Ini Arti Kode 1312-ACAB yang Tergores di Stadion Kanjuruhan

Ini Arti Kode 1312-ACAB yang Tergores di Stadion Kanjuruhan

Tim detikNews - detikJatim
Rabu, 05 Okt 2022 12:46 WIB
Arti Kode 1312 ACAB yang Muncul di Kanjuruhan Pasca Tragedi
Sejarah kode 1312 di Stadion Kanjuruhan (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim)
Surabaya -

Kode 1312 atau ACAB tergores di tembok stadion usai Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang. Selain itu, juga tampak banyak coretan dengan tulisan "No Justice No Peace A.C.A.B", "1.3.1.2", "Rest in Peace Saudaraku" hingga "Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan" yang bersandingan dengan kode 1312 dan ACAB di tembok Stadion Kanjuruhan, Malang.

Lantas, apa arti kode 1312 atau ACAB itu? Berikut penjelasannya.

Arti Kode 1312 atau ACAB

Melansir dari detikNews, coretan kode 1312 atau ACAB muncul bertebaran di tembok Stadion Kanjuruhan, Malang. Tulisan itu memiliki arti protes masyarakat akan Tragedi Kanjuruhan. Bentuk protes kode 1312 atau ACAB adalah kode dengan makna umpatan atau makian yang ditujukan kepada polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arti kode 1312 adalah pertukaran kode ACAB dalam bentuk angka. Di mana huruf A adalah urutan pertama digunakan angka 1, huruf C sebagai urutan ke-3, dan huruf B posisi ke-2. Sehingga jika diurutkan maka menjadi kode 1312 artinya sama dengan kode ACAB.

Sementara kode ACAB adalah sebuah akronim dari kalimat "All Cops Are B*st*rds" artinya "Semua Polisi Adalah B*j*ng*n", seperti dilansir news.com.au. Kode ACAB artinya makian atau umpatan yang ditujukan kepada polisi sebagai bentuk protes yang dilayangkan masyarakat atas tindakan polisi di tragedi Kanjuruhan.

ADVERTISEMENT

Sejarah Kode 1312 atau ACAB

Sejarah kode ACAB atau 1312 muncul di Inggris pada paruh pertama abad ke-20, seperti dilansir GQ Magazine. Secara apokrif, "All Coppers are B*st*rds" pertama kali disingkat menjadi ACAB oleh pekerja yang mogok kerja pada 1940-an.

James Poulter di Vice menemukan beberapa rekaman video dari tahun 1958 tentang beberapa pemuda yang memasang frasa ACAB di jalan. Namun, istilah ACAB benar-benar mengambil makna modernnya pada tahun 1970 ketika Daily Mirror menggunakan frasa ACAB sebagai tajuk utama.

Selanjutnya, istilah ACAB mulai dibawa ke seluruh dunia melalui musik punk yang menjadi semboyan bagi gerakan anarkis dan anti-otoriter dari New York ke Indonesia. Terlepas dari itu, hingga kini kode ACAB atau 1312 terus menjadi tren bentuk protes terhadap kebrutalan polisi. Istilah ACAB atau kode 1312 artinya bahwa penyalahgunaan wewenang tidak dapat diterima.

Menilik tragedi pada tahun 2018, misalnya, grafiti ACAB atau 1312 muncul setelah kematian pria kulit hitam yang diborgol George Floyd di tangan seorang petugas polisi kulit putih di papan reklame di Portland, Oregon. Kode ACAB atau 1312 artinya meminta perhatian pada kebrutalan polisi dan bentuk dukungan "Black Lives Matter".

Kode 1312 atau ACAB di Tembok Stadion Kanjuruhan

Kode 1312 atau ACAB muncul mewarnai tembok di Stadion Kanjuruhan Malang usai tragedi Kanjuruhan yang menelan korban sebanyak 131 orang meninggal dan seratusan korban luka-luka. Diketahui, korban Kanjuruhan terdiri dari anak-anak hingga dewasa yang sebagian besar adalah suporter sepakbola usai menonton laga Arema FC vs Persebaya, pada Sabtu (1/10/2022).

Coretan ACAB atau arti kode 1312 di tembok Stadion Kanjuruhan ini menjadi sebuah bentuk arti protes masyarakat yang marah atas tindakan polisi dalam menangani kerusuhan di Stadion Kanjuruhan. Seperti diketahui, untuk meredam ricuh massa pascalaga di Kanjuruhan, polisi menembakkan gas air mata.

Setelah polisi menembakkan gas air mata, para suporter berhamburan ke satu titik keluar stadion Kanjuruhan. Saat itulah terjadi penumpukan suporter hingga kekurangan oksigen. Hal ini yang mengakibatkan seratusan orang meninggal dunia dan mengalami luka-luka.




(hse/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads