Kesaksian Miris Warga Saat Beli Kucing di Pasar Splendid: Lek Saaken Tukuen

Kesaksian Miris Warga Saat Beli Kucing di Pasar Splendid: Lek Saaken Tukuen

Muhammad Aminudin - detikJatim
Senin, 27 Jun 2022 21:21 WIB
pasar splendid malang
Satpol PP datang ke Pasar Splendid (Foto: Muhammad Aminudin)
Malang -

Munculnya petisi mengecam perdagangan kucing di Pasar Splendid, Kota Malang, viral di media sosial. Beberapa warga turut menyampaikan pengalamannya saat membeli kucing di pasar tersebut.

Salah satunya, yakni Alfiansyah Febri Ramadhan (28) yang menceritakan kisahnya saat hendak membeli kucing yang terlihat lemas dan tak terawat di kawasan Splendid Malang.

Alfiansyah menyampaikan pengalamannya itu dalam kolom komentar petisi yang diunggah di laman change.org itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan jika hal itu dialami sekitar Juli 2021 lalu. Pengalaman itu akhirnya membuat Alfiansyah enggan kembali datang ke Pasar Splendid.

Alfiansyah menilai pedagang dinilai sengaja membuat kucing menjadi sakit sehingga tak layak dijual. Itu dinilainya sengaja sehingga calon pembeli iba dan merasa kasihan.

ADVERTISEMENT

"Mereka menjual iba, kalau kita bilang kasihan dengan kondisi kucing yang dijual. Pedagang bilang ya kamu beli kalau kasihan," ujarnya saat dihubungi melalui direct message (DM) akun Instagramnya, Senin (27/6/2022).

Alfiansyah menceritakan bahkan salah satu bapak-bapak penjual menjawab jika konsumen merasa kasian, silahkan untuk membeli. Konsep mencari iba untuk membeli kucing tersebutlah yang membuat Alfian merasa jengkel.

"Bapak yang sebelah yang juga jual kucing jawab 'yo lek saaken tukuen' (kalau kasian ya dibeli). Semenjak itu saya malas kesana, karena gak tega lihat banyak yang kayak gitu. Di satu sisi pingin bantu, tapi gak ada biaya lebih," bebernya.

Alfian memperkirakan kucing yang dijual merupakan kucing ras berjenis Peaknose. Ketika melihat kondisi kucing yang tak layak, ia pun menanyakan harga kepada pedagang.

"Kucingnya bau dan lemas. Coba tanya harga, katanya Rp 800 ribu. Saya nyeletuk Rp 800 ribu? Kasian kucingnya," ungkapnya.

Dari situlah, momen yang membuat Alfian tak ingin mendatangi kawasan Splendid Malang lagi, karena tujuan dari pedagang yang terlihat pada jawabannya saat Alfian menanyakan harga.

Pria yang bertempat tinggal di Klojen, Kota Malang tersebut, diketahui sebagai pecinta kucing dan bekerja di salah satu perbankan di Malang.

Alfiansyah mendukung adanya petisi itu. Ia berharap ada langkah tegas dari Pemerintah Kota Malang terkait dugaan animal abuse di Pasar Splendid.

"Apalagi ada dugaan katanya kucing hasil curian di jual di situ. Semoga dengan adanya ini ada perubahan buat Pemkot Malang dalam pengelolaan hewan di Splendid," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua My Cats Malang, Pongky Rahadi menambahkan, bahwa ada sejumlah pedagang yang memang menjual kucing-kucing yang terlihat tak terawat dengan kisaran harga Rp 10 ribu untuk kucing anakan dan Rp 20 ribu untuk kucing dewasa.

"Yang harga segitu kayaknya kucing nyari bukan beli. Itu sangat tidak diperhatikan. Satu kandang lebih dari 10 ekor kucing. Itu setelah jembatan. Kalau yang lain seperti di tempat jual makanan kucing kan juga ada, itu saya lihat masih terawat," katanya terpisah.

My Cats Malang menduga kuat praktik perdagangan kucing di wilayah Splendid Malang telah merebak sejak empat tahun terakhir.

Selama bertahun-tahun, Pongky bersama sejumlah anggota pun terus melakukan edukasi bahwa makhluk hidup tentu butuh dirawat dengan layak.

"Tapi ada aja alasan katanya jual kucing tak layak biar dapat majikan. Kalau kita ini pemerintah, tentu kita adakan regulasi. Dari dinas terkait kalau bisa menindaklanjuti ini," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Berburu Oleh-Oleh di Kawasan Arab, Kota Malang"
[Gambas:Video 20detik]
(iwd/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads