Suporter Probolinggo Cari Simpati di Tragedi Kanjuruhan Bikin Netizen Geram

Suporter Probolinggo Cari Simpati di Tragedi Kanjuruhan Bikin Netizen Geram

Tim detikJatim - detikJatim
Minggu, 16 Okt 2022 13:22 WIB
Rusdi, Aremania Probolinggo yang tetap bertahan menunggu 3 temannya yang meninggal di Stadion Kanjuruhan
Rusdi Suporter Probolinggo yang mencari simpati di Tragedi Kanjuruhan ternyata ngeprank dan bikin netizen geram. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Probolinggo -

Rusdi (17), suporter Probolinggo yang mengaku kehilangan 3 teman awalnya bikin haru ternyata cuma ngeprank. Kebohongan Rusdi itu membuat netizen geram.

Kisah Rusdi yang cuma ngeprank ramai dibincangkan di Twitter. Sejumlah netizen merespons kebohongan Rusdi dengan kekecewaan, tak jarang yang mengumpat.

"Ndek wingi trenyuh krungu kisah haru e, saiki malah jengkel krungu kelakuan janc*k e (Kemarin trenyuh dengar kisah harunya, sekarang jengkel dengar kelakuan janc*k-nya), ujar salah satu warga Twitter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada pula yang menyindir kelakuan Rusdi yang sempat bikin haru kini bikin jengkel dengan menyebutnya akan mendapat banyak pahala.

"Pahala'e akeh mas arek iku, pertama nggarahi wong nangis trus isok gawe wong ngakak (Pahalanya banyak mas anak itu, pertama bikin orang nangis terus bikin orang ngakak)," ujar warganet lain.

ADVERTISEMENT

"Akeh pol, sak buku wolak walik kebak (Banyak sekali [pahalanya], satu buku bolak-balik penuh)," timpal netizen lainnya.

"Malaikat ae Sampek godek godek (Malaikat saja sampai geleng-geleng)," kata netizen lain yang turut jengkel karena merasa terkena prank Rusdi.

Selain itu, ada juga yang terang-terangan mengumpat Rusdi sebagai bentuk kekecewaannya atas kisah haru yang ternyata cuma isapan jempol alias karangan Rusdi.

"Arep tak ilokno goblok tapi engkok aku diwarah gak berduka.. (Mau tak sebut bodoh tapi nanti aku disebut nggak berduka)," ujar netizen lainnya.

Kebohongan Rusdi. Baca di halaman selanjutnya.

Awalnya Rusdi meraih simpati netizen karena kisahnya menetap di Stadion Kanjuruhan karena takut pulang usai 3 temannya menjadi korban tewas. Tetapi belakangan ini ia terbukti berbohong.

Rusdi adalah pemuda asal Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, Probolinggo. Ia menetap di Stadion Kanjuruhan usai tragedi 1 Oktober selama hampir 2 pekan.

Kepada sejumlah pedagang yang mendapati dirinya menggelandang di Stadion Kanjuruhan ia mengaku telah kehilangan 3 temannya akibat tragedi kemanusiaan di stadion itu.

"Kami menemukan di sini, dia sudah 11 hari ini. Kami sudah menanyai dia dan sering melamun, makannya juga susah," kata Awang Karta, salah satu pedagang di Stadion Kanjuruhan pada Rabu (12/10).

Pedagang lain, Bu Tin (59), Penjual kopi di Stadion Kanjuruhan menceritakan bahwa Rusdi diduga menonton laga Arema FC vs Persebaya bersama tiga temannya.

"Sama saya dia ini ngomong datang ke stadion sama tiga temannya. Nah, tiga orang temannya ini meninggal dunia semua. Satu orang cewek, dua orang laki-laki. Tinggal dia sendiri," kata Bu Tin saat itu.

Belakangan baru terkuak kebohongan Rusdi. Ia tak pulang ke Probolinggo karena ada masalah dengan keluarga dan tetangga seperti disampaikan Camat Krucil Hari Pribadi.

"Saat berangkat itu juga memang ada masalah keluarga dan juga masalah dengan tetangga. Kemungkinan tidak pulangnya karena takut," ujar Hari kepada detikJatim, Minggu (16/10/2022).

Hari pun meragukan pengakuan Rusdi bahwa dirinya menunggu 3 temannya yang meninggal pada tragedi Kanjuruhan. Pengakuan itu menurut Hari sepertinya bohong semua.

"Saya agak ragu dan kurang percaya kalau dia (rusdi,red) menunggu temannya yang meninggal 3 orang. Karena pas berangkat menurut keterangan keluarga sendirian dan pamit kerja ke kakaknya. Nggak tau kalau tiba-tiba ada di sana (kanjuruhan, red). Saya kurang paham kalau di luaran ada teman lain yang berangkat ke malang," kata Hari.

Pernyataannya kepada salah satu pedagang Kanjuruhan pun terbukti keliru. Data terakhir menunjukkan, dari total 6 korban tragedi Kanjuruhan asal Probolinggo 3 orang yang meninggal seluruhnya laki-laki. Tidak ada korban meninggal berjenis kelamin wanita asal Probolinggo.

Ketiga korban tewas asal Probolinggo itu yakni Abian Hasiq Rifqi (18) warga Dusun Krajan, Kelurahan Kandang Jati Kulon, Kraksaan; Rifki Dwi Yulianto (19), warga Dusun Krajan, Desa Maron Wetan, Maron; dan Moh Kindi Arrumi Purnama (16) asal Desa Besuk Kidul, Besuk. Ketiganya laki-laki.



Hide Ads