Rekaman Fenomena Cahaya Saat Letusan Gunung Kelud 9 Tahun Silam

Rekaman Fenomena Cahaya Saat Letusan Gunung Kelud 9 Tahun Silam

Hilda Meilisa Rinanda, Dida Tenola - detikJatim
Selasa, 14 Feb 2023 18:58 WIB
Fenomena cahaya letusan gunung kelud
Fenomena cahaya letusan Gunung Kelud pada 2014. (Foto: Alif Ahmad for detikcom)
Blitar -

Gunung Kelud meletus 9 tahun silam atau tepatnya pada 13 Februari 2014. Kala itu Kelud mengamuk dahsyat hingga abu vulkaniknya menyebar ke beberapa kota. Fenomena cahaya juga sempat terekam saat Gunung Kelud meletus.

Berdasarkan arsip detikcom, momen fenomena cahaya itu diabadikan oleh seorang warga yang tinggal di Desa Kotes, Kecamatan Gantusari, Kabupaten Blitar. Namanya Alif Ahmad. Tempat tinggal Alif berjarak sekitar 30 km dari Gunung Kelud. Alif juga memberikan foto eksklusif kepada detikcom.

Saat itu Alif tiba-tiba terjaga tengah malam. Suara gemuruh kencang Gunung Kelud membangunkannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Letusan pertama kali terdengar terjadi mulai pukul 22.50 WIB. Setelah itu, suara gemuruh dan petir bergantian terdengar hingga 3 jam berikutnya.

Tanpa pikir panjang Alif keluar dari rumah dan mengabadikan letusan dan cahaya itu lewat kameranya. Lava pijar berwarna merah menyala juga terlihat dari desa Alif.

ADVERTISEMENT

"Suara gemuruhnya sangat kencang sekali dibarengi petir," kata Alif lewat pasangmata.com pada 14 Februari 2014.

Fenomena cahaya letusan gunung keludFenomena cahaya letusan Gunung Kelud pada 2014. Foto: Alif Ahmad for detikcom

Menurut Alif, suara gemuruh dan petir terdengar sejak pukul 23.30 WIB hingga 02.00 WIB. Hujan kerikil sempat terasa menimpa kediaman Arif dan keluarganya.

"Kalau gempa nggak terasa," ungkapnya.

Letusan gunung yang berada di perbatasan Kediri dan Blitar tersebut cukup dahsyat karena berdampak hingga Yogyakarta. Suara letusan Gunung Kelud juga terdengan hingga Kota Kediri yang jaraknya 45 km dari kubah lava.

Hujan abu terasa sampai Yogyakarta hingga kabupaten Bandung. Baca halaman selanjutnya.

Saat meletus, beberapa daerah di sekitar gunung juga dilanda hujan kerikil. Selain itu, letusan Gunung Kelud juga berdampak pada wilayah di Jawa Timur hingga Jawa Tengah dan Yogyakarta. Di mana abu dari Gunung Kelud menyebar hingga ke beberapa wilayah tersebut.

Tak hanya itu, akibat hujan abu dan debu vulkanik ini, jarak pandang masyarakat juga terganggu. Saat itu, jarak pandang di jalan raya hanya 50-100 meter, bahkan kadang hanya 10 meter. Suasana pagi hingga siang hari tampak gelap.

Bahkan, hujan abu juga sampai dirasakan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang berjarak 700 kilometer dari Gunung Kelud.

Selain melumpuhkan sejumlah kota, letusan Gunung Kelud juga menutup 7 bandara. Ketujuh bandara yang ditutup adalah Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Abdulrachman Saleh Malang, Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Tunggul Wulung Cilacap dan Bandara Husein Sastranegara Bandung.

Penutupan 7 bandara ini dilakukan selama dua hari. Penutupan ini karena faktor keamanan, mengingat jarak pandang di udara sangat pendek.

Tercatat, 4 orang meninggal dunia saat Gunung Kelud meletus 9 tahun silam. Selain itu, ratusan ribu jiwa juga sempat mengungsi.

Fenomena cahaya letusan gunung keludFenomena cahaya letusan Gunung Kelud pada 2014. Foto: Alif Ahmad for detikcom

Pada April 2022, petugas Pos Pengamatan Gunung Kelud PVMBG Budi Prianto mengungkap kondisi Gunung Kelud yang terjadi perubahan warna, bualan air, serta gas yang keluar dari kawah. Namun, Budi mengatakan kondisi ini wajar terjadi pada setiap gunung berapi.

"Itu benar, perubahan warnanya dan adanya bualan serta gas yang keluar dari kawah. Dan hal itu wajar terjadi di setiap kondisi gunung berapi," kata Budi pada 1 April 2022.

Perubahan warna air danau kawah ini terjadi karena beberapa faktor. "Perubahan warna air itu juga bisa disebabkan dari mana kita melihat kondisi gunung itu misalnya dari bagian mana, karena bisa juga dari Anda yang satu dari yang lain itu berbeda, terus juga bisa dipengaruhi oleh refleksi dari matahari," imbuh Budi.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Bercengkrama Dengan Komunitas Downhill Kediri "
[Gambas:Video 20detik]
(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads