerangka acuan untuk upacara yang tidak mereka kenal. Seorang pendeta mengatakan kepada Politico beberapa telah menonton Conclave di bioskop.
Mengingat banyaknya peminat film tersebut sejak Paus Francis sakit, Conclave pun diputar kembali dan tersedia untuk layanan streaming di Prime Video sejak 22 April 2025, satu hari setelah Paus Fransiskus meninggal, tetapi tanggal streaming telah ditetapkan sebelumnya.
Conclave membahas proses sulit dalam memilih seorang paus, termasuk mengungkap skandal di antara calon potensial, dan itu pun mencerminkan kenyataan. Kardinal Italia Angelo Becciu mengundurkan diri dari konklaf yang akan datang setelah terungkap dinyatakan bersalah atas penggelapan dan tuduhan terkait keuangan lainnya oleh pengadilan Vatikan pada 2023.
Uskup Agung Manila Kardinal Luis Antonio Tagle telah dikecam atas tuduhan pelecehan seksual dan pelanggaran oleh pendeta di keuskupan di Filipina. Kardinal Pietro Parolin, yang diyakini sebagai calon terdepan, dikabarkan mengalami masalah kesehatan, yang menurut beberapa teori dibocorkan ke pers oleh orang dalam untuk membujuk orang lain agar tidak memilihnya. Conclave tampaknya tidak terlalu sensasional sekarang mengingat kejadian-kejadian baru-baru ini.
Dengan proses pemilihan Paus baru yang akhirnya berlangsung, akan menarik untuk melihat bagaimana hasilnya dan apakah Conclave mungkin memiliki pengaruh dalam proses pemungutan suara.
Conclave adalah film kontroversial di antara beberapa umat Katolik, tetapi film tersebut tampaknya memiliki daya tarik yang luas, meraup USD 118 juta di box office seluruh dunia. Pengaruh dan reputasi Conclave telah lama melampaui prospek musim penghargaannya, dan kemungkinan besar akan menjadi film yang bertahan selama bertahun-tahun.
(ass/dar)