PVMBG Jelaskan soal Potensi Ancaman Gunung Bawah Laut di Pacitan

PVMBG Jelaskan soal Potensi Ancaman Gunung Bawah Laut di Pacitan

Denza Perdana - detikJatim
Senin, 13 Feb 2023 13:44 WIB
Gunung api bawah laut di Sulawesi Utara
Ilustrasi gunung bawah laut. (Foto: Hani Azzahra/d'traveler)
Pacitan - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM menyatakan tidak memiliki catatan tentang gunung bawah laut di yang ditemukan di perairan Pacitan. Kemunculan gunung itu juga belum tentu mengancam.

Koordinator Gunung Api PVMBG, Badan Geologi, Kementerian ESDM Oktory Prambada yang menyatakan itu. Andai kata gunung di bawah laut Pacitan itu aktif, belum tentu juga akan mengancam sekalipun terjadi erupsi.

"Gunung api bawah laut yang biasanya mengancam itu yang kedalamannya kurang dari 500 meter," ujar Oktory ketika dihubungi detikJatim, Senin (13/2/2023).

Dia menyebutkan bila kedalaman gunung itu di bawah 500 meter hingga 1 kilometer di bawah permukaan, belum tentu erupsi yang terjadi akan sampai ke permukaan.

"Kalau di bawah itu, misalnya di bawah 1.000 atau 2.000 meter, meskipun ada catatan erupsi, ketika gunung itu erupsi sampai ke permukaan laut aja tidak. Karena berat jenis air akan meredam semua itu ya," katanya.

Gunung bawah laut di perairan Pacitan itu ditemukan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG). Berdasarkan data BIG, gunung bawah laut itu berada di kedalaman 3-4 kilometer dari permukaan laut.

Lokasinya berada 200 kilometer barat daya Pacitan dengan tinggi yang ditemukan kurang lebih 2.300 meter dari dasar laut dengan diameter mencapai kurang lebih 10 km.

Sebelumnya, Oktory menyampaikan bahwa gunung bawah laut yang ada di perairan Pacitan tersebut tidak tercatat dalam database Gunung Api PVMBG. Sehingga perlu ada penelitian lebih jauh.

"Kami tampung dulu itu, karena di dalam database kami tidak ada. Karena itu benar-benar baru," ujar Oktory.

Tentang ancaman lainnya, Oktory enggan berkomentar lebih jauh karena hingga saat ini PVMBG memang belum melakukan penelitian tentang gunung baru itu. Menurutnya, pihaknya perlu melihat dulu secara langsung.

"Yang di Pacitan itu belum tentu gunung api juga. Bisa saja hanya morfologi gunung, ada bentukan gunung berdasarkan sonar, tapi harus dilihat dulu, belum tentu gunung api juga atau ada (aktivitas) magma," katanya.

Mengenai potensi bahaya itu, Pakar Geologi ITS Dr Amin Widodo mengingatkan ancaman yang bisa muncul dari sebuah gunung bawah laut. Yakni saat gunung itu longsor hingga memicu tsunami.

"Bahayanya itu kalau longsor seperti di Cianjur, ada gempa terus (gunung bawah laut) longsor. Nah, longsor gunung bawah laut itu bisa menimbulkan tsunami," paparnya kepada detikJatim, Minggu (12/2/2023).

Tsunami yang ditimbulkan dari longsor gunung bawah laut bisa membahayakan karena muncul tanpa tanda-tanda atau peringatan.

"Tapi ya untuk memastikan gunung bawah laut yang ada di Pacitan itu harus dilihat dulu. Belum tahu juga gunung aktif atau tidak," ungkap Amin

Sama halnya dengan Oktory di PVMBG, Dr Amin Widodo juga mengatakan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah gunung bawah laut itu merupakan gunung api aktif atau tidak.

"Kalau kita pengen tahu ya ke sana langsung (untuk meneliti)," katanya.


(dpe/dte)


Hide Ads