Demo Tolak ODOL Bubar Setelah Dapat Janji dari Pemprov Jatim

Demo Tolak ODOL Bubar Setelah Dapat Janji dari Pemprov Jatim

Deny Prastyo Utomo - detikJatim
Jumat, 11 Mar 2022 15:29 WIB
Demo sopir truk tolak ODOL di Jatim akhirnya bubar setelah Wagub Jatim tampung semua aspirasi mereka
Sejumlah truk demo tolak ODOL kembali ke Puspa Agro setelah mediasi dengan Wagub Jatim (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim)
Surabaya -

Demo sopir truk tolak aturan over dimension/over loading (ODOL) di Surabaya akhirnya bubar. Ratusan truk yang parkir di Kantor Dinas Perhubungan Jatim tidak sampai menuju ke Kantor Gubernur di Jalan Pahlawan, Surabaya.

Setelah mediasi antara 17 orang perwakilan Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) dengan Wagub Jatim Emill Elestianto Dardak di Kantor Dishub Jatim tuntas, para sopir truk memutuskan untuk membubarkan diri.

"Ya, kami sudah mendapatkan kesepakatan tiga poin tuntutan kami difasilitasi oleh Pak Wagub Jatim," kata Penanggung Jawab Aksi GSJT Supriyono kepada detikJatim, Jumat (11/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada tiga kesepakatan yang telah difasilitasi oleh Wagub Jatim dalam mediasi di Kantor Dishub Jatim tersebut. Pertama, kata Supriyono, mulai hari ini sopir truk tidak akan dipersulit saat Uji KIR. Semua sopir menurutnya sudah boleh melakukan Uji KIR.

"Kedua, tidak akan ada penindakan baik dari Dishub, BPTD, maupun pihak kepolisian kecuali bagi muatan yang memang membahayakan sopir dan penumpang lain yang berlebihan begitu, ya. Lalu yang ketiga, tidak ada tindakan di jembatan timbang kecuali sosialisasi berkaitan Zero ODOL 2023," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Masih ada sejumlah tuntutan lain yang diusung oleh para sopir truk. Salah satunya soal mewajibkan pemerintah melakukan revisi poin tentang ODOL di UU LLAJ 22/2009 yang selalu mempersalahkan sopir, tidak menyentuh pemilik truk maupun pemilik barang.

"Kemudian tentang standar ongkos, itu juga berkaitan dengan revisi UU 22/2009 tentang LLAJ. Jadi soal itu nanti dari pihak Pemprov Jatim akan melayangkan surat ke Kementerian Perhubungan agar segera dibahas sehingga proses ke bawah bisa lebih enak lagi," kata Supriyono.

Demo sopir truk tolak ODOL di Jatim akhirnya bubar setelah Wagub Jatim tampung semua aspirasi merekaDemo sopir truk tolak ODOL di Jatim akhirnya bubar setelah Wagub Jatim tampung semua aspirasi mereka Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim

Pada intinya, kata dia, Wagub Jatim Emil Dardak menampung semua aspirasi para sopir truk yang tergabung dalam GSJT. Bahwa selama revisi regulasi berkaitan ODOL di UU LLAJ belum ada maka tiga tuntutan para sopir itu akan dijalankan sehingga sopir tidak lagi merasa dirugikan.

"Ini balik ke Puspa Agro, kami akan kumpul di sana dulu. Kami akan sosialisasikan hasil pertemuan ini secara mendetail kepada kawan-kawan lainnya, setelah itu kawan-kawan bisa balik ke rumah masing-masing. Hasil ini juga akan kami sampaikan di grup untuk kawan di daerah lain," ujarnya.

Supriyono memastikan, setelah informasi hasil mediasi itu tersampaikan kepada para sopir truk di sejumlah daerah di Jawa Timur, maka mereka akan segera membubarkan diri dari posko-posko yang tadinya sudah disepakati bersama.

"Iya, lewat grup itu nanti kami informasikan juga kepada kawan-kawan di Malang, Jember, dan Banyuwangi dan kami akan meminta mereka untuk segera membubarkan diri dari posko masing-masing dan pulang ke rumah," katanya.

Mediasi sopir truk demo tolak ODOL dengan Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jawa TimurMediasi sopir truk demo tolak ODOL dengan Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur Foto: Deny Prastyo Utomo

Sebelumnya, Koordinator Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) Joko sempat mengancam akan menutup sejumlah akses vital di Jawa Timur bila tuntutan sopir tidak dipenuhi oleh pemerintah, baik di pusat maupun di daerah.

"Kami minta Pemprov menyampaikan di hadapan publik, bahwa semua keinginan kami dipenuhi. Tapi kalau tidak sesuai kami akan blokade jalur vital di Jatim," katanya sembari menjelaskan, sejumlah akses vital itu adalah Bandara, Pelabuhan, dan sejumlah akses tol.

Tidak hanya ancaman blokade akses yang tidak jadi dilakukan, para sopir truk itu pada akhirnya juga batal menjalankan aksi ke Kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan dan tidak sampai membuat sejumlah jalur di Surabaya lumpuh.

Pantauan detikJatim, setelah para sopir yang berunjuk rasa membubarkan diri, lalu lintas di kawasan Jalan Ahmad Yani berangsur-angsur normal. Truk-truk milik sopir GSJT itu putar balik di Bundaran Dolog untuk balik ke arah Puspa Agro, Sidoarjo.

Selama berlangsungnya unjuk rasa, sebanyak 2 ribu personel gabungan dari Brimob, TNI, Polri, Dishub diterjunkan untuk mengamankan jalannya aksi dan kelancaran lalu lintas. Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo pun menyampaikan terima kasih kepada para sopir truk.

"Terima kasih kepada massa aksi yang super damai dan memerhatikan hak pengguna jalan lain, Semoga rekan-rekan GSJT selalu sehat dan semangat mencari nafkah untuk anak istri, dan selalu hati-hati di jalan karena keselamatan diri sendiri dan orang lain tergantung kehati-hatian dan disiplin berlalu lintas," ujarnya.




(dpe/fat)


Hide Ads