Film KKN di Desa Penari Tayang, Rowo Bayu Kembali Jadi Sorotan

Film KKN di Desa Penari Tayang, Rowo Bayu Kembali Jadi Sorotan

Tim detikJatim - detikJatim
Kamis, 19 Mei 2022 21:15 WIB
Rowo Bayu, Tempat Angker Yang Merupakan Lokasi Perang Puputan Bayu
Rowo Bayu Banyuwangi/Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi -

Rowo Bayu Banyuwangi kembali menjadi perbincangan setelah film 'KKN di Desa Penari' tayang. Rowo Bayu disebut-sebut sebagai lokasi KKN tersebut.

Dugaan itu semakin kencang berembus, salah satunya setelah Menteri BUMN Erick Thohir mewawancara Sudirman, yang disebut-sebut sebagai pengelola Wisata Rowo Bayu. Kepada Erick, Sudirman menceritakan bahwa tragedi 'KKN Desa Penari' terjadi di sekitar Rowo Bayu. Dalam wawancara itu, ia juga menunjukkan sejumlah foto soal titik-titik yang ada di kegiatan KKN itu.

"Itu cerita yang sesungguhnya dari versi Kepala Desa Bayu. KKN-nya tahun berapa, tanggal berapa, semuanya tercatat," kata Sudirman dalam video yang dilihat detikJatim, Rabu (18/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 2019, detikJatim sempat melakukan penelusuran mencari lokasi KKN Desa Penari. Banyak yang berpendapat, lokasi KKN Desa Penari berada di Banyuwangi. Tepatnya di sekitar wilayah Rowo Bayu, Kecamatan Songgon.

Rowo Bayu, Tempat Angker Yang Merupakan Lokasi Perang Puputan BayuPintu Petilasan Prabu Tawang Alun/ Foto: Ardian Fanani

Kampung tersebut bernama Darungan atau Pendarungan. DetikJatim kemudian menelusuri tempat tersebut. Jarak perkampungan dari Wana Wisata Rowo Bayu hanya sekitar 2 kilometer.

ADVERTISEMENT

Hasil penelusuran di Kampung Darungan, ada sekitar 10 rumah permanen. Namun kondisinya sudah rusak karena sudah lama ditinggalkan penghuninya. Ilalang memenuhi rumah-rumah tersebut. Tidak ada pintu di masing-masing rumah tersebut. Terdapat musala dan dua kamar mandi yang berada agak jauh dari perkampungan tersebut.

Kampung Darungan mulai ditinggalkan penduduknya sekitar 2010 hingga 2011. Ini artinya pada tahun 2009, Kampung Darungan masih dihuni.

Seperti yang sebelumnya diceritakan akun Twitter @SimpleM81378523, ada enam mahasiswa-mahasiswi yang menggelar KKN di Kota B, Jawa Timur pada 2009 akhir. Mereka merupakan mahasiswa-mahasiswi angkatan 2005/2006 dari sebuah perguruan tinggi di Kota S.

Enam calon sarjana yang menggelar KKN tersebut yakni Ayu, Nur, Widya, Wahyu, Anton dan Bima. Dua di antaranya meninggal setelah melewati seabrek hal mistis di tempat KKN tersebut.

Setelah kisah mistis itu viral, banyak orang yang berspekulasi dan melakukan penelusuran mengenai tempat 'KKN Desa Penari' itu berlangsung. Salah satu lokasi yang jadi sorotan yakni Desa Bayu.

Terlepas dari itu, Rowo Bayu Banyuwangi dikenal sebagai lokasi Perang Puputan Bayu yang sangat keji. Juga sebagai tempat peristirahatan terakhir salah satu Raja Blambangan, Prabu Tawang Alun.

Rowo Bayu BanyuwangiSumber Kaputren/ Foto: Ardian Fanani/detikJatim

Pada zamannya, Prabu Tawang Alun tak menginginkan ada perang saudara di kerajaannya. Prabu Tawang Alun harus meninggalkan tahtanya dan kemudian jadi petapa di Rowo Bayu.

Sebelum menjadi lokasi pertapaan, Rowo Bayu merupakan hutan lebat yang angker dan menyimpan kisah mistis dan cerita horor. Karena sangat angker, tak ada yang berani ke hutan tersebut. Sampai akhirnya Prabu Tawang Alun menemukan tempat tersebut.

"Cerita lain Rowo Bayu ini adalah lokasi pertapaan dan moksa Prabu Tawang Alun. Dulunya ini adalah hutan angker dan tidak dijamah oleh manusia," ujar Hasnan Singodimayan, Budayawan Banyuwangi pada Minggu (7/2/2021).

Sementara Juru Kunci Rowo Bayu, Mbah Saji mengatakan, Prabu Tawang Alun dipercaya moksa di sekitar telaga Rawa Bayu. Tempat ini dipercaya sebagai tempat favorit Prabu Tawang Alun meditasi.

Lokasi meditasi sang raja berada di pojok kanan sebelah utara dari telaga. Lokasi itu kini dibangun seperti candi, menutupi sebuah batu yang tercetak bekas kaki sang Prabu Tawang Alun selama meditasi.

"Di sini ada cetakan kaki saat meditasi Prabu Tawang Alun, Raja Blambangan kala itu. Ini dipercaya masyarakat tempat yang sakral," ujar Mbah Saji.

Rowo Bayu Bernuansa MistisSumber Dewi Gangga/ Foto: (Ardian Fanani/detikcom)

Telaga itu memang rimbun dan menyejukkan. Apalagi ditambah dengan gemericik air dari tiga mata air di sekitar lokasi bangunan meditasi. Yaitu Sumber Kamulyan, Sumber Rahayu dan Sumber Panguripan. Mata air ini belum pernah berhenti mengalir meski musim kemarau panjang sekalipun. Keberadaannya sangat dihormati dan disakralkan.

Mbah Saji mengakui banyak kejadian mistis yang muncul di Rowo Bayu. Namun dia menganggap itu biasa. Bahkan, wewangian muncul pada bulan-bulan dan hari-hari tertentu.

"Namanya tempat sakral pasti menjadi tempat yang bisa untuk meditasi. Asal tidak mengganggu dan bertujuan baik. Warga sekitar yang akan menggelar hajat pasti datang ke sini berdoa kepada Tuhan," pungkasnya.

Penasaran dengan lokasi asli KKN di Desa Penari dan kawasan yang menjadi tempat syuting filmnya? Bisa klik link-link di bawah ini:

Berikut Daftar Berita KKN di Desa Penari:




(sun/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads