Tidak ada salahnya mudik lewat jalur arteri atau non-tol. Salah satu jalur non-tol di Jatim yang biasa dilalui pemudik adalah Mojokerto-Jombang. Namun, Anda juga perlu tahu titik-titik rawan macet di Mojokerto-Jombang agar tak jenuh di jalan.
Ini lah 6 lokasi rawan macet di sepanjang jalan Mojokerto hingga Jombang.
1. Simpang 3 Klenteng Mojosari
Persimpangan ini menjadi pertemuan arus lalu lintas dari arah Kota Mojokerto, Sidoarjo via Prambon, dan Pasuruan. Ditambah lagi kondisi jalur di simpang tiga ini sempit, yakni hanya 2 lajur saja. Sehingga kemacetan selalu terjadi saat volume kendaraan tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemacetan biasanya pada jam operasional truk jam 8-10 pagi, banyak truk yang melintas, baik dari Krian (Sidoarjo) maupun sebaliknya dan dari Krian ke Ngoro (arah Pasuruan)," kata Kasat Lantas Polres Mojokerto AKP Arpan kepada detikJatim, Selasa (26/4/2022).
![]() |
2. Simpang 4 Habibi dan Awang-awang
Simpang 4 Habibi terletak di Desa/Kecamatan Pungging. Persimpangan ini menjadi pertemuan kendaraan dari arah Pungging, Mojosari dan Ngoro yang akan menuju ke kawasan wisata Trawas, Mojokerto. Sedangkan simpang 4 Desa Awang-awang, Mojosari menjadi persimpangan kendaraan menuju ke kawasan wisata Pacet, Mojokerto.
"Kemacetan di titik ini hanya saat akhir pekan karena peningkatan volume kendaraan yang ke arah Pacet maupun Trawas untuk berwisata. Juga lampu merah waktunya terlalu pendek," terang Arpan.
3. Pasar Sawahan, Bangsal
Jalan nasional yang melintasi Pasar Sawahan, Desa Sumbertebu, Bangsal cukup lebar karena terdiri dari 4 lajur. Namun, arus lalu lintas dari arah Kota Mojokerto menuju ke Pasuruan dan sebaliknya kerap terganggu dengan banyaknya masyarakat yang menyeberang jalan ini menuju maupun dari pasar tradisional tersebut. Ditambah lagi, jalur menyempit menjadi hanya dua lajur pada jembatan di sisi timur pasar.
"Kemacetan di titik ini karena penyeberangan orang dari kampung ke kampung, terutama siang dan sore hari," jelas Arpan.
![]() |
4. Simpang 5 Kenanten
Persimpangan ini menjadi titik lalu lintas paling sibuk di Mojokerto. Sebab, simpang 5 Kenanten di jalan nasional Desa Kenanten, Puri menjadi pertemuan 4 arus besar. Yaitu dari arah Surabaya, Pasuruan, Jombang, dan Kota Mojokerto sendiri. Sehingga, saat volume kendaraan meningkat drastis selama mudik dan balik lebaran, persimpangan ini menjadi titik kemacetan. Terlebih lagi banyak truk-truk besar dan bus yang melalui titik ini.
"Biasanya volume kendaraan tinggi pada jam operasional truk. Jam jam 8-10 pagi, jam 12-1 siang dan jam 3-5 sore," ungkap Arpan.
Untuk menghindari kemacetan di simpang 5 Kenanten, Arpan mengimbau para pemudik dari arah Surabaya maupun Jombang agar melalui tol. Akses masuk ke jalan tol untuk kendaraan dari arah Surabaya bisa melalui GT Penompo, Jetis, Mojokerto atau GT Mobar di Pagerluyung, Gedeg, Mojowarno. Sedangkan dari arah Jombang bisa masuk ke GT Bandar dan GT Jombang di Tembelang.
"Juga kami siapkan jalur alternatif melalui dalam Kota Mojokerto, terutama untuk sepeda motor dan mobil pribadi," tegasnya.
5. Perlintasan KA Gondangmanis, Bandar Kedungmulyo
Kemacetan selama mudik dan balik lebaran juga diperkirakan akan terjadi di jalan nasional Bandar Kedungmulyo, Jombang. Tepatnya di Desa Gondangmanis. Di lokasi ini terdapat perlintasan kereta api dengan kontur jalan yang menanjak.
Selain itu, jalan arteri ini juga menyempit dari selatan ke utara atau dari arah Nganjuk ke Jombang tepat sebelum perlintasan kereta api. Sehingga kerap terjadi penumpukkan kendaraan ketika KA akan melintas. Kondisi itu diperparah dengan volume kendaraan yang bertemu di jalur ini dari arah Kediri, Nganjuk dan Jombang.
"Titik rawan macet di Bandar Kedungmulyo, di rel KA Gondangmanis karena volume kendaraan dan perlintasan KA," terang Kasat Lantas Polres Jombang, AKP Rudi Purwanto.
6. Jalur Jombang-Tembelang
Jembatan Ploso, Jombang yang lama menjadi simpul langganan macet selama bertahun-tahun. Namun, kemacetan di titik ini bakal terurai dengan beroperasinya Jembatan Ploso baru. Rudi memprediksi, jembatan baru bakal menjadi rute favorit para pemudik dari arah Lamongan, Mojokerto, Nganjuk, dan Jombang sendiri.
Sehingga, jalur rawan macet diperkirakan bergeser ke jalur Kecamatan Jombang-Tembelang. Karena jalur ini masih sempit, hanya terdiri dari dua lajur. Volume kendaraan yang melintasi jalur ini bakal bertambah dari exit tol Tembelang. Juga terdapat lampu merah di akses keluar masuk kendaraan ke tol tersebut.
(dte/dte)