SMK Pusat Keunggulan (SMK-PK) merupakan program pengembangan kompetensi keahlian tertentu. Program unggulan Kemendikbud Ristek ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan sesuai tuntutan dunia industri, dunia usaha, dan dunia kerja.
Sebagai pilot projek SMK-PK diharapkan menjadi rujukan bagi SMK lainnya dalam peningkatan mutu pendidikan vokasi, baik hard skill maupun soft skill.
Guna melihat karya dan inovasi SMK-PK, Dinas Pendidikan Jatim menggelar EXPO DAN EXPOSE SMK-PK (SMK Pusat Keunggulan). Kegiatan yang digelar pada 27-31 Oktober 2022 dibuka langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Sebanyak 204 SMK PK terlibat dalam kegiatan yang menjadi wadah dalam unjuk karya inovasi SMK untuk menarik DUDIKA maupun menjadi entrepreneur. Pada kesempatan ini, Khofifah menjabarkan salah satu tantangan SMK-PK adalah meningkatkan kualitas dan kinerja lembaga pendidikan agar lulusannya semakin banyak yang terserap pada DUDIKA.
"Saya berharap semua SMK Pusat Keunggulan dapat menularkan program-programnya ke semua SMK di Jawa Timur yang berjumlah 2.150 SMK, terdiri dari 298 SMKN dan 1.852 SMK swasta," kata Khofifah dalam keterangannya, Sabtu (29/10/2022).
Mantan Mensos RI ini juga berharap SMK-PK dapat menjadi solusi dari permasalahan ketenagakerjaan dan tingkat pengangguran terbuka. Ia juga menambahkan jika SMK-PK harus mau berbagi dalam penggunaan peralatan dan sarana pembelajaran yang dibutuhkan SMK lain.
"Jangan hanya antar SMK-PK, SMK-PK juga harus bekerjasama dengan SMK Non PK untuk melakukan pemetaan kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh DIDUKA. SMK PK harus menjadi agen perubahan, game changer yang berinisiatif mendorong perubahan mindset SMK-SMK di sekitarnya," terangnya.
Disebutkan Khofifah, tahun ini sebanyak 229.049 siswa lulus SMK. Di mana 99.716 siswa dari SMK Negeri dan 129.333 siswa dari SMK Swasta. Banyaknya lulusan ini tegas Khofifah diharapkan menjadi modal utama pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
"SMK Pusat Keunggulan juga harus mampu menjadi penggerak pelaksanaan kurikulum merdeka, saat ini SMK-SMK di Jatim merupakan pelaksana IKM terbanyak diantara provinsi lainnya," tambah dia.
Khofifah juga menyebut, pendidikan vokasi telah terbukti menurunkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jatim. Ini dibuktikan dengan data Badan Pusat Statistik Jatim bahwa TPT tingkat SMK mengalami penurunan signifikan.
(abq/sun)