Pasutri Jember Gabungkan Metode Agama dan Medis Sembuhkan Ratusan ODGJ

Pasutri Jember Gabungkan Metode Agama dan Medis Sembuhkan Ratusan ODGJ

Yakub Mulyono - detikJatim
Senin, 26 Sep 2022 20:23 WIB
pasutri di jember rawat odgj
Rumah pasutri Jember yang dijadikan yayasan untuk merawat ODGJ. (Foto: Yakub Mulyono/detikJatim)
Jember -

Pasangan suami istri (pasutri) di Jember yang merawat ratusan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) akhirnya mendirikan Yayasan Nurul Islamiyah. Dengan yayasan itulah mereka merawat ODGJ dengan metode pendekatan agama dan juga medis.

Pasutri Jember yang rela merawat ODGJ itu adalah Sarifuddin (65) dan Fatimah (58) warga Dusun Sumber Jeding, Desa Seputih, Mayang, Jember. Sudah sejak 1985 Pasutri itu merawat ratusan ODGJ.

Dua insan itu telah pernah merawat hingga kurang lebih 200-an ODGJ di rumahnya. Sarifuddin yang sehari-hari berprofesi sebagai petani menyebutkan bagaimana dirinya dan istrinya merawat orang-orang yang mereka anggap santri itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah tempat saya merawat ini sekarang bernama Yayasan Nurul Islamiyah. Para ODGJ ini ibarat santri. Dengan pendekatan agama dan ketelatenan, Alhamdulillah banyak yang sembuh. Ada yang pulang ke rumahnya sendiri, ada yang akhirnya berkeluarga," ujar.

Dengan pendekatan agama itu, Sarifuddin dan istri mengajak para ODGJ itu untuk disiplin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Baik dengan bangun setiap Subuh untuk salat, juga dengan mengajak mereka mengaji dan menggelar pengajian setiap hari tertentu.

ADVERTISEMENT

Dalam terapi itu penyembuhan yang dilakukan terhadap para ODGJ yang dirawat adalah dengan mengajarkan bagi mereka agar saling peduli.

Tidak hanya itu, Sarifuddin yang secara swadaya merawat ODGJ dengan menyisihkan penghasilannya sebagai petani itu setiap beberapa hari sekali mengantarkan ODGJ itu ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan secara medis.

"Selain pendekatan agama, dengan tiap Subuh bangun salat dan diingatkan ngaji, malam Jumat pengajian. Setiap 4 hari sekali (pasien ODGJ) itu dibawa ke rumah sakit untuk diobati secara medis ke rumah sakit. Karena bagaimana pun pengobatan medis juga perlu," sambungnya.

Di Yayasan Nurul Islamiyah, para ODGJ itu tinggal dalam sebuah kamar berukuran 2 x 3 meter. Tidur beralaskan kasur busa, dan ada lemari sebagai tempat menyimpan pakaian.

Di semua ruang kamar dan lokasi para ODGJ beraktifitas tidak ada kaca. Menjaga agar para ODGJ tidak melukai dirinya sendiri. Selain itu, bagi pasien yang masih terlalu aktif, pada bagian kaki masih dirantai, agar tidak kabur dan berlarian. Sehingga memudahkan perawatan.




(dpe/iwd)


Hide Ads