Pemilik Ponpes yang Tolak Dievakuasi Saat Semeru Erupsi Akhirnya Buka Suara

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Senin, 05 Des 2022 21:45 WIB
Pondok Pesantren di Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang lokasi viral pemilik ponpes menolak dievakuasi saat Semeru erupsi. (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Lumajang -

Video penolakan evakuasi oleh pengurus pondok pesantren saat erupsi Gunung Semeru viral di Media Sosial. Pihak ponpes pun buka suara.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (4/12) di Pondok Pesantren Nurul Barokah Al-Hidayah di Desa Supit Urang, Pronojiwo, Lumajang.

Pendiri sekaligus pengasuh pondok pesantren Nurul Barokah Al-Hidayah Ustaz Nur Holis memberikan penjelasan tentang video itu.

Menurutnya, dia menolak dievakuasi karena menurutnya sikap para petugas gabungan yang hendak melakukan evakuasi kurang baik.

Dia juga menyampaikan dugaan ada unsur pemaksaan oleh petugas gabungan saat mengajak warga Ponpes pergi ke tempat pengungsian.

"Di video saya dibilang menolak (mengungsi), ya saya menolak kalau pakai kekerasan. Santri saya ditekan dan didorong-dorong, lah itu saya nggak suka," ujar Nur Holis ditemui detikJatim di ponpes, Senin (5/12/2022).

Perlu diketahui, petugas gabungan yang terlibat dalam proses evakuasi saat itu terdiri dari sejumlah relawan juga personel TNI dan Polri.

Sebagaimana terlihat di dalam 2 video yang beredar, para petugas relawan itu memang hendak melakukan evakuasi para santri di ponpes tersebut.

"4 Desember 2022 ponpes yang ada di Supit Urang tidak mau dievakuasi, padahal ada di zona merah," demikian keterangan di dalam video yang viral saat dilihat detikJatim.

Dalam video pertama berdurasi 45 detik terlihat sejumlah petugas menemui seorang pria berpakaian gamis, mengenakan sarung, dan berpeci putih.

Dalam dialog di video terdengar pria itu menolak untuk dievakuasi. Lalu ada salah satu petugas mengumumkan bahwa pria diduga pengurus ponpes itu menolak dievakuasi.

"Bapak ini mengeluarkan pernyataan sikap bahwa ini urusannya beliau. Masalah keselamatan santri-santrinya itu urusan beliau. Kita sudah melakukan hal yang semaksimal mungkin," ujar salah satu petugas ke arah kamera dibenarkan pria yang menolak dievakuasi itu.

Ada 15 santri di dalam ponpes yang pemiliknya menolak dievakuasi saat Semeru mengeluarkan awan panas guguran. Baca di halaman selanjutnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork