Trik Warga Lokal Tak Celaka Pakai Motor Matik di Jalur Maut Cangar-Pacet

Sorot

Trik Warga Lokal Tak Celaka Pakai Motor Matik di Jalur Maut Cangar-Pacet

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Minggu, 16 Okt 2022 11:23 WIB
Roni pemilik bengkel di Pacet Selatan melakukan perawatan rutin motor matik milik warga
Roni pemilik bengkel di Pacet Selatan melakukan perawatan rutin motor matik milik warga. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Sebutan jalur maut Cangar-Pacet agaknya tak berlaku bagi penduduk Dusun Pacet Selatan, Desa/Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Mereka tak pernah mengalami rem blong meski setiap hari melalui jalur yang sama menggunakan sepeda motor matik.

"Selama puluhan tahun tidak ada warga Pacet Selatan yang mengalami rem blong. Padahal sama-sama pakai motor matik. Karena kami sudah menguasai medan," kata Santoso (62), warga setempat saat berbincang dengan detikJatim di warung kopi di sebelah timur tikungan Gotekan, Jumat (14/10/2022).

Informasi yang disampaikan Santoso dibenarkan Soleh Hudin (46), warga Pacet Selatan. Ia sukarela menolong para korban kecelakaan di tikungan Gotekan sejak 1996. Hampir setiap hari ia bersiaga di warung kopi milik Ria (60), persis di sebelah timur tikungan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau warga sini sudah paham medan, kapan waktunya ngerem, melepas rem. Kan, sudah tahu. Dari Malang sampai sini tanpa berhenti, mereka masih berani," ungkapnya.

Jalan provinsi penghubung Kota Batu dengan Kabupaten Mojokerto mempunyai medan yang ekstrem. Karena banyak turunan curam mulai dari Cangar sampai tikungan Gotekan di Pacet Selatan. Di tikungan inilah sering kali terjadi kecelakaan karena kendaraan rem blong. Sebab tikungan tajam dan curam itu menjadi ujung dari jalur maut.

ADVERTISEMENT

Soleh pun berbagi tips yang ia gunakan setiap berkendara menggunakan sepeda motor matik di jalur maut Cangar-Pacet. Pertama, handle rem tidak boleh ditekan terus menerus agar sistem pengereman tidak cepat panas. Rem harus dilepas saat melaju di jalan landai.

Saat melaju di jalan menurun yang curam dan panjang, ia menyarankan rem depan dan belakang digunakan bergantian. Tujuannya sama, agar rem tak cepat panas. Kecepatan kendaraan juga ia sarankan 30-40 Km/Jam.

"Kalau dari Cangar sebaiknya beberapa kali berhenti untuk mendinginkan rem. Pertama di kawasan wisata Sendi, berhenti kedua di turunan AMD, ketiga di sini (tikungan Gotekan). Paling cepat 15 menit berhenti biasanya rem kembali normal," jelasnya.

Pemilik bengkel sepeda motor di Pacet Selatan Roni Setiawan (22) menjelaskan rem blong terjadi karena rem terlalu panas. Gesekan piringan cakram dengan kampas rem menghasilkan panas yang mampu membuat sistem hidrolis pada rem tidak bisa bekerja.

"Panas membuat minyak rem menguap sehingga sistem hidrolis tidak berfungsi karena isi angin, minyak naik ke atas. Di dalam kaliper ada minyak rem yang menggerakkan piston, piston menekan kampas rem. Kalau kampas rem habis, juga lebih cepat panas," cetusnya.

Bagi pengguna sepeda motor matik, Roni menyarankan agar melakukan pengereman secara bergantian antara rem depan dan belakang. Ia juga mengimbau sesering mukin berhenti untuk mendinginkan sistem pengereman. Menurutnya dilarang menyiram kaliper rem dengan air agar cepat dingin.

"Yang sering berhenti untuk mendinginkan rem, paling tidak 10-15 menit kembali normal. Jangan disiram air agar kampas rem tidak mudah pecah," jelasnya.

Roni menambahkan settingan mesin dan sistem pengereman sepeda motor matik warga Pacet Selatan sesuai standar. Namun, mereka rutin mengecek sistem rem untuk mengantisipasi adanya kerusakan satu bulan sekali. Misalnya kampas rem aus atau minyak rem bocor.

"Warga sini sudah paham medan. Walaupun kebanyakan motor warga sini matik Honda jenis BeAT dan Vario, tidak ada masalah," tandasnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads