Tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia
Meski Nabi Muhammad SAW lahir pada 12 Rabiul Awwal tahun 570 M di Makkah, namun tradisi Maulid tidak hanya diperingati pada tanggal tersebut. Para pecinta Nabi sudah memperingati momen ini setiap hari, mulai dari awal sampai dengan akhir bulan.
Hal itu merupakan bentuk kecintaan atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ekspresi kecintaan umat Islam di Indonesia pun diwujudkan dengan berbagai macam acara Maulid Nabi Muhammad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulai dari pembacaan Barzanji (riwayat hidup Nabi), ceramah keagamaan, serta berbagai perlombaan. Seperti lomba baca Al-Qur'an, lomba azan, lomba selawat, dan sebagainya.
Berbagai daerah juga merayakan Maulid Nabi Muhammad dengan beragam agenda. Seperti masyarakat Madura memiliki tradisi Muludhen, masyarakat Minang memiliki tradisi Bungo Lado. Warga Kudus mempunyai tradisi Kirab Ampyang. Serta masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya mengadakan tradisi Grebeg Maulud.
Sementara itu, masyarakat Jawa merayakan Maulid dengan membaca Manakib Nabi Muhammad dalam Kitab Maulid Barzanji, Maulid Simtud Dhurar, Diba', Saroful Anam, Burdah, dan lain-lain. Selesai membaca Manakib Nabi Muhammad, biasanya masyarakat menyantap makanan bersama-sama yang disediakan secara gotong royong oleh warga.
Twibbon Maulid Nabi Muhammad SAW
Jika ingin memeriahkan Maulid Nabi Muhammad, Anda juga bisa memasang twibbon perayaannya. Download twibbon Maulid Nabi Muhammad SAW di sini.
Nah, itu tadi penjelasan mengenai Maulid Nabi Muhammad. Semoga bermanfaat ya.
(hse/sun)