Bangkai pesawat latih TNI AL jenis G-36 Bonanza T-2503 yang jatuh di Selat Madura telah ditemukan. Pilot dan kopilot pesawat latih yang ditemukan meninggal telah dimakamkan. Siang ini juga tim investigasi jatuhnya pesawat itu dibentuk.
"Nanti dengan bangkai badan pesawat yang sudah ditemukan itu, nanti tentunya akan kami bentuk tim investigasi," ujar Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono saat menghadiri prosesi militer pemakaman pilot dan kopilot pesawat G-36 Bonanza, di Sidoarjo, Jumat (9/9/2022).
Seperti diketahui Kapten Laut (P) Anumerta Yudhistira Eka Permadi dan Lettu Laut (P) Anumerta Dendy Kresna Bakti, pilot dan kopilot pesawat latih TNI AL jenis G-36 Bonanza T-2503 dimakamkan di Taman Makam Bahagia TNI AL wilayah timur Juanda, Desa Gisik Cemandi, Kecamatan Sedati, Sidoarjo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai proses pemakaman itulah KSAL menyebutkan menyebutkan bahwa pembentukan tim investigasi itu akan dilakukan dengan segera. Dia akan menunjuk Inspektur Jenderal AL sebagai pimpinan Inspektorat Jenderal AL (Irjenal) sebagai Ketua Tin Investigasi.
"Saya akan menunjuk inspektur jenderal AL sebagai Kepala Tim Investigasi dan melibatkan KNKT nantinya. Sekarang belum dibentuk. Ini masih pemakaman. Nanti siang saya tanda tangani, langsung akan mulai," kata Yudo.
Sebelumnya, dalam konferensi pers di Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (8/9) KSAL menyatakan bahwa Irjenal dan Inspektorat Jenderal Pusat Penerbangan AL (Irjen Puspenerbal) yang akan menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat latih Bonanza.
"Tentunya nanti bersama kerja-kerjanya dengan Inspektorat Jenderal Angkatan Laut akan kita hadirkan di sana, tentunya bersama dengan Inspektorat Jenderal Puspenerbal dan tentunya Danpuspenerbal bersama itu untuk melaksanakan investigasi itu," kata Yudo saat itu.
Yudo menyatakan bahwa investigasi penyebab jatuhnya pesawat itu akan dilakukan secara menyeluruh, termasuk investigasi terkait pemeliharaan berkala (harla) pesawat tersebut.
"Kalau nanti hasilnya dari Irjenal menyatakan harlanya tidak benar, ya harus kita evaluasi, harus begini, begini. Tentunya dari hasil investigasi itu nanti akan muncul semuanya. Kalau memang harlanya kemarin tidak benar, ya tentunya akan menjadi temuan bahwa harlanya tidak benar," ucapnya.
Tak hanya itu, kata Yudo, investigasi penyebab jatuhnya pesawat Bonanza juga akan melibatkan para senior yang kompeten. Investigasi akan dilakukan dalam waktu secepatnya.
"Saya kira dengan Irjenal, kemudian dari Puspenerbal, ya nanti tentunya dari insan penerbangan Angkatan Laut kita libatkan, para senior yang dulu pernah menjabat di situ juga bisa kita libatkan," ujarnya.
Seluruh Pesawat Bonanza diparkir saat proses investigasi. Baca di halaman selanjutnya.
Seluruh Pesawat Bonanza Diparkir Saat Proses Investigasi
Bangkai pesawat latih Bonanza yang ditemukan di kedalaman 14 meter di bawah permukaan laut itu ditemukan tidak utuh. KSAL Yudo Margono mengungkapkan kondisinya memang rusak setelah jatuh di Selat Madura. Pintu pesawat itu ditemukan terpisah dengan bangkai pesawat yang tenggelam ke dasar laut. Kondisi itu juga akan diselidiki.
Sementara proses investigasi berjalan, Yudo mengatakan seluruh pesawat latih jenis Bonanza akan diparkir atau grounded lebih dulu. Tidak digunakan untuk operasional, latihan, termasuk demo.
"Untuk semua pesawat Bonanza grounded dulu. Kami evaluasi lagi untuk operasional. Latihan, demo, maupun operasi itu sementara untuk Bonanza kami hentikan dulu," ujarnya.
Yudo juga menambahkan, sebenarnya sebelum terbang pesawat dengan nomor register T-2503 itu telah dipastikan layak terbang. Jam terbang pesawat itu menurut Yudo juga dinyatakan masih tinggi.
"Jam terbang masih tinggi. Saat itu 95,25 jam. Saya kira masih tinggi dan sudah dilakukan harla (pemeliharaan berkala). Jadi masih layak untuk melakukan penerbangan," ujarnya.
Mengenai fungsi pesawat itu, Yudo menyebutkan bahwa tahun pembuatan pesawat jenis G-36 Bonanza itu pada 2013 silam. Pesawat itu diketahui buatan Amerika Serikat dan spesifikasinya memang sebagai pesawat latih TNI Angkatan laut.
"Jadi itu pesawat latih untuk melatih pilot baru, baik untuk manuver dan tentunya untuk operasi laut, untuk mereka yang akan mengawaki pesawat-pesawat udara yang lain. Awal pelatihan penerbangan, kan, dengan pesawat latih bonanza ini. Sementara dihentikan kami masih ada CN-235," ujarnya.