Gunung api tidak hanya tersebar di daratan Indonesia. Di laut Indonesia pun ternyata banyak gunung api.
Berikut ini, detikJatim merangkum sederet gunung api bawah laut di Indonesia, dari database Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Gunung api aktif dibagi menjadi beberapa tipe. Ada gunung api tipe A, yakni gunung api yang memiliki catatan sejarah letusan sejak tahun 1600.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian ada gunung api tipe B, yakni gunung api yang memiliki catatan sejarah letusan sebelum tahun 1600. Yang terakhir gunung api tipe C, yakni gunung api yang tidak memiliki catatan sejarah letusan, tetapi masih memperlihatkan jejak aktivitas vulkanik.
8 Gunung Api Bawah Laut di Indonesia:
1. Gunung Api Banua Wuhu
Gunung Api Banua Wuhu berada di Sulawesi Utara. Tepatnya di sebelah barat daya Pulau Mangehetang, Kepulauan Sangihe.
Gunung api bawah laut ini memiliki tinggi lebih dari 400 meter dari dasar laut pada Mei 1935. Namun pada Nopember 1919 sempat tampak setinggi 12 meter di atas muka air laut.
Gunung Banua Wuhu termasuk gunung api tipe A atau tercatat pernah mengalami letusan sejak tahun 1600. Aktivitas terakhir Banua Wuhu terjadi pada 1919 yakni mengeluarkan lava.
2. Gunung Api Emperor of China
Gunung Api Emperor of China berada di Maluku, tepatnya di bagian barat laut Banda Selatan. Gunung api bawah laut ini masuk tipe B.
Tinggi gunung ini sekitar 1.500 meter dari dasar laut. Puncaknya berada di kedalaman 2.850 meter dari permukaan laut.
3. Gunung Api Hobal
Gunung Hobal berada di Nusa Tenggara. Tepatnya di Kabupaten Flores bagian timur. Gunung api bawah laut ini juga biasa disebut Ile Werung dan berada dekat Pulau Lembata.
Gunung Hobal masuk tipe A. Aktivitas yang terakhir terjadi pada 1999.
Sebelum Hobal meletus sekitar 1970-an, puncaknya muncul di atas permukaan laut saat air surut. Namun saat terjadi pasang, gunung api itu kembali tenggelam.
Namun saat ini, saat air surut pun gunung tersebut tidak terlihat. Kemungkinan puncaknya sudah tergerus gelombang laut.
4. Gunung Api Nieuwerkerk
Gunung api Nieuwerkerk merupakan gunung api kembar di bawah laut dengan puncaknya I dan II berjarak 7 km. Puncak I dan II dipisahkan sadel dengan kedalaman 600 meter.
Nieuwerkerk dekat dengan Banda Neira, Provinsi Maluku. Tinggi Nieuwerkerk I sekitar 1.900 meter dari dasar laut pada kedalaman 2.285 meter dari permukaan laut.
Sementara Nieuwerkerk II tingginya sekitar 1.800 meter dari dasar laut pada kedalaman 2.325 meter dari permukaan laut.
Gunung api bawah laut ini masuk tipe A. Aktivitas terakhir Nieuwerkerk terjadi pada tahun 1927.
5. Gunung Api Sangir
Namanya Gunung Api Submarine Volcano 1922. Namun gunung api bawah laut ini sering disebut Gunung Api Sangir karena berada di Kabupaten Sangir, Sulawesi Utara. Tepatnya di sekitar Kepulauan Sangihe Talaud.
Gunung ini masuk tipe A. Aktivitas terakhir Submarine Volcano 1922 terjadi pada 1922, sesuai namanya.
6. Gunung Api Yersey
Gunung Api Yersey masuk tipe B. Namun aktivitas terakhir Yersey tidak diketahui.
Ekspedisi Snellius pada 1929 menemukan deretan seperti terumbu karang pada kedalaman lebih dari 3.800 meter, yang disebabkan oleh letusan bawah laut. Gunung api bawah laut ini dekat Laut Banda Selatan, Maluku.
7. Gunung Api Kawio Barat
Gunung api bawah laut ini berada di perairan Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Tingginya mencapai 3.200 meter dari dasar laut.
Puncaknya berada di kedalaman 1.900 meter di bawah permukaan laut. Gunung Kawio Barat disebut sebagai gunung api bawah laut tertinggi di dunia.
8. Gunung Bawah Laut Pacitan
Badan Informasi Geospasial (BIG) menemukan gunung bawah laut di perairan Pacitan. Catatan tentang gunung itu tidak ada di dalam database PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM.
BIG menyebutkan gunung bawah laut itu berada sekitar 200 kilometer barat daya Pacitan dengan tinggi 2.300 meter dari dasar laut. Diameternya sekitar 10 kilometer dengan kedalaman antara 3 hingga 4 kilometer dari permukaan air.
Koordinator Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM Oktory Prambada menegaskan bahwa gunung bawah laut yang ditemukan BIG di Pacitan itu tidak ada dalam database-nya.
"Kami tampung dulu itu, karena di dalam database kami tidak ada. Karena itu benar-benar baru," ujar Oktory ketika dikonfirmasi detikJatim, Senin (13/2/2023).
(sun/iwd)