Nasib ratusan keluarga terdampak tanah gerak di Kabupaten Blitar belum jelas. Pasalnya, pemkab masih menunggu bantuan dana untuk membangun hunian sementara (Huntara) dari Pemprov Jatim dan BNPB.
Data dari BPBD Kabupaten Blitar, sebanyak 118 Huntara dibutuhkan warga terdampak. Jumlah itu tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Wates, Panggungrejo dan Kademangan.
Kalaksa BPBD Kabupaten Blitar Ivong Berttyanto mengatakan sesuai spesifikasi kategori huntara, maka tiap unit huntara dianggarkan sebesar Rp 50 juta untuk pembangunannya. Namun dana itu tidak bisa dipenuhi karena APBD Kabupaten Blitar tidak mencukupi. Total, jumlah dana kedaruratan yang dibutuhkan untuk pembangunan 118 unit huntara sebesar Rp 5,9 miliar.
"Jadi kami menunggu bantuan dari Pemprov Jatim juga BNBP untuk merealisasikan pembangunan huntara itu. Soalnya dana Rp 5,9 miliar tidak bisa terback up dari APBD Kabupaten Blitar," kata Ivong kepada detikJatim, Selasa (14/2/2023).
Menurut Ivong, informasi yang diterimanya dari Pemprov Jatim, sebenarnya dana itu akan direalisasikan pada akhir tahun 2022 lalu. Namun karena waktunya tidak terpenuhi, maka diundur pelaksanaannya.
"Sebenarnya akhir 2022 lalu informasinya mau dicairkan oleh provinsi. Tapi karena waktunya tidak nutut, maka diundur. Nanti tujuan kita baik, tapi secara administratif ada temuan dari BPK. Bupati kemudian tanggal 2 Januari memperbaharui surat permohonan bantuan itu kepada gubernur. Ketika gubernur berkunjung kemari saya cek masih dalam proses," imbuhnya.
Untuk lahan relokasi, lanjut Ivong, telah disepakati sebagian besar merupakan lahan milik warga sendiri. Namun posisinya di radius lebih dari 300 meter spot tanah gerak. Sementara ini, warga yang bertahan tinggal di lokasi tanah gerak diminta selalu waspada. Apalagi saat musim hujan seperti sekarang ini.
"Posko pengungsian tetap kami siapkan. Logistik juga tetap kami bantu. Saya berpesan, kalau curah hujan tinggi lebih dari 30 menit, mereka harus bergegas menuju posko pengungsian. Gak peduli siang apalagi malam," pungkasnya.
Simak Video "Inilah Dampak dari Bencana Pergeseran Tanah di Purwakarta"
(hil/iwd)