Kasus DBD Tulungagung Capai 95 Kasus Dalam 1,5 Bulan, 2 Meninggal

Kasus DBD Tulungagung Capai 95 Kasus Dalam 1,5 Bulan, 2 Meninggal

Adhar Muttaqin - detikJatim
Selasa, 15 Feb 2022 18:18 WIB
pengasapan atau fogging di Tulungagung
Fogging di Tulungagung (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Tulungagung -

Jumlah warga yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Tulungagung selama 1,5 bulan mencapai 95 orang. Dua di antaranya meninggal dunia.

Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit pada Dinas Kesehatan Tulungagung, Didik Eka, mengatakan peningkatan jumlah penderita DBD terus meningkat. Pada Januari 2022 tercatat 57 kasus, sedangkan hingga 15 Februari tercatat 38 kasus.

"Pada Januari ada satu kasus kematian dan pada Februari ini juga ada satu kasus kematian. Kalau dibandingkan tahun lalu bulan yang sama, jumlah kasus demam berdarah di Tulungagung memang mengalami kenaikan, namun tidak sampai ekstrem, belum sampai dua atau tiga kali lipat," kata Didik Eka saat dikonfirmasi, Selasa (15/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari puluhan kasus DBD tersebut mayoritas terjadi di kawasan padat penduduk. Seperti Kecamatan Tulungagung, Boyolangu dan Kedungwaru. Wilayah perkotaan itu masuk kategori endemi demam berdarah, karena setiap tahun terus muncul kasus yang sama.

"Sebetulnya nyamuk DBD ini daya terbangnya hanya 100 meter dan takut dengan matahari. Tapi karena wilayah padat penduduk, sehingga nyamuk itu mudah berpindah dan terjadi penularan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Didik menambahkan, untuk upaya penanggulangan merebaknya DBD tersebut pihaknya telah melakukan berbagai langkah. Salah satunya melakukan pengasapan atau fogging di daerah terjangkit.

"Untuk fogging ada syaratnya, yakni apabila di satu wilayah ada kasus DBD, kemudian dari penyelidikan epidemiologi jika di lingkungan itu ada vektornya yang ditunjukkan adanya jentik. Kemudian ada penderita lain," katanya.

Pihaknya menegaskan upaya pengasapan hanya untuk membunuh nyamuk dewasa. Sehingga harus dilakukan upaya tindak lanjut, dengan gerakan 3M dan pemberian larvasida untuk membunuh jentik-jentik nyamuknya.

Didik Eka menambahkan, selain fogging Dinas Kesehatan Tulungagung juga gencar melakukan edukasi ke masyarakat, tentang pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman DBD.




(fat/fat)


Hide Ads