Obat Sirup Dihentikan Sementara, Dokter Surabaya Wanti-wanti Peracikan Puyer

Obat Sirup Dihentikan Sementara, Dokter Surabaya Wanti-wanti Peracikan Puyer

esti widiyana - detikJatim
Jumat, 21 Okt 2022 19:43 WIB
Ilustrasi obat sirup paracetamol
Ilustrasi obat sirup. (Foto: Getty Images/iStockphoto/spukkato)
Surabaya -

Obat sirup dilarang untuk sementara buntut merebaknya gagal ginjal akut misterius. Obat puyer pun muncul sebagai alternatif penyembuh kala orang sakit. Namun, dokter mewanti-wanti peracikan obat puyer yang justru bisa lebih rawan daripada obat sirup.

Menurut dokter spesialis anak di National Hospital Surabaya, dr Benny Herlianto SpA peralihan obat sirup ke puyer justru bisa menimbulkan masalah. Yakni kesalahan saat peracikan komposisi obat.

Ia mengatakan, penggunaan obat puyer ini diibaratkan kembali ke zaman lampau. Sebab, para dokter zaman dulu memang menggunakan obat racikan untuk anak-anak. Rasanya pun tentu lebih banyak pahitnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masalahnya besar ya, terutama anak-anak biasanya lebih mudah kita beri bentuk sirup, karena manis. Kalau racikan kebanyakan tidak ada rasanya cenderung pahit, malahan ya lebih ke arah efikasinya," kata dr Benny saat dihubungi detikJatim, Jumat (21/102/2022).

Kemudian, lanjut dr Benny, jam pelayanan juga akan menjadi lebih lama jika harus menggunakan obat puyer. Sebab, obat harus diracik terlebih dahulu.

ADVERTISEMENT

"Kemungkinan terjadinya kesalahan juga lebih besar, karena kalau diracik butuh beberapa tangan kan, proses peracikannya itu lebih rawan," ujarnya.

Baginya, sebenarnya obat sirup semua dosisnya sudah ditakar. Dengan dihentikannya penggunaan obat sirup sementara waktu, dirasa akan menjadi kendala bagi para dokter untuk menentukan resep.

"Nggak boleh obat sirup ini, tentu kendala di lapangan jadi banyak ya. Mulai dari pasien yang susah minum obat, jadi obatnya diminum tidak teratur dan muntah, misalnya pasien menunggu lebih lama, bisa ada kemungkinan kesalahan dalam meracik obat lebih besar. Hari ketiga pakai puyer, obat sirup tidak diresepkan," tukasnya..




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads