Sepanjang tahun 2024 selama kurun waktu 11 bulan, pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) yang meninggal dunia sebanyak 11 orang. Jumlah pasien yang dirawat sebanyak 673 orang.
Wabah ini meningkat 3 kali lipat dibanding tahun lalu 2023, dengan 200 kasus.
"Kasus demam berdarah tahun ini naik 3 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Tahun 2024 ini sebanyak 673, sedangkan tahun 2023 lalu 200 kasus," ujar Kepala Dinas Kesehatan Lumajang Rosyidah saat dikonfirmasi detikJatim, Jumat (8/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyaknya pasien meninggal, pihaknya menggencarkan fogging atau pengasapan di titik sebaran nyamuk aedes aegypti. Salah satunya Desa Banjarwaru Kecamatan Lumajang.
Fogging dilakukan untuk membunuh sebaran nyamuk aedes aegypti dewasa.
Dia menambahkan, di Desa Banjarwaru ada 6 warga meninggal karena DBD. 3 Di antaranya anak-anak. Daerah tersebut memiliki catatan sebaran wabah DBD saat memasuki musim hujan.
"Di Dusun Krajan terdapat 6 orang warga yang terjangkit kasus demam berdarah. Sehingga kita koordinasi dengan puskesmas untuk melakukan fogging," ujar Kepala Desa Banjarwaru, Samsul Arifin.
Sementara peningkatan paparan kasus DBD ini disebabkan perubahan cuaca dari kekeringan hingga musim hujan. Warga pun diminta untuk terlibat aktif memberantas sarang nyamuk di lingkungan sekitar.
"Peningkatan kasus demam berdarah ini disebabkan karena perubahan musim sehingga kita imbau kepada warga untuk menjaga kebersihan lingkungan," pungkasnya.
(hil/fat)