Seorang ibu tewas tertimpa tembok pagar belakang kantor Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Kamis (3/2/2022). Tembok ini roboh ketika hujan deras disertai angin melanda Kota Malang. Berikut fakta-faktanya :
1. Korban Tertimpa Tembok Roboh Saat Berjalan
Korban diketahui bernama Karlinah (62), warga Jalan Teluk Cenderawasih I, Kelurahan Arjosari, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Saksi mata, Heru Sumargono mengatakan korban awalnya berjalan kaki dari arah timur menuju barat. Heru menduga korban pulang dari rumah saudaranya yang berada tak jauh dari lokasi kejadian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebetulan rumah Heru berada persis depan tembok pagar kecamatan yang roboh. Sehingga suara pagar ambruk dan teriakan korban meminta tolong terdengar jelas.
"Bu Karlin tadi sedang berjalan, tiba-tiba ada suara bruukk. Dan terdengar teriakan minta tolong. Saya kemudian keluar," ujarnya ditemui wartawan di lokasi kejadian, Kamis (3/2/2022), sore.
Detik-detik sebelum tembok pagar roboh menimpa korban. Warga sempat meminta korban untuk berhenti, ketika terlihat tengah berjalan kaki menuju rumahnya.
"Sempat saya minta berhenti, setelah tahu orangnya jalan kaki akan melintas depan pagar tembok," kata Heru.
2. Evakuasi Korban Cukup Makan Waktu
Tembok itu sendiri mempunyai panjang 12 meter dengan ketinggian sekitar 2 meter. Tembok yang roboh separuh dari panjang tembok.
Mengetahui korban tertimpa tembok, Heru kemudian meminta bantuan warga lain untuk mengangkat pagar tembok yang menimpa bagian kaki korban.
"Yang tertimpa pinggul kiri ke bawah. Saya dibantu empat orang, pakai linggis untuk bisa mengangkat tembok yang roboh," bebernya.
3. Korban Meninggal di RS
Setelah berhasil dievakuasi, korban kemudian dibawa ke rumah Sumargono. Kejadian itu langsung dilaporkan kepada perangkat lingkungan setempat.
"Setelah berhasil diangkat saya bawa ke rumah. Kelamaan nunggu ambulans datang hingga nyawa korban tak tertolong. Meninggal saat berada di RS Persada," bebernya.
Heru bersama warga menyebut, lambannya korban dibawa ke rumah sakit, diduga mengakibatkan nyawanya tak tertolong.
"Cukup lama di rumah, kurang lebih satu jam. Itu mungkin yang membuatnya meninggal setelah tiba di rumah sakit," tuturnya.
Terpisah Camat Blimbing Ariadi Wardoyo mengungkapkan, jika pihaknya telah berusaha menyelamatkan korban dengan membawanya ke rumah sakit.
Namun, nyawa korban akhirnya tak tertolong. "Kami awalnya dapat informasi, ada warga tertimpa tembok belakang kecamatan yang roboh akibat hujan deras tadi. Mungkin karena angin juga sehingga menimpa korban yang sedang berjalan kaki," ujar Ariadi.
4. Tembok Disebut Retak Sejak Lama
Ada cerita di balik robohnya tembok belakang kantor Kecamatan Blimbing, Kota Malang, yang menewaskan seorang warga. Retaknya tembok ternyata pernah dilaporkan sejak bertahun-tahun lalu.
Hal itu disampaikan Heru Sumargono warga Jalan Teluk Etan Gang 2, Kelurahan Arjosari, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Heru menempati rumah persis berhadapan dengan pagar tembok yang sekarang roboh itu.
"Kami sudah sering melapor, bahwa tembok sudah retak. Tolong segera diperbaiki, itu sembilan tahun lalu," ujar Heru kepada wartawan, Jumat (4/2/2022).
Usulan untuk segera memperbaiki bukan hanya datang dari Heru saja. Melainkan hampir seluruh warga, karena depan tembok merupakan akses jalan yang setiap hari dilalui masyarakat.
"Di sini kan banyak orang lewat setiap hari. Tahu kalau tembok retak segera kami minta diperbaiki. Takutnya ambruk. Sekarang sudah terjadi dan ada korban warga sampai meninggal," keluhnya.
Adanya kejadian tembok ambruk, membuat warga kesal. Karena apa yang dikhawatirkan benar-benar terjadi.
(hil/sun)