Puasa Asyura merupakan amalan puasa sunah yang dikerjakan pada 10 Muharam. Lantas, kapan puasa Asyura? berikut penjelasannya dilansir dari detikEdu.
Rasulullah SAW mengatakan bahwa bulan terbaik untuk berpuasa di samping bulan Ramadan adalah bulan Muharam atau bulan pertama tahun Hijriah. Berikut haditsnya,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah - Muharam. Sementara salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam." (HR Muslim).
Hadits riwayat dari kitab al-Musnad juga dijelaskan bahwa orang yang berpuasa di bulan Muharam dapat diterima taubatnya oleh Allah SWT. Hadits ini dijelaskan oleh Ali bin Abi Thalib yang mengutip sabda Rasulullah SAW,
ان كنت صائما شهرا بعد رمضان فصم المحرّم فإنه شهر الله، وفيه يوم تاب الله فيه على قوم ويتوب على آخرين
Artinya: "Jika engkau ingin berpuasa setelah Ramadan, maka berpuasalah pada bulan Muharam. Sesungguhnya bulan tersebut adalah bulan Allah dan pada bulan itu terdapat satu hari di mana ketika suatu kaum bertaubat, Allah juga menerima taubat kaum yang lain." (HR Tirmidzi).
Puasa Asyura Jatuh pada Tanggal Berapa?
Menurut sistem penanggalan kalender Masehi, puasa Asyura pada 10 Muharam jatuh pada Senin, 8 Agustus 2022. Hal ini didasarkan dari keputusan SKB 3 Menteri yang menyebut 1 Muharam 1444 H jatuh pada 30 Juli 2022 lalu.
Mengutip Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah oleh Nur Solikhin, bangsa Quraisy selalu berpuasa pada hari Asyura sebelum Islam datang. Termasuk Nabi Muhammad SAW.
Sebab itu, beliau menyuruh umat Islam untuk berpuasa Asyura hingga hampir mewajibkannya. Namun lambat laun, keharusan puasa ini bergeser setelah syariat puasa Ramadan turun. Hukum menjalankan puasa Asyura pun bergeser menjadi sunah.
Seperti amalan puasa lainnya, puasa Asyura juga memiliki keutamaan bagi yang melaksanakannya. Diceritakan dalam hadits Rasulullah SAW, puasa Asyura dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu.
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Artinya: "Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa 'Asyura? Beliau menjawab, "Puasa 'Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim).
Tentunya, untuk meraih keutamaan tersebut, puasa Asyura perlu diiringi dengan tata cara pengamalan yang tepat. Salah satunya mendahului puasa Asyura dengan membaca niat yang benar.
Niat Puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati 'Asyura lillahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Lillahi ta'ala,"
Menurut Saikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri dalam Kitab Minhajul Muslim, niat puasa Asyura boleh diamalkan pada pagi atau siang hari setelah waktu fajar selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Dengan kata lain, bacaan niatnya tidak harus dibaca pada malam hari sebelum berpuasa.
Di samping puasa Asyura yang jatuh pada 8 Agustus 2022, ada puasa sunnah lain yang dapat dikerjakan sepanjang bulan Muharram ini. Yakni puasa Tasua'a, Ayyamul Bidh, atau puasa Senin-Kamis.
(hse/iwd)