Demi mewaspadai cuaca buruk saat melaut serta untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan, nelayan di Muncar, Banyuwangi mendapatkan ilmu baru. Mereka diajari membaca cuaca dan citra satelit untuk melihat potensi berkumpulnya ikan.
Kemampuan membaca cuaca ini hasil sekolah lapang cuaca yang digelar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muncar, Banyuwangi pada Senin (8/8/2022).
Para nelayan tradisional ini dibekali sebuah aplikasi untuk mencari dan memastikan lokasi berkumpulnya ikan. Aplikasi itu diklaim mampu mendeteksi daerah tangkapan ikan secara detail.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan aplikasi ini nelayan bisa hebat menguasai teknologi. Nelayan tidak lagi mencari ikan, tapi menangkap ikan. Karena daerah tangkapannya jelas," ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Pusat Eko Prasetyo.
Selain membaca daerah tangkapan, nelayan juga diajari melihat potensi gelombang, arus laut, dan juga arah angin. Dengan demikian nelayan diharapkan bisa memilih rute yang aman ketika melaut.
"Selama ini, nelayan hanya menggunakan cara tradisional ketika melaut. Tidak jarang kecelakaan terjadi akibat salah memprediksi cuaca. Jadi, teknologi ini bisa mencegah kecelakaan laut, sekaligus meningkatkan hasil tangkapan," jelasnya.
Pihaknya berharap, dengan pintar membaca cuaca, nelayan bisa merencanakan jalur pelayaran. Termasuk, memilih waktu yang tepat untuk menangkap ikan. Lalu, sasaran yang dituju tak lagi mencari-cari. Namun, sudah terarah sesuai dengan citra satelit yang dibaca.
"Harapannya, nelayan kita bisa hebat dan sejahtera dengan tangkapan yang jelas," pungkasnya.
Ilmu baru itu dinilai bermanfaat bagi para nelayan. Subari (23) nelayan asal Pantai Satelit Muncar mengaku beruntung bisa mendapatkan ilmu tentang cuaca dan cara cepat menangkap ikan.
"Tentu ini menjadi hal yang menarik. Karena kondisi cuaca yang tidak menentu bisa berbahaya bagi keselamatan kami. Adanya cara menangkap ikan dengan alat baru ini kami mohon ada pengadaan alat ini," harapnya.
(dpe/iwd)