Ketika Tabloid Anies Baswedan Menyelundup ke Masjid Tuai Respons Negatif

Tim detikJatim - detikJatim
Selasa, 20 Sep 2022 07:03 WIB
Tabloid Anies Baswedan yang beredar di salah satu masjid di Kota Malang. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Kota Malang -

Tabloid berisi kisah sukses Anies Baswedan menyelundup di sebuah masjid di Kota Malang. Tabloid itu dibagikan kepada jemaah Masjid Al Amin saat salat Jumat.

Tabloid bernama KBAnewspaper itu berisi 12 halaman dengan edisi cetak 28 Februari 2022. Cover-nya foto Anies dengan tajuk 'MENGAPA HARUS ANIES?'

Boks redaksi tabloid yang semua kontennya mengulas soal Anies Baswedan tertera nama Ramadhan Pohan sebagai Founder/CEO. Tapi tak ada alamat jelas kantor tabloid itu.

Ada dugaan tabloid itu diselundupkan oleh seseorang atau sekelompok orang. Sebab, takmir masjid di Jalan Pelabuhan Tanjung Perak itu justru mengaku tidak tahu soal tabloid itu.

"Kami tidak tahu semua itu. Saya kan sedang kerja ya. Yang menyebarkan itu juga siapa kami tidak tahu," jelas Ketua Takmir Masjid Al Amin, Sugeng Riyadi ditemui detikJatim, Senin malam (19/9/2022).

Sugeng akan berupaya mencari tahu tentang penyebaran tabloid Anies Baswedan di area masjid Al Amin itu. Ia sendiri mengaku terkejut dengan beredarnya tabloid itu.

"Pak Anies kan Gubernur Jakarta, kok bisa ada tabloid berisikan beliau disebar di sini (Masjid Al Amin)? Saya akan cari informasi soal itu kepada para jemaah," tuturnya.

Menurut Sugeng, segala kegiatan yang digelar di Masjid Al Amin selalu seizin takmir. Dirinya mengaku tidak ada izin untuk menyebarkan tabloid Anies Baswedan tersebut.

"Itu harus seizin ketakmiran. Kalau misal takmir gak mengizinkan, ya enggak boleh. Berarti ilegal itu," tegasnya.

Sugeng mempertegas kembali pihak takmir Masjid Al Amin tidak terlibat dalam penyebaran tabloid Anies Baswedan itu. Mereka merasa kecolongan.

"Ya, kami merasa enggak tahu, enggak pernah menerima atau apapun, ya saya nggak tahu. Saya perketat lagi lah, karena ini kan kita nggak tahu tentang tabloid itu," ungkapnya.

Merespons beredarnya tabloid itu, Partai Solidartias Indonesia (PSI) Kota Malang menegaskan pembagian tabloid itu tidak etis mengingat masjid adalah tempat untuk beribadah.

"Kami kira itu kurang etis, kalau tempat ibadah dijadikan media kampanye. Apalagi kampanye politik," ujar Ketua DPD PSI Kota Malang Achmad Faried kepada detikJatim.

PSI melihat pembagian tabloid Anies Baswedan di salah satu masjid di Kota Malang akan memunculkan stigma di tengah masyarakat. Apalagi Anies kerap disebut Bapak Politik Identitas. Tabloid itu akan menguatkan stigma itu.

"Ini sebetulnya juga akan membuat stigma bahwa Bapak Anies itu kan, sekarang sudah di-branding sebagai Bapak Politik Identitas. Dengan adanya ini (tabloid di masjid), maka statement itu sebuah kebenaran," tutur Faried.

Menurut Faried, beredarnya tabloid di lingkungan masjid justru akan merugikan Anies. Bukan malah meningkatkan popularitasnya.

Wali Kota Malang geram, kirim surat ke dewan masjid. Baca di halaman selanjutnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork