Cerita Miris di Balik Tragedi Tembok Roboh Tewaskan Ibu di Kota Malang

Cerita Miris di Balik Tragedi Tembok Roboh Tewaskan Ibu di Kota Malang

Muhammad Aminudin - detikJatim
Jumat, 04 Feb 2022 13:27 WIB
tembok roboh tewaskan ibu di kota malang
Tembok yang roboh dan tewaskan seorang ibu di Kota Malang (Foto: Muhammad Aminudin)
Kota Malang -

Ada cerita di balik robohnya tembok belakang kantor Kecamatan Blimbing, Kota Malang, yang menewaskan seorang warga. Retaknya tembok ternyata pernah dilaporkan sejak bertahun-tahun lalu.

Hal itu disampaikan Heru Sumargono warga Jalan Teluk Etan Gang 2, Kelurahan Arjosari, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Heru menempati rumah persis berhadapan dengan pagar tembok yang sekarang roboh itu.

"Kami sudah sering melapor, bahwa tembok sudah retak. Tolong segera diperbaiki, itu sembilan tahun lalu," ujar Heru kepada wartawan, Jumat (4/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usulan untuk segera memperbaiki bukan hanya datang dari Heru saja. Melainkan hampir seluruh warga, karena depan tembok merupakan akses jalan yang setiap hari dilalui masyarakat.

"Di sini kan banyak orang lewat setiap hari. Tahu kalau tembok retak segera kami minta diperbaiki. Takutnya ambruk. Sekarang sudah terjadi dan ada korban warga sampai meninggal," keluhnya.

ADVERTISEMENT

Adanya kejadian tembok ambruk, membuat warga kesal. Karena apa yang dikhawatirkan benar-benar terjadi. Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi Kamis (4/2/2022).

Naas, saat itu Karlinah (62), warga Jalan Teluk Cenderawasih I, Kelurahan Arjosari, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, melintas di lokasi kejadian.

Warga sempat memintanya untuk berhenti dan berteduh, namun entah kenapa Karlinah terus berjalan dengan tujuan rumahnya. Seketika pagar tembok roboh dan menimpa bagian kaki kiri korban.

Warga berusaha menolong korban tengah terjepit beton pagar tembok. Setelah berhasil dievakuasi, Karlinah dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sayang, nyawanya tak bisa diselamatkan.

Camat Blimbing Ariadi Wardoyo menuturkan, pihaknya sangat berduka atas kejadian ini. Segala upaya sudah dilakukan untuk menyelamatkan korban dengan melarikan ke rumah sakit.

Terkait laporan warga adanya pagar tembok retak, Ariadi mengaku belum pernah mendengar secara langsung. Dia berdalih karena belum satu tahun menjabat sebagai camat.

"Kalau untuk itu (tembok retak), saya belum tahu jelas. Karena baru satu tahun menjabat. Kejadian kemarin itu, hujan deras dan juga angin kencang, mungkin itu yang menyebabkan tembok roboh," tandasnya terpisah.




(iwd/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads