Berita-berita di Jawa Timur dalam sepekan banyak menyedot pembaca. Salah satunya yang terbaru yakni gagal ginjal akut sudah diidap anak-anak di Jawa Timur. Terbukti dengan temuan IDAI Pusat menyebut 24 anak di Jatim mengalami gagal ginjal misterius dan terbanyak di Surabaya.
Hingga apotek yang ada di Jatim tidak menjual sementara obat sirup untuk anak usia 0 hingga 5 tahun karena dikhawatirkan ada senyawa berbahaya dalam obat cair tersebut.
Selain itu kedatangan Ketua PSSI Mochammad Iriawan alias Iwan Bule ke Polda Jatim diperiksa sebagai saksi atas tragedi kasus Kanjuruhan yang menewaskan 134 orang. Bahkan kematian 2 aremania di ICU RSSA dalam sepekan juga menyita perhatian pembaca budiman.
Berikut empat poin berita sepekan di Jatim menyita perhatian pembaca:
1. 13 Anak di Jatim Meninggal Gagal Ginjal Misterius
Sebanyak 13 balita di Jawa Timur meninggal dunia akibat gagal ginjal misterius. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jatim menyebut para balita yang meninggal akibat gangguan gagal ginjal akut misterius terbanyak dari Kota Surabaya dan Malang.
Ketua IDAI Jatim dr Sjamsul Arief MARS SpA(K) merinci, dari 13 balita yang meninggal akibat gangguan gagal ginjal akut misterius, terbanyak dari Surabaya dengan 10 anak dan sisanya Malang.
Para dokter diimbau tidak memberikan resep obat sirup untuk menyembuhkan anak yang sakit. Hal ini buntut temuan kasus gagal ginjal misterius. Dinkes Jawa Timur menyebut, pihaknya mengikuti imbauan Kemenkes yang menghentikan penggunaan obat sirup ini. Dinkes Jatim juga akan melalukan edukasi ke warga.
"Jadi, antisipasinya edukasi dan sudah diwakili pusat. Kita tidak mengulang-ulang dulu, supaya masyarakat fokus dan menghindari gap (jarak) informasi. Karena sudah clear dan lengkap (imbauan dari pusat)," kata Kadinkes Jatim Erwin Astha Triyono di Surabaya, Kamis (20/10/2022).
Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jawa Timur sepakat tak menjual obat sirup untuk anak usia di bawah 18 tahun. Hal ini dilakukan sementara waktu mencegah penyakit gagal ginjal misterius.
"Kami sepakat tidak melayani dulu semua obat sirup untuk anak, tapi kalau dewasa kami masih melayani. Karena larangannya untuk anak-anak," kata Sekretaris Dewan Pengurus IAI Jawa Timur, Mahardian Rahmadi saat dihubungi.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan pihaknya gerak cepat merespons peningkatan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) atau gagal ginjal misterius yang terjadi pada anak usia 0-18 tahun (mayoritas anak balita) di Jatim.
Khofifah secara khusus mengimbau masyarakat, khususnya orang tua untuk tidak panik menyikapi munculnya kasus GGAPA. Namun, Khofifah meminta masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan.
Khofifah berpesan, khususnya kepada orang tua yang memiliki anak di bawah 6 tahun agar waspada jika menemui gejala penurunan frekuensi urine atau tidak ada urine, dengan atau tanpa demam, dan gejala prodromal lain pada anak.
Baca berita selengkapnya di sini
(abq/fat)