Mahasiswa PMII Geruduk Pemkab Ponorogo Tuntut Solusi Pencemaran Sampah

Mahasiswa PMII Geruduk Pemkab Ponorogo Tuntut Solusi Pencemaran Sampah

Charolin Pebrianti - detikJatim
Jumat, 01 Apr 2022 13:33 WIB
Demo PMII di Ponorogo
Demo mahasiswa di Ponorogo (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mendatangi kantor Pemkab Ponorogo, di Jalan Alun-Alun Utara. Mereka memprotes persoalan sampah.

Para mahasiswa memprotes pemkab untuk mengatasi permasalahan sampah di TPA Mrican, Kecamatan Jenangan, Ponorogo. Sebab, saat ini gunungan sampah mengganggu kenyamanan warga.

Selain berorasi di Depan Kantor Pemkab Ponorogo, para demonstran ini juga bergerak ke kantor DPRD Ponorogo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masalah lingkungan banyak bentuknya, mulai dari pencemaran udara, pencemaran air, dan pencemaran tanah," tutur Ketua Cabang PMII Ponorogo, Agus Mujiranto kepada wartawan di lokasi, Jumat (31/3/2022).

Agus menambahkan, ada beberapa permasalahan yang dirasakan warga di sekitar TPA Mrican. Misalnya soal air lindi dari gunungan sampah yang berbau dan mengontaminasi air warga.

ADVERTISEMENT

"Bau yang ditimbulkan dapat tercium hingga radius 2 kilometer, bahkan bau ini akan lebih parah ketika datang hujan atau pun terbawa angin," imbuh Agus.

Sedangkan, air yang terkontaminasi lindi ini mengalir ke lahan pertanian karena aliran anak sungai dari TPA Mrican itu juga dimanfaatkan oleh warga sebagai irigasi pertanian. Dampak dari air lindi ini mengakibatkan tanaman pertanian mengalami penurunan produksi panen hingga mencapai 50 persen.

"Dampak pada kesehatan para petani dan warga yakni air lindi tersebut telah menyebabkan penyakit kulit," papar Agus.

Menurutnya, ketika musim kemarau datang, sampah plastik yang ada di TPA Mrican sebagian diterpa angin lalu terbang ke pemukiman warga, sungai-sungai dan lahan pertanian sekitar.

"Kami betul mengharapkan upaya dari pemerintah Kabupaten Ponorogo untuk betul-betul mencarikan solusi dan mengawal permasalahan ini sampai selesai," tandas Agus.

Berikut tuntutan para mahasiswa:

1. Menambah pengadaan mesin pengolahan sampah menjadi briket. Membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mengolah air lindi sehingga tidak mencemari saluran air di sekitarnya.

2. Melakukan peninjauan kembali mengenai luas lahan TPA yang berada di Desa Mrican.

3. Melakukan pemilahan sampah secara serius antara organik, an-organik, dan B3.

4. Memberikan ganti rugi serta pelayanan kesehatan yang terdampak di sekitar TPA Mrican.




(hil/iwd)


Hide Ads