8 Fakta Gunung Bawah Laut yang Ditemukan di Perairan Pacitan

Denza Perdana - detikJatim
Senin, 13 Feb 2023 12:29 WIB
Ilustrasi gunung bawah laut di Sulawesi Utara. (Foto: sangihekab.go.id)
Pacitan -

Gunung bawah laut ditemukan di perairan Pacitan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG). Keberadaan gunung itu sudah disampaikan kepada pemerintah kabupaten setempat.

Meski demikian, diperlukan adanya penelitian lebih lanjut untuk menentukan aktif tidaknya gunung bawah laut itu dan apakah keberadaan gunung itu bisa mengancam atau tidak.

Berikut 8 fakta berkaitan temuan gunung bawah laut tersebut:

1. Lokasi Gunung

Gunung bawah laut yang ditemukan di perairan Pacitan berada sekitar 200 kilometer di sebelah barat daya Kota 1001 Gua. Fenomena itu didapati dan sudah disampaikan kepada pemkab setempat.

"Ya, betul. Sudah disampaikan kepada Bapak Bupati," kata Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko, Sabtu (11/2/2023).

2. Kedalaman dan Tinggi Gunung

Sesuai data yang diperoleh dari BIG, gunung itu memiliki tinggi 2.300 meter dari dasar laut. Diameternya sekitar 10 kilometer. Kedalamannya antara 3 hingga 4 kilometer dari permukaan air.

"Sedangkan untuk aktivitasnya masih perlu diteliti," imbuhnya.

3. Terbentuknya Gunung

Mengutip penjelasan BIG, Erwin mengatakan bahwa kemunculan gunung bawah laut adalah efek tumbukan lempeng Indo-Australia di Samudera Hindia. Analisis itu didapat setelah BIG melakukan survei dan pemetaan. Proses terjadinya pun memakan waktu lama.

"Ibaratnya lantai karena ada desakan lalu ada yang menonjol. Hasil identifikasi para ahli yang paling besar berada di selatan Pacitan," paparnya terkait fenomena yang juga disebut roo rise tersebut.

4. Gunung Itu Berada di Lokasi Tumbukan Lempeng

Pakar Geologi ITS Dr Amin Widodo menganalisis proses terbentuknya gunung bawah laut baru itu. Dia memaparkan bahwa sepanjang 200 kilometer dari pantai di Jatim memang merupakan lokasi tumbukan lempeng. Lempeng Indo-Australia bertemu dengan lempeng Eurasia di Samudra Hindia.

"Lempeng Indo-Australia di Samudra Hindia itu itu menyusup di bawah Eurasia yang ada di Pulau Jawa. Karena mendorong, maka ada bagian yang bisa naik lebih cepat dibandingkan yang lain," papar Amin kepada detikJatim, Minggu (12/2/2023).

Tumbukan lempeng itu membentang di sepanjang Pulau Jawa hingga Lombok. "Lokasi tempat tumbukan lempeng tadi di sebelah selatannya semakin mendalam, kalau sebelah utaranya ke atas menimbulkan gundukan atau gunung," jelasnya.

Orang awam, kata Amin, bisa melihat jelas tumbukan lempengan yang mencolok di Samudra Hindia melalui Google Maps. "Di Google Maps itu bisa dilihat. Di bagian selatan itu ada yang warnanya biru gelap, di daerah itu adalah tumbukan yang menjorok ke bawah atau palung. Di dekatnya palung, ada yang naik," sebutnya.

Apakah mengancam? Baca di halaman selanjutnya.




(dpe/fat)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork