Sopir Truk Tolak Aturan ODOL Ancam Blokade Titik Vital di Jatim

Sopir Truk Tolak Aturan ODOL Ancam Blokade Titik Vital di Jatim

Tim detikJatim - detikJatim
Jumat, 11 Mar 2022 12:18 WIB
Truk sudah terparkir di depan Kantor Dishub Jatim
Situasi di depan kantor Dishub Jatim. (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim)
Surabaya -

Hari ini, sopir truk akan demo di Surabaya. Mereka akan demo menolak aturan ODOL di Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan. Bila audiensi dengan Pemprov Jatim hari ini tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh para sopir, mereka mengancam memblokade jalur vital di Jatim.

"Sebenarnya sudah ada itikad baik, tadi kabarnya Pak Wagub Jatim akan menemui kami. Kami minta Pemprov menyampaikan di hadapan publik, bahwa semua keinginan kami dipenuhi. Tapi kalau tidak sesuai, kami akan blokade jalur vital di Jatim," kata Joko Koordinator Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) kepada detikJatim melalui sambungan telepon, Jumat (11/3/2022).

Joko mengatakan, yang dia maksud dengan sejumlah titik vital di Jatim itu tersebar di hampir semua kabupaten/kota yang ada di Jawa Timur. Beberapa di antara titik vital yang dia maksud adalah sejumlah akses tol juga akses ke objek vital seperti pelabuhan dan bandara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua akses vital di Jawa Timur. Baik di Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik, sampai ke Banyuwangi. Kalau di Surabaya ini kami akan blokade Bandara, Bunderan Waru, Exit Tol Waru, Exit Tol Dupak, Exit Tol Margomulyo, Exit Tol Romokalisari, Exit Tol Bunder, juga Exit Tol Gunung Sari," kata Joko.

Adapun sejumlah tuntutan yang diinginkan sopir ini adalah penyesuaian UU LLAJ 22/2009 yang menurut mereka sangat mendiskreditkan para sopir. Karena dalam aturan itu yang disalahkan bila ada kasus ODOL hanya sopir, bukan pengusaha atau pemilik barang.

ADVERTISEMENT

"Kami juga minta tidak ada penindakan terhadap kami di jalan. Tidak ada penilangan, tidak ada penindakan di jembatan timbang, dan izinkan kami mendapatkan uji KIR," ujar Joko.

Selain itu para sopir juga meminta agar pemerintah daerah membuat aturan atau regulasi tentang standar tarif atau ongkos truk, sehingga sopir truk bisa terjamin kesejahteraannya.

Dalam aksi ini GSJT ini sebanyak 200 unit truk besar akan memusatkan aksi di Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan. Selain itu, sebagian truk yang berjumlah ribuan akan terkonsentrasi di enam titik krusial di Surabaya.

Para sopir truk demo yang berada di enam titik tersebut, termasuk empat titik pintu keluar tol di Surabaya itu akan menunggu komando dari masing-masing ketua komunitas yang akan melakukan audiensi dengan perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jatim di kantor gubernur.

Sebanyak 2 ribu personel gabungan dari Brimob, TNI, Polri, Dishub diterjunkan untuk mengamankan demo sopir truk yang menuntut aturan over dimension and over loading (ODOL). Para personel berjaga di titik-titik tertentu."Jadi 2.000 unit truk yang dibawa oleh sekitar 3.000 sopir truk GSJT itu nantinya akan terbagi dalam beberapa titik aksi. Kami akan berkumpul di enam titik itu, sesuai yang sudah kami sosialisasikan sejak Senin (7/3/2022)," tambahnya.

"2.000 Personel disiagakan dalam aksi ini," kata Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo kepada detikJatim, Jumat (11/3/2022).

Hartoyo menambahkan, para personel akan standby di exit tol yang masuk wilayah Surabaya. Di antaranya sepanjang Jalan Ahmad Yani, Bundaran CITO hingga depan kantor Dishub Jatim.

"Para personel sudah kita sebar di titik-titik tertentu," tambahnya.

Pihaknya berusaha keras agar agar aksi demo sopir truk ini tidak mengganggu arus lalu lintas.

"Sedapat mungkin tidak menganggu arus lalu lintas, kita masukan ke frontage semua (massa aksi)," tambahnya.




(dpe/bdh)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads