5 Contoh Khutbah Jumat Nisfu Syaban, Bisa Dijadikan Referensi

5 Contoh Khutbah Jumat Nisfu Syaban, Bisa Dijadikan Referensi

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Jumat, 14 Feb 2025 05:45 WIB
Ilustrasi khutbah atau ceramah
Ilustrasi khutbah Jumat (Foto: Freepik/storyset)
Jakarta -

Khutbah Jumat Nisfu Syaban bisa dijadikan referensi muslim ketika menyampaikan khutbah sholat Jumat atau pun kultum di masjid. Sebagaimana diketahui, Nisfu Syaban 1446 H bertepatan dengan Jumat, 14 Februari 2025.

Banyak amalan yang bisa dilakukan muslim ketika Nisfu Syaban berlangsung. Terlebih, ini termasuk momen istimewa dalam Islam.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits mengenai Nisfu Syaban dari Abu Musa al-Asy'ari,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Syaban. Maka Dia mengampuni semua makhluk-Nya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan." (HR Ibnu Majah)

Mengutip buku Ensiklopedia Islam oleh Hafidz Muftisany, Nisfu Syaban jatuh setiap 15 Syaban. Meski demikian, penanggalannya kerap berubah jika dikonversi ke dalam kalender Masehi.

ADVERTISEMENT

Berikut sejumlah khutbah Jumat Nisfu Syaban yang bisa dijadikan referensi muslim yang dinukil dari buku Kumpulan Berbagai Ceramah dan Doa untuk Berbagai Acara tulisan Gamal Komandoko, laman Kementerian Agama (Kemenag RI) dan NU Online.

5 Contoh Khutbah Jumat Nisfu Syaban

1. Khutbah Jumat Nisfu Syaban

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Terlebih dahulu, marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, sehingga kita bisa berkumpul di tempat ini menyambut malam Nisfu Syaban. Kini kita berada di dalam bulan Syaban dengan jumlah hitungan hari sebanyak 29 hari. Kira seringkali melupakan Syaban karena pemikiran biasanya telah ditujukan dan dikonsentrasikan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Padahal, di dalam bulan Syaban ini terdapat keistimewaan tersendiri bagi kita untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama kita sekalian. Keistimewaan inilah yang membuat bulan ini diberi nama Syaban. Apa sesungguhnya keistimewaan bulan Syaban?

Hadirin yang dirahmati Allah SWT,

Rasulullah SAW, telah bersabda "Bulan Syaban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menghendaki ketika diangkatnya amalku itu aku dalam keadaan sedang berpuasa." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

Mengingat keistimewaan bulan Syaban, banyak muslim memanfaatkan waktu itu untuk memperbaiki amal ibadahnya, di antaranya melakukan puasa sunnah, bersedekah, membaca Al-Quran, mengaji, mendatangi majelis-majelis taklim pengajian, dan semakin erat menjalin hubungan persaudaraan. Baik pula dilakukan untuk mempererat silaturahmi. Terdapat pula kebiasaan di dalam sebagian masyarakat muslim yang saling berkirim hantaran dalam rangka mempererat jalinan silaturahmi tersebut. Masih banyak amal ibadah lain yang semakin ditingkatkan pelaksanaannya. Dengan harapan, ketika diangkatnya amal-amal ibadah tersebut ke hadapan Allah SWT yang bersangkutan sedang melakukan amal ibadah.

Hadirin yang dirahmati Allah SWT,

Pada bulan Syaban itu terdapat suatu malam yang menjadi perhatian kaum muslim untuk mengingat dan merenungkannya. Malam itu disebut malam Nisfu Syaban. Sebagian kaum muslim merayakan tibanya malam tersebut. Perayaan yang dimaksud adalah malam pertengahan bulan Syaban atau malam tanggal 15 Syaban. Untuk menjadi catatan, setengah bulan di dalam bulan Hijriyah itu jatuh pada tanggal 15. Selain itu, pergantian hari pada sistem penanggalan Hijriyah ditandai ketika matahari terbenam. Bukan tengah malam seperti yang terdapat dalam kalender masehi.

Lantas, apa keutamaan malam Nisfu Syaban itu?

Hadirin yang dirahmati Allah SWT.

Imam Al-Ghazali yang digelari Hujjatul Islam, telah menjelaskan keutamaan malam Nisfu Syaban itu di dalam kitab termahsyur tulisannya yang berjudul Ihya Ulumuddin yang berarti menghidupkan ilmu-ilmu agama. Imam Al-Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Syaban itu dengan malam yang penuh dengan pertolongan atau syafaat dari Allah SWT. Menurut beliau, pada malam ketiga Syaban, Allah memberikan sepertiga syafaat-Nya kepada hamba-hambaNya.

Pada malam keempat belas Allah SWT memberikan seluruh syafaatNya. Dengan demikian, pada malam kelima belas, kaum muslimin dapat mempunyai amal kebaikan yang sangat banyak selaku penutup catatan amalnya selama setahun. Dan catatan amal kebaikan itu oleh Malaikat Raqib dan Atid akan dihaturkan kepada Allah SWT.

Pada malam Nisfu Syaban itu pula buku catatan amal masing-masing orang diganti dengan yang baru. Begitu yang berlangsung setiap tahun.

Malam Nisfu Syaban dianggap pula sebagai malam yang istimewa oleh beberapa ulama. Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan, "Malam Nisfu Syaban merupakan malam yang paling mulia setelah Lailatul Qadar."

Hadirin yang dirahmati Allah SWT,

Banyak cara bagi kita untuk memanfaatkan keistimewaan malam Nisfu Syaban ini, di antaranya dengan memperbanyak ibadah, melaksanakan sholat sunnah, berdzikir, membaca Al-Quran, dan juga berdoa.

Pada kesempatan ini marilah kita isi pengajian ini dengan berdoa kepada-Nya. Memohon kepada Allah SWT. Malam Nisfu Syaban ini merupakan salah satu malam yang menjadikan doa insya Allah akan dikabulkan Allah SWT. Imam Syafii menyatakan, "Doa mustajab terdapat pada 5 malam, yaitu malam Jumat, malam Idul Adha, malam Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab, dan malam Nisfu Syaban."

Semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

2. Khutbah Jumat Nisfu Syaban Kedua

Khutbah I

اَلْحَمْدُ ِللهِ حَمْداً يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِ؊ُ مَزِيْدَه، يَا رََؚّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنَؚْغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَ؞ِيْمِ سُلْطَانِك. سُؚْحَانَكَ اللَّهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِك. وَأَ؎ْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا ؎َرِيْكَ لَه، وَأَ؎ْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَؚْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُه. خَيْرَ نَؚِيٍّ أَرْسَلَهْ. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ َؚ؎ِيرْاً وَنَذِيْراً. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وََؚارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَاماً دَا؊ِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا َؚعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي ؚِتَقْوَى اللهِ الْقَا؊ِلِ فِي كِتَاؚِهِ الْقُرْآنِ: رَؚِّ Ù‡ÙŽØšÙ’ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي ؚِالصَّالِحِينَ، وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Pada kesempatan mulia ini, Khatib mengajak jamaah sekalian untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala dengan sebenar-benarnya takwa; dengan menjauhi larangan Allah sejauh-jauhnya dan menjalankan perintah-Nya semampunya. Dengan demikian kita dapat berproses menjadi sebaik-baiknya hamba Allah sebagaimana firman Allah swt dalam Al-Qur'an surat al-Hujurat ayat 13:

اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ

Artinya, "Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa."

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Bulan Sya'ban merupakan bulan mulia dan bulan penyambut Ramadhan yang kehadirannya sangat ditunggu-tunggu oleh kaum muslimin. Sya'ban juga memiliki banyak kemuliaan, sehingga Nabi saw memperbanyak ibadah puasa sunnah pada bulan ini. Hal ini sebagaimana dituturkan dalam hadits:

عَنْ أَؚِي سَلَمَةَ ؚْنِ عَؚْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ: سَأَلْتُ عَا؊ِ؎َةَ رضي الله عنها، عَنْ صِيَامِ النَؚِّيِّ صلى الله عليه وسلم فِي ؎َعَؚْانَ، فَقَالَتْ: كَانَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ، مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم اسْتَكْمَلَ صِيَامَ ؎َهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي ؎َعَؚْانَ

Artinya, "Dari Abu Salamah bin Abdurrahman, ia berkata: "Aku bertanya kepada Aisyah (istri Rasulullah) tentang puasa Rasulullah saw di bulan Sya'ban. Aisyah menjawab: 'Beliau berpuasa hingga kami mengira beliau tidak akan berbuka, dan beliau berbuka hingga kami mengira beliau tidak akan berpuasa. Aku tidak melihat Rasulullah saw menyempurnakan puasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, dan aku tidak melihat beliau berpuasa lebih banyak di bulan lain selain di bulan Sya'ban'." (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Selain itu, jamaah sekalian, pada bulan ini juga terdapat malam di mana amal perbuatan kaum muslimin dihadapkan pada Allah subhanahu wa ta'ala. Malam tersebut kaum muslimin biasa berdoa kepada Allah meminta ampunan, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama berkumpul di masjid.

Di Indonesia sendiri, umat Islam memperingati malam Nisfu Sya'ban secara bersama-sama dengan membaca Surat Yasin tiga kali. Yasin pertama diniatkan agar diberikan umur panjang dalam taat kepada Allah, kemudian mengucapkan doa khusus Nisfu Sya'ban.

Selanjutnya, membaca kembali Surat Yasin kedua dengan niat memohon rezeki yang halal, dilanjutkan dengan doa Nisfu Sya'ban. Setelah itu, membaca Surat Yasin ketiga dengan niat mempertahankan iman dan berharap diwafatkan dalam keadaan beriman pada Allah, lalu diakhiri dengan doa Nisfu Sya'ban

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Apabila berdoa sebagaimana khatib jelaskan tadi tidak dapat dilakukan secara bersama-sama di masjid, maka tidak apa jika melakukannya sendiri. Khatib menghimbau jama'ah sekalian tidak menyia-nyiakan malam yang penuh berkah ini. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda mengenai malam yang mulia ini:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: إِنَّ اللَّهَ يَطَّلِعُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ ؎َعَؚْانَ فَيَغْفِرُ لِلْمُسْلِمِينَ أَجْمَعِينَ إِلَّا لِمُ؎ْرِكٍ أَوْ مُ؎َاحِنٍ. (رواه اؚن ماجه)

Artinya, "Rasulullah SAW bersabda: 'Sesungguhnya Allah menengadahkan pandangan-Nya pada malam Nishfu Sya'ban dan mengampuni semua orang Muslim kecuali orang yang menyekutukan-Nya atau orang yang bermusuhan'." (HR. Ibn Majah).

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Meramaikan malam Nisfu Sya'ban bukan hanya tentang amal pribadi yang akan dihadapkan pada Allah ta'ala, tetapi juga tentang kebersamaan dan bentuk kepedulian sosial sebagai umat Islam. Melestarikan tradisi doa bersama pada malam Nisfu Sya'ban membuat tali persaudaraan antar warga menjadi erat.

Malam Nisfu Sya'ban menginspirasi kita untuk berkumpul dalam kebaikan. Shalat malam berjamaah, membaca ayat-ayat suci Al-Quran, membaca wirid dan zikir serta memohon ampun bersama-sama. Kegiatan semacam ini dapat menciptakan atmosfer solidaritas yang memperkuat hubungan antar-umat Islam.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah. Di sisi lain, persiapan menyambut malam Nisfu Sya'ban seringkali melibatkan kegiatan gotong royong. Membersihkan masjid, merapikan lingkungan, dan menyediakan hidangan bersama apabila ada merupakan bagian dari sikap membangun semangat kebersamaan dan tanggung jawab kolektif. Rasulullah saw pernah bersabda:


عَنْ أَنَسِ ؚْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: تَعَاوَنُوا عَلَى الؚِْرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

Artinya: Dari Anas bin Malik, Rasulullah saw bersabda, "Tolong-menolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa, janganlah tolong-menolong dalam dosa dan pelanggaran." (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Kegiatan keagamaan di malam Nisfu Sya'ban, seperti doa bersama dan kajian agama, tidak hanya memperkuat ikatan keagamaan tetapi juga meningkatkan kesadaran sosial akan pentingnya saling peduli dan membantu sesama.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Selain beribadah, berdoa dan memohon ampunan, kita juga dianjurkan untuk memperbanyak bersedekah dan mengeluarkan harta bagi mereka yang membutuhkan. Keterangan ini sebagaimana termaktub dalam kitab Madza fi Sya'ban, melalui penuturan Anas bin Malik, bahwa saat memasuki bulan Sya'ban, kaum muslimin fokus membaca mushaf dan membagikan sebagian harta mereka bagi orang-orang lemah dan miskin.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Seiring malam Nisfu Sya'ban, mari kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita. Marilah kita jadikan malam ini sebagai momentum untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperbaiki hubungan kita dengan sesama. Semoga Allah swt meridhai segala amal ibadah dan doa kita, memberikan ampunan, serta menjadikan kita umat yang penuh rahmat dan keberkahan. Selesai khutbah ini dengan doa keselamatan dan keberkahan bagi seluruh umat Islam. Semoga Allah menerima amal ibadah kita di malam Nisfu Sya'ban ini dan menjadikan kita umat yang mendapat berkah di dunia dan akhirat. Amin.

َؚارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَ؞ِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ ؚِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَ؞ِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah II

الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَ؎ْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا ؎َرِيكَ لَهُ، وَأَ؎ْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَؚْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَؚِيّ ؚعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَؚِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَاؚِهِ وَمَنْ تَؚِعَهُمْ ؚِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ

أَمَّا َؚعْدُ

فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ ؚِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَا؊ِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَؚِّيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُ؀ْمِنِيْنَ وَاْلمُ؀ْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلَؚلاَءَ وَاْلوََؚاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ؞َهَرَ مِنْهَا وَمَا ØšÙŽØ·ÙŽÙ†ÙŽ عَنْ َؚلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَا؊ِرِ اْلُؚلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رََؚّ اْلعَالَمِيْنَ

اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتَِؚّاعَهُ وَأَرِنَا الَؚْاطِلَ َؚاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَاَؚهُ. رََؚّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَاَؚ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَؚِّ الْعٰلَمِيْنَ

عٍَؚادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ ؚِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرؚْىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْ؎اءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلَؚغْيِ يَعِ؞ُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَ؞ِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَا؎ْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكَؚْرْ

3. Khutbah Jumat Nisfu Syaban Ketiga

Hadirin jemaah Jum'at yang dimuliakan Allah,

Marilah kita selalu berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt dengan sepenuh hati, karena hanya melalui ketakwaan kita dapat mencapai kebahagiaan yang hakiki, baik di dunia maupun di akhirat. Selawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad saw, keluarga beliau, para sahabat, serta seluruh umat yang setia dalam menegakkan ajaran Islam. Semoga kita juga termasuk di antara mereka yang berhak mendapatkan syafaat beliau pada hari kiamat kelak.

Hari ini, kita berada di bulan Syaban, bulan yang memiliki keutamaan besar dalam Islam. Di antara malam-malam yang penuh berkah di bulan ini adalah malam Nisfu Sya'ban, yaitu malam pertengahan bulan Syaban.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda:

Sesungguhnya Allah melihat makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya'ban, lalu Dia mengampuni seluruh hamba-Nya kecuali orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan (dengan sesama)." (HR Ibnu Majah)

Hadis ini menunjukkan betapa malam Nisfu Sya'ban adalah malam penuh maghfirah, di mana Allah membuka pintu ampunan bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dan tidak memiliki permusuhan dengan sesama. Oleh karena itu, marilah kita menjadikan malam Nisfu Sya'ban sebagai momentum untuk introspeksi diri, bertobat, serta memperbaiki hubungan kita dengan Allah dan sesama manusia.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Selain itu, dalam bulan Syaban ini, Rasulullah saw sering memperbanyak ibadah, terutama puasa. Diriwayatkan dalam hadis dari Aisyah RA,

"Aku tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa lebih banyak daripada bulan Syaban." (HR Bukhari dan Muslim)

Dari hadis ini, kita dapat mengambil hikmah bahwa bulan Syaban adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan ibadah, termasuk puasa, zikir, doa, serta amal saleh lainnya sebagai persiapan menyambut bulan Ramadhan yang penuh berkah.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,

Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya' Ulumuddin menjelaskan bahwa malam Nisfu Syaban termasuk salah satu malam istimewa di mana doa-doa dikabulkan dan dosa-dosa diampuni. Beliau menyebutkan bahwa para salafush shalih senantiasa menghidupkan malam ini dengan memperbanyak istighfar dan qiyamul lail.

Sementara itu, Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam kitab Lathaif Al-Ma'arif menjelaskan bahwa malam Nisfu Syaban adalah malam di mana Allah mencatat kembali takdir tahunan hamba-Nya, termasuk rezeki, ajal, dan peristiwa-peristiwa besar yang akan terjadi dalam setahun ke depan. Oleh sebab itu, malam ini menjadi kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan amal-amal saleh.

Hadirin jemaah Jumat yang berbahagia,

Malam Nisfu Sya'ban juga disebut sebagai malam di mana takdir tahunan ditentukan, sebagaimana dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa amal manusia diangkat dan dicatat kembali dalam kitab di Lauhul Mahfuzh. Oleh sebab itu, kita dianjurkan untuk memperbanyak doa, memohon ampunan, serta beristighfar sebanyak-banyaknya.

Selain beribadah secara individual, kita juga dianjurkan untuk memperkuat hubungan sosial dengan sesama, karena ampunan Allah pada malam ini tidak diberikan kepada orang yang masih menyimpan permusuhan. Maka, mari kita manfaatkan momen ini untuk membersihkan hati dari dendam dan kebencian, memaafkan saudara-saudara kita, dan mempererat tali silaturahmi.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Bulan Syaban menjadi bulan latihan sebelum Ramadan, sehingga kita harus mulai membiasakan diri untuk memperbanyak ibadah. Jika kita melatih diri dengan puasa sunah di bulan Syaban, maka tubuh dan jiwa kita akan lebih siap menjalankan puasa Ramadan dengan lebih khusyuk. Begitu juga dengan membaca Al-Qur'an dan melakukan salat malam, hendaknya mulai kita biasakan agar semakin ringan saat memasuki bulan suci.

Malam Nisfu Sya'ban juga menjadi kesempatan bagi kita untuk memohon kepada Allah agar dipanjangkan umur dalam ketaatan, diberikan kesehatan untuk bisa menjalankan ibadah Ramadan dengan baik, serta dijauhkan dari segala fitnah dan keburukan dunia. Doa yang dipanjatkan dengan tulus di malam ini, insya Allah akan dikabulkan oleh-Nya.

Hadirin jemaah Jumat yang berbahagia,

Sebagai penutup, marilah kita menjadikan malam Nisfu Sya'ban ini sebagai momentum peneguhan spiritualitas diri. Kita tingkatkan kualitas ibadah, memperbaiki akhlak, serta membersihkan hati dari segala penyakit batin. Semoga Allah memberikan kita keberkahan di bulan Syaban ini, mempertemukan kita dengan Ramadan dalam keadaan terbaik, dan menerima segala amal ibadah kita. Aamiin ya Rabbal 'Alamin.

4. Khutbah Jumat Nisfu Syaban

Nisfu Syaban adalah malam tanggal 15 bulan Syaban dalam penanggalan Hijriyah. Malam ini memiliki keutamaan yang sangat istimewa bagi umat Muslim. Dalam ceramah singkat ini, saya akan menjelaskan beberapa keutamaan Nisfu Syaban beserta dalilnya.

Pertama, Nisfu Syaban merupakan malam yang dianggap sebagai malam pengampunan. Pada malam ini, Allah SWT sangat mudah memberikan ampunan dan memaafkan dosa-dosa hamba-Nya yang berlalu. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu anhuma, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Allah menengok kepada hamba-Nya di malam Nisfu Syaban dan memberikan ampunan pada semua hamba-Nya kecuali orang yang mempunyai permusuhan atau kebencian dalam hatinya" (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

Kedua, Nisfu Syaban juga dianggap sebagai malam yang penuh dengan keberkahan. Pada malam ini, Allah SWT memberikan rizki dan keberkahan dalam segala hal kepada hamba-Nya.

Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis dari Abu Musa Al-Asy'ari Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Allah SWT menurunkan rahmat pada malam Nisfu Syaban dan Dia memaafkan semua makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik atau orang yang mempunyai permusuhan dalam hatinya" (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Ketiga, Nisfu Syaban juga dianggap sebagai malam yang penuh dengan keajaiban. Pada malam ini, Allah SWT memberikan berbagai macam keajaiban dan mukjizat bagi hamba-Nya yang beriman dan beribadah dengan tulus dan ikhlas.

Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Janganlah kamu melupakan malam Nisfu Syaban, karena malam itu adalah malam di mana Allah SWT membebaskan banyak orang dari neraka dan memberikan rezeki kepada orang yang belum mendapatkannya" (HR Baihaqi).

Keempat, Nisfu Syaban juga dianggap sebagai malam yang penuh dengan ibadah dan doa. Pada malam ini, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan doa agar mendapat keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.

Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits dari Abu Thalhah Al-Khushani Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Allah SWT menengok kepada hamba-Nya di malam Nisfu Syaban dan Dia berkata: 'Adakah orang yang meminta kebutuhan yang ingin Aku penuhi? Adakah orang yang memohon ampunan yang ingin Aku ampuni? Adakah orang yang berdoa yang ingin Aku kabulkan doanya?'" (HR Ibnu Majah).

5. Khutbah Jumat Nisfu Syaban Kelima

Jemaah salat Jumat rahimakumullah,

Kami mengajak diri sendiri dan para jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta'ala, mempertajam kesadaran ilahiah, mempertebal sikap berserah diri tawakal kepada-Nya.

Apa pun yang terjadi dalam kehidupan di dunia ini semua telah ditentukan oleh-Nya. Sebagaimana firman-Nya:

قُلْ لَّنْ يُّصِيَؚْنَآ اِلَّا مَا كَتََؚ اللّٰهُ لَنَاۚ هُوَ مَوْلٰىنَا وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُ؀ْمِنُوْنَ ۝٥١

qul lay yushîbanâ illâ mâ kataballâhu lanâ, huwa maulânâ wa 'alallâhi falyatawakkalil-mu'minûn

Artinya: ''Katakanlah (Nabi Muhammad), "Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal.'' (QS At-Taubat: 51)

Jemaah salat Jumat rahimakumullah,

Ibadah di Bulan Sya'ban menandai tentang kesiapan kita dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan. Semakin intensif seseorang melaksanakan ibadah di bulan ini, semakin matang pula kesiapannya memasuki Ramadhan. Yang sangat menarik perhatian adalah bahwa bulan ini mengandung momentum spesial yang dikenal dengan Nisfu Sya'ban. Nisfu Sya'ban berarti pertengahan Sya'ban atau tanggal 15 Sya'ban.

Imam Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya'ban sebagai malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan). Kita dianjurkan menghidupkan malam tersebut dengan memperbanyak ibadah dan melakukan amalan baik pada malam Nisfu Sya'ban.

Sayyid Muhammad bin 'Alawi Al-Maliki menegaskan bahwa terdapat banyak kemuliaan di malam Nisfu Sya'ban. Allah SWT akan mengampuni dosa orang yang minta ampunan pada malam itu, mengasihi orang yang minta kasih, menjawab doa orang yang meminta, melapangkan penderitaan orang susah, dan membebaskan sekelompok orang dari neraka.

Setidaknya terdapat tiga amalan yang dapat dilakukan pada malam Nisfu Sya'ban. Tiga amalan ini disarikan dari kitab Madza fi Sya'ban karya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki.

Pertama, memperbanyak doa.

Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:

"(Rahmat) Allah swt turun ke bumi pada malam Nisfu Sya'ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan)." (HR Al-Baihaqi)

Kedua, membaca dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya.

Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia. Dua kalimat ini sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun, terlebih lagi pada malam Nisfu Sya'ban. Sayyid Maliki mengatakan yang artinya:

''Seyogyanya seorang Muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah, khususnya bulan Sya'ban dan malam pertengahannya."

Ketiga, memperbanyak istighfar.

Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan salah. Manusia senantiasa bergelimang dosa. Namun kendati manusia berdosa, Allah swt senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun. Karenanya, meminta ampunan sangat dianjurkan, terlebih lagi di malam Nisfu Sya'ban.

Jemaah salat Jumat rahimakumullah,

Jangan pula abaikan memperbanyak doa permohonan di malam Nisfu Sya'ban, karena malam itu segala permohonan akan diijabah oleh Allah.

Imam Syafi'i berkata dalam Kitab al-Umm:

(قال ال؎افعي) وؚلغنا انه كان يقال اِن الدعاء يستجاؚ فى خمس ليال فى ليلة الجمعة وليلة الاضحى وليلة الفطر واول ليلةٍ من رجؚ وليلة النصف من ؎عؚان

Artinya: ''Al Imam as-Syafi'i berkata: "Telah sampai kepada kami bahwa sesungguhnya permohonan akan dikabulkan dalam lima malam; malam Jumat, malam Hari Raya Idul Adha, malam Hari Raya Idul Fitri, awal malam di Bulan Rajab, dan malam Nisfu Sya'ban." (Al-Imam as-Syafi'i, al-Umm: 1/231)

Semoga kita semua dianugerahi umur panjang yang barakah, diberi kesempatan berjumpa dengan Bulan Ramadhan. Harapan kita dapat meningkatkan kualitas kehambaan dan merengkuh kebahagiaan dunia dan akhirat. Amin.

Itulah beberapa contoh khutbah Jumat bertemakan Nisfu Syaban yang bisa dijadikan referensi muslim. Semoga bermanfaat.




(aeb/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads