Ratusan sopir truk yang akan menggelar aksi tolak over dimension and over loading (ODOL) di Surabaya menghentikan truk ekspedisi. Tak hanya itu, belasan sopir truk turun ke jalan dan mencegat sopir truk lain yang melaju dari arah berlawanan.
Kejadian ini berlangsung di Jalan Geluran, Taman, Sidoarjo. Pantauan detikJatim, mereka sempat berteriak ke sopir truk ekspedisi yang tengah bekerja mengantar barang. Mereka menilai, para sopir truk yang masih bekerja ini tidak memiliki solidaritas antarsopir.
Selain itu, truk-truk ekspedisi ini juga diminta untuk berhenti di lokasi hingga rombongan pendemo lewat. Jika tidak, mereka diajak bergabung di aksi menolak regulasi soal ODOL.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, para sopir truk ini sengaja melajukan truknya dengan pelan hingga menyebabkan kemacetan. Saat ini para pengemudi truk dan kendaraannya berjalan dan konvoi usai berkumpul di Puspa Agro. Mereka hendak menuju titik kumpul aksi di Bundaran Waru dan Kantor Dishub Jatim di Jalan Ahmad Yani Surabaya.
Dalam satu lajur, dipenuhi dua truk yang berjalan beriringan sehingga jalan terlihat padat oleh truk. Kemacetan pun tak terhindarkan. Lalu lintas sepanjang 1 KM dipadati kendaraan. Tak hanya itu, mereka juga meneriakkan tuntutannya melalui pengeras suara hingga memutar musik dangdut. Ada pula sejumlah kru truk yang memilih turun dari truknya untuk berjalan dan memberikan komando.
Selain itu, para pengemudi truk ini juga sempat mensweeping sejumlah sopir truk di beberapa pabrik yang dilewati. Mereka mengajak para sopir ikut bergabung. Ratusan sopir ini dari gabungan dari beberapa wilayah yakni Bojonegoro, Tuban, Pasuruan, Probolinggo, dan beberapa wilayah timur Jatim.
Korlap aksi, Angga Saputra mengatakan, aksi ini gabungan sopir truk ekspedisi seluruh Jatim. Mereka akan bergabung dengan para sopir lain untuk mendukung Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) yang akan menggelar aksi demo menolak ODOL.
"Kami bersama dengan komunitas sopir ekspedisi asal Jatim, ikut bergabung dengan GSJT yang lain. Yang akan menggelar aksi demo menolak over dimension and over loading (ODOL)," kata Angga, Jumat (11/3/2022).
(fat/fat)