Seratusan warga Desa Tluwah, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, diduga keracunan makanan dalam acara tahlil. Pihak pemilik hajatan buka suara mengenai awal mula keracunan massal itu.
Saat ini beberapa anggota keluarga yang memiliki acara tahlil pun dirawat di RS Budi Agung Juwana. Mereka mengalami mual hingga muntah.
Salah satu keluarga yang punya hajatan, Julin (53) mengatakan acara tahlil digelar pada Senin (23/12) malam. Saat itu acara tersebut berjalan lancar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi keesokan harinya ternyata warga yang memakan lontong pada acara tahlil ini mengalami beberapa keluhan sakit, seperti muntah hingga mual.
"Tahlil itu hari Senin (23/12) hari Selasa (24/12) yang merasa mual dan muntah itu ibu, anak, adik, keluarga di Kincir (Desa Kincir, Kecamatan Juwana) juga ada tapi nggak sampai dibawa ke rumah sakit," jelas Julin kepada wartawan di RS Budi Agung Juwana, Jumat (27/12/2024).
Julin juga mengalami mual dan muntah. Namun dia mengaku masih kuat. Julin saat ini merawat dua orang keluarganya yang mengalami mual dan muntah diduga karena keracunan makanan.
"Saya sendiri ya kena, tapi ini saya kuat-kuatkan karena merawat dua orang keluarga," jelasnya.
Dia mengaku pada acara tersebut memesan 200 porsi makanan. Dia tidak mengira ternyata makanan ini diduga menyebabkan seratusan orang mengalami mual, muntah, hingga demam.
"Pesan makanan memang usaha katering. Itu saya pesan 200 porsi," jelasnya
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Aviani Tritanti Venusia mengatakan telah mengirim sampel makanan berupa lontong opor ayam ke Laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Tujuannya untuk mengetahui penyebab dugaan penyebab seratusan warga keracunan makanan secara massal.
"Kita sementara masih menunggu kurang lebih 3 4 hari paling lambat satu minggu hasilnya bisa diketahui secara bersama," jelas Aviani.
"Sampel yang dibawa berupa lontong sayur opor ayam," dia melanjutkan.
Dari data terdapat 161 orang warga Desa Tluwah, Kecamatan Juwana, diduga mengalami keracunan makanan. Tercatat ada 59 orang yang dirawat di rumah sakit. Sisanya dirawat jalan.
"Rumah sakit terdekat kita siapkan. Rumah sakit RSUD Pati dan RS Mitra Bangsa juga menerima pasien dari kasus yang di sini," tambah dia.
(ahr/rih)