Tabloid berisi kisah sukses Anies Baswedan menyelundup di sebuah masjid di Kota Malang. Tabloid itu dibagikan kepada jemaah Masjid Al Amin saat salat Jumat.
Tabloid bernama KBAnewspaper itu berisi 12 halaman dengan edisi cetak 28 Februari 2022. Cover-nya foto Anies dengan tajuk 'MENGAPA HARUS ANIES?'
Boks redaksi tabloid yang semua kontennya mengulas soal Anies Baswedan tertera nama Ramadhan Pohan sebagai Founder/CEO. Tapi tak ada alamat jelas kantor tabloid itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada dugaan tabloid itu diselundupkan oleh seseorang atau sekelompok orang. Sebab, takmir masjid di Jalan Pelabuhan Tanjung Perak itu justru mengaku tidak tahu soal tabloid itu.
"Kami tidak tahu semua itu. Saya kan sedang kerja ya. Yang menyebarkan itu juga siapa kami tidak tahu," jelas Ketua Takmir Masjid Al Amin, Sugeng Riyadi ditemui detikJatim, Senin malam (19/9/2022).
Sugeng akan berupaya mencari tahu tentang penyebaran tabloid Anies Baswedan di area masjid Al Amin itu. Ia sendiri mengaku terkejut dengan beredarnya tabloid itu.
"Pak Anies kan Gubernur Jakarta, kok bisa ada tabloid berisikan beliau disebar di sini (Masjid Al Amin)? Saya akan cari informasi soal itu kepada para jemaah," tuturnya.
Menurut Sugeng, segala kegiatan yang digelar di Masjid Al Amin selalu seizin takmir. Dirinya mengaku tidak ada izin untuk menyebarkan tabloid Anies Baswedan tersebut.
"Itu harus seizin ketakmiran. Kalau misal takmir gak mengizinkan, ya enggak boleh. Berarti ilegal itu," tegasnya.
Sugeng mempertegas kembali pihak takmir Masjid Al Amin tidak terlibat dalam penyebaran tabloid Anies Baswedan itu. Mereka merasa kecolongan.
"Ya, kami merasa enggak tahu, enggak pernah menerima atau apapun, ya saya nggak tahu. Saya perketat lagi lah, karena ini kan kita nggak tahu tentang tabloid itu," ungkapnya.
Merespons beredarnya tabloid itu, Partai Solidartias Indonesia (PSI) Kota Malang menegaskan pembagian tabloid itu tidak etis mengingat masjid adalah tempat untuk beribadah.
"Kami kira itu kurang etis, kalau tempat ibadah dijadikan media kampanye. Apalagi kampanye politik," ujar Ketua DPD PSI Kota Malang Achmad Faried kepada detikJatim.
PSI melihat pembagian tabloid Anies Baswedan di salah satu masjid di Kota Malang akan memunculkan stigma di tengah masyarakat. Apalagi Anies kerap disebut Bapak Politik Identitas. Tabloid itu akan menguatkan stigma itu.
"Ini sebetulnya juga akan membuat stigma bahwa Bapak Anies itu kan, sekarang sudah di-branding sebagai Bapak Politik Identitas. Dengan adanya ini (tabloid di masjid), maka statement itu sebuah kebenaran," tutur Faried.
Menurut Faried, beredarnya tabloid di lingkungan masjid justru akan merugikan Anies. Bukan malah meningkatkan popularitasnya.
Wali Kota Malang geram, kirim surat ke dewan masjid. Baca di halaman selanjutnya.
Wali Kota Malang Sutiaji geram dengan beredarnya tabloid kesuksean Anies Baswedan di Masjid Al Amin, Jalan Pelabuhan Tanjung Perak. Sutiaji geram karena masjid itu dijadikan sasaran kepentingan politis.
"Jangan membawa dan menarik-narik urusan berbau politik ke tempat ibadah. Walaupun domainnya itu domainnya ibadah masing-masing," tegas Sutiaji.
Sutiaji khawatir tabloid itu memicu persoalan atau kekacauan di tengah umat. Sebab, tabloid itu disebarkan di tempat ibadah.
"Nanti dapat menimbulkan kekacauan umat, pro dan kontra. Jangan sampai nilai-nilai baik yang ada di sana itu hilang," imbuhnya.
Pemkot Malang, kata Sutiaji, akan mengeluarkan edaran untuk Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Malang agar kejadian serupa tak terulang kembali.
Surat edaran itu dia harapkan bisa mengantisipasi munculnya kontraproduktif di tengah masyarakat.
"Saya akan memberikan anjuran untuk DMI (Dewan Masjid Indonesia). Akan saya suruh buat selebaran, surat edaran, ya, supaya tidak terjadi kontraproduktif. Jadi ini tempat ibadah jangan sampai dibuat untuk kampanye atau sebagainya," ungkapnya.
Selain itu, surat edaran itu juga sebagai langkah antisipasi agar umat tidak ditarik ke kepentingan politik.
"Iya lebih awal (antisipasi), jangan ditarik-tarik, karena kasihan umat nanti. Kalau di tempat umum, saya kira silakan. Kalau di masjid saya akan buat selebaran ke DMI," tukasnya.