Alasan Iring-iringan Keranda Jenazah Lewati Tenda Pernikahan di Mojokerto

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Rabu, 12 Okt 2022 18:11 WIB
Iring-iringan keranda jenazah melewati tenda pernikahan di Mojokerto. (Foto: tangkapan layar/detikJatim)
Mojokerto -

Video keranda jenazah melintasi tenda pernikahan di Mojokerto viral di media sosial. Alasannya karena adanya adat pemakaman jenazah tidak boleh mengambil jalan memutar.

Memet pemilik akun @merpati_wedding yang mengunggah vido itu menjelaskan bahwa insiden keranda jenazah melewati tenda pernikahan itu terjadi Sabtu (8/10/2022).

Hajatan pernikahan itu berlangsung di rumah Sunariyadi, warga Dusun Tumapel, Desa Jolotundo, Jetis, Kabupaten Mojokerto.

Memet dipercaya menangani hiburan campursari di hajatan pernikahan anak Sunariyadi. Di berlangsungnya resepsi pernikahan itulah kabar duka dari tetangga diumumkan. Yakni sekitar pukul 10.30 WIB.

Sementara, jalan terdekat menuju ke makam Dusun Tumapel hanya melalui tenda resepsi pernikahan adalah jalan tempat berdirinya tenda pernikahan di depan rumah Sunariyadi.

"Kalau lewat jalan lain sekitar 5-6 Km. Tenda pernikahan itu memang menutupi jalan," terangnya.

Begitu menerima kabar duka dari tetangga dekatnya, Memet menjelaskan bahwa Sunariyadi sempat menawarkan kepada keluarga yang berduka menyewakan mobil jenazah.

Harapannya jenazah bisa dibawa ke makam melalui jalan lain. Namun, tawaran tersebut ditolak keluarga yang sedang berduka, yang rumahnya hanya berjarak sekitar 5 rumah dari lokasi hajatan.

"Beliau (Sunariyadi) orangnya baik. Pas kejadian beliau sudah menawarkan membiayai akomodasi mobil jenazah, tapi pihak keluarga duka menolak. Beliau pun mengizinkan kalau memang harus lewat jalan di tenda resepsi," katanya.

Soal alasan keluarga yang sedang berduka, Memet pun menjelaskan. Keluarga jenazah dan tokoh masyarakat setempat menyebutkan, sesuai adat pemakaman jenazah, proses menuju kuburan tidak boleh mengambil jalan memutar.

"Pihak keluarga yang berduka, tokoh agama, dan tokoh masyarakat berpendapat adat pemakaman menuju kuburan tidak boleh memutar untuk mempercepat pemakaman. Akhirnya diputuskan mempercepat pemakaman jenazah lebih baik untuk menolak balak," ungkapnya.

Penyelenggara hajatan, kata Memet meminta sekitar 50 tamu undangan agar segera pulang. Sehingga yang tersisa hanya keluarga pengantin dan kru campursari.

Aktivitas resepsi pernikahan dihentikan sampai magrib. Baca di halaman selanjutnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork