Munculnya petisi mengecam perdagangan kucing di Pasar Splendid, Kota Malang, viral di media sosial. Beberapa warga turut menyampaikan pengalamannya saat membeli kucing di pasar tersebut.
Salah satunya, yakni Alfiansyah Febri Ramadhan (28) yang menceritakan kisahnya saat hendak membeli kucing yang terlihat lemas dan tak terawat di kawasan Splendid Malang.
Alfiansyah menyampaikan pengalamannya itu dalam kolom komentar petisi yang diunggah di laman change.org itu.
Ia mengatakan jika hal itu dialami sekitar Juli 2021 lalu. Pengalaman itu akhirnya membuat Alfiansyah enggan kembali datang ke Pasar Splendid.
Alfiansyah menilai pedagang dinilai sengaja membuat kucing menjadi sakit sehingga tak layak dijual. Itu dinilainya sengaja sehingga calon pembeli iba dan merasa kasihan.
"Mereka menjual iba, kalau kita bilang kasihan dengan kondisi kucing yang dijual. Pedagang bilang ya kamu beli kalau kasihan," ujarnya saat dihubungi melalui direct message (DM) akun Instagramnya, Senin (27/6/2022).
Alfiansyah menceritakan bahkan salah satu bapak-bapak penjual menjawab jika konsumen merasa kasian, silahkan untuk membeli. Konsep mencari iba untuk membeli kucing tersebutlah yang membuat Alfian merasa jengkel.
"Bapak yang sebelah yang juga jual kucing jawab 'yo lek saaken tukuen' (kalau kasian ya dibeli). Semenjak itu saya malas kesana, karena gak tega lihat banyak yang kayak gitu. Di satu sisi pingin bantu, tapi gak ada biaya lebih," bebernya.
Alfian memperkirakan kucing yang dijual merupakan kucing ras berjenis Peaknose. Ketika melihat kondisi kucing yang tak layak, ia pun menanyakan harga kepada pedagang.
"Kucingnya bau dan lemas. Coba tanya harga, katanya Rp 800 ribu. Saya nyeletuk Rp 800 ribu? Kasian kucingnya," ungkapnya.
Simak Video "Video: Visi Wahyu Hidayat untuk Malang"
(iwd/iwd)