BMKG Tanjung Perak memastikan banjir rob di Jatim telah terjadi pada pertengahan Mei 2022. BMKG Perak juga memastikan tidak ada dampak signifikan banjir rob Jateng terhadap Jatim.
"Banjir rob di Jatim sudah terlewati pada pertengahan Mei, tepatnya pada 14-18 Mei 2022 lalu. Tingginya sekitar 20-30 cm. Dan tidak ada dampak siginifikan dari banjir rob di Jateng kemarin," kata aKepala BMKG Tanjung Perak Daryatno kepada detikJatim, Selasa (24/5/2022).
Daryatno mengungkapkan banjir rob di Jatim saat ini hanya terjadi di Tuban. Itupun, dampak dari banjir rob dari Jateng. Untuk tingginya hanya sekitar 10-20 Cm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi di wilayah Utara dan Selatan Tuban itu kemarin hanya imbas rob Jateng. Kalau hari ini tidak terlihat banjir robnya," imbuhnya.
Menurut Daryatno, banjir rob di Jatim sudah terjadi pada awal dan pertengahan Mei 2022. Penyebab banjir rob di Jatim sendiri salah satunya disebabkan bulan purnama.
"Ya ada faktor utamanya full flower blood moon. Memang setiap bulan purnama ya mesti terjadi banjir rob, frekuensinya itu setiap bulan dua kali pada awal bulan dan pertengahan bulan," bebernya.
Daryatno juga mengungkapkan, banjir rob di Jatim di bulan Mei ini tidak disertai angin kencang, dan tidak setinggi di Jateng.
Lebih lanjut ada sejumlah daerah yang berpotensi terjadi banjir rob. Yakni pesisir Tuban, pesisir Lamongan, Gresik, Kenjeran, Kalimas. Lalu di Timur Probolinggo, Situbondo tepatnya di pesisir pasir putih.
Untuk dampak banjir rob di Jatim sendiri, Daryatno menyebut kerusakan pada tambak hingga kapal milik nelayan.
"Karena memang tingginya sekitar 20-30 cm, imbas yang utama jelas mengganggu aktivitas masyarakat di pesisir. Lalu di tambak-tambak nelayan di pesisir, kalau luapannya tinggi pasti meluber ke tambak. Kapal-kapal nelayan kalau disertai angin kencang itu memang imbasnya lebih signifikan di kapal nelayan," tandasnya.
(iwd/iwd)