Sebanyak 19 kecamatan di Kabupaten Blitar berpotensi mengalami bencana tanah gerak pada Februari 2022. Potensi tanah gerak ini berdasarkan rilis dari situs resmi BPBD Kabupaten Blitar.
"Kami menerima informasi dari PVMBG itu kemarin, ini merupakan runtutan dari potensi tsunami di pesisir selatan Jawa yang kemarin. Ini sifatnya peringatan dini. Jadi bisa terjadi, bisa tidak," jelas Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar, Wahyudi saat dikonfirmasi detikJatim, Rabu (2/2/2022).
Potensi pada 19 kecamatan itu bervariasi. Ada yang menengah sampai menengah tinggi. Kecamatan yang berpotensi menengah tinggi terjadi tanah gerak yakni Kecamatan Bakung, Binangun, Doko, Gandusari, Kesamben, Garum, Kademangan, Selorejo dan Wlingi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, hal ini juga berpotensi terjadi di Nglegok, Ponggok, Selorejo, Panggungrejo, Srengat, Sutojayan, Talun, Udanawu, Wates dan Wonodadi.
Baca juga: Blitar Diguncang Gempa M 4,1 |
"Untuk Kecamatan Wonodadi dan Talun ini berpotensi terjadi danau akibat pergerakan tanah itu," ungkapnya.
Wahyudi menegaskan, pihaknya sedang melaporkan informasi ini kepada Bupati Blitar. Dari laporan tersebut, akan segera dibuat surat edaran kepada seluruh OPD, kecamatan sampai ke desa agar warga meningkatkan kewaspadaan.
"Surat edaran segera kami kirimkan. Kami tegaskan kembali, ini adalah potensi. Jadi jangan panik. Namun tingkatkan kewaspadaan. Karena bencana hidrometeorologi masih berpotensi terjadi dan itu jadi pemicu potensi bencana lainnya," tandasnya.
Dari informasi tersebut, tak hanya Kabupaten Blitar yang berpotensi terjadi tanah gerak, namun beberapa wilayah lain di Jawa Timur juga berpotensi terjadi tanah gerak selama bulan Februari ini.
(hil/hil)