Dari pantauan detikJatim, para mahasiswa yang mengenakan pakaian serba hitam mulai berdatangan pukul 12.40 WIB. Puluhan mahasiswa ini langsung melakukan orasi dan membawa payung hitam serta membentangkan berbagai poster dan banner.
Poster dan banner itu berisi kecaman dan kritikan tindakan polisi yang menembakkan gas air mata ke tribun penonton di Stadion Kanjuruhan. Akibatnya 131 orang meninggal.
Beberapa tulisan dalam poster yang mereka bawa yakni bertuliskan 'Gas Air mata Vs Air mata ibu,' dan 'Tragedi Kanjuruhan bukti kebobrokan aparat kepolisian'.
Koordinator aksi Husni Nurin mengatakan aksi yang dilakukan yakni menuntut Tragedi Kanjuruhan harus diusut tuntas. Tak hanya itu, pihaknya juga mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta.
Ini karena Nico dianggap sebagai salah satu pimpinan polisi yang bertanggung jawab terhadap Tragedi Kanjuruhan. Ini karena dalam pernyataannya, Nico menyebut penembakan sudah sesuai prosedur.
"Kami juga menuntut pihak Polri agar memecat, agar mencopot Kapolda Jatim dari jabatannya. Karena Kapolda Jatim tidak bertanggung jawab, hanya meminta maaf saja, Minta maaf tidak cukup membenarkan apa yang dilakukan oleh pihak Polda Jatim," kata Husni.
(abq/iwd)