Kantor Kemenag Jombang, Jalan Pattimura menjadi saksi kebahagiaan pasangan ini. Rabu (28/12) itu Muhammad Hambali (33) dan Heti Kurniawati (43) telah menyempurnakan cinta mereka dalam tali pernikahan. Pernikahan mereka menjadi perlambang bahwa cinta memang tak pernah mengenal syarat.
Raut bahagia menyeruak dari wajah Heti ketika melihat Hambali datang. Senyumnya adalah senyum haru sekaligus bahagia. Hambali yang duduk di atas kursi roda datang bersama rombongan. Tetapi yang lebih mencuri perhatian adalah seekor kambing yang turut masuk dituntun oleh sang mempelai pria.
Tak ada maskawin mentereng bak nikahan sultan yang dibawa oleh Hambali. Semuanya terkesan sederhana. Agaknya, kedatangan Hambali dan kambing putih berhias kain yang juga putih dan tak kalah sederhana itulah yang menjadi maskawin bak sultan di hati Heti.
Ya, kambing itu termasuk salah satu maskawin yang dipersembahkan Hambali kepada Heti untuk mengikat janji suci sehidup semati. Mereka merupakan salah satu pasangan dari 21 pasangan lain yang hari itu sedang berbahagia karena tengah mengikuti nikah massal di Kantor Kemenag Jombang.
"Maskawinnya seperangkat alat salat, uang Rp 100 ribu dan kambing," jelas Hambali kepada wartawan di lokasi, Rabu (28/12/2022).
Pedagang rempeyek asal Desa Tambakrejo, Kecamatan/Kabupaten Jombang itu tersenyum semringah usai akad nikah. Perasaannya lega usai lancar merapalkan kalimat ijab kabul. Kambing yang telah mencuri perhatian para hadirin itu pun ia serahkan kepada istrinya tercinta.
Hambali dan Heti menjalin asmara selama setahun. Heti sehari-hari berdagang nasi ayam geprek di depan Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang. Di tempat itu ia bertemu dan jatuh cinta dengan pria penyandang disabilitas Hambali. Cinta telah jatuh di hati mereka berdua, tanpa mengenal syarat.
Perempuan asal Desa Tambakrejo, Jombang itu tak bisa menyembunyikan kebahagiaan usai akad nikah mereka tuntas. Ia menuntun sendiri kambing pemberian suaminya setelah acara nikah massal itu lalu menyatakan bahwa ia ingin merawat kambing itu dengan sepenuh hati hingga berkembang biak.
"Insyaallah mungkin saya pelihara supaya beranak-pinak," tandasnya.
Kambing yang menjadi maskawin dalam pernikahan Hambali dan Heti bukan sekadar maskawin biasa. Ya, pemilihan kambing sebagai maskawin bagi sebagian orang juga bukan hal biasa, tapi ada makna khusus yang dimaksudkan Hambali dengan memilih kambing sebagai maskawin.
Hambali yang harus duduk di kursi roda menyampaikan makna mendalam itu. Pemilihan kambing sebagai maskawin itu adalah bentuk harapan sekaligus doa agar bahtera rumah tangganya bersama Heti mendapatkan banyak berkah atas jerih upaya yang akan mereka lakukan bersama.
"Biar untuk masa depan, kakinya (kambing) kan ada empat, biar cepat larinya," ujar Hambali lalu tersenyum.
Makna lari cepat. Baca di halaman selanjutnya.
(dpe/fat)