Gua Wareh menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Pati. Warga percaya jika air di dalam Gua Wareh bisa untuk pengobatan.
Gua Wareh berada di Desa Kedungmulyo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati. Untuk sampai di lokasi dari pusat kota sejauh 23 kilometer ke arah selatan. Di lokasi suasana begitu asri karena berada di perdesaan lereng Pegunungan Kendeng. Gua Wareh banyak pengunjung saat akhir pekan.
Gua Wareh memiliki luas sekitar 4,5 hektare. Gua ini terdapat lorong ke kiri sepanjang 100 meter. Lalu di dalam terdapat sungai sepanjang kurang lebih 50 meter. Maka tak jarang warga yang datang untuk mandi atau mencuci muka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di lokasi tersebut terlihat ada gambar pewayangan Semar. Konon di lokasi sebagai tempat pertapaan tokoh pewayangan yang paling dihormati tersebut.
Ketua Kelompok Sadar Wisata Semar Wareh, Adie Saputro mengatakan Wisata Gua Wareh menjadi tujuan akhir pekan. Mereka datang dari berbagai kota sekitar Pati. Di antaranya Kudus, Rembang, Jepara, hingga Semarang.
"Dari keluarga, bapak ibu anak-anak renang di kolam Gua Wareh," kata Adie kepada wartawan di lokasi, Jumat (11/10/2024).
Dia mengatakan wisatawan datang penasaran dengan kondisi Gua yang berada di Lereng Kendeng ini. Selain itu wisatawan kebanyakan keluarga ingin berenang di kolam sekitar Gua Wareh. Kondisi kolam jernih dan segar.
"Daya tariknya pertama itu renang, yang kedua melihat dalam Gua Wareh," jelasnya.
Adie mengatakan untuk masuk ke Gua tidak ditarif. Hanya wisatawan membayar tarif parkir per motor atau mobilnya kisaran Rp 2 ribu sampai Rp 4 ribu untuk motor dan mobil.
"Biaya masuk hanya parkir saja," jelasnya.
Sejarah Gua Wareh
Adie mengatakan ada beberapa versi sejarah di Gua Wareh. Pertama Gua Wareh menjadi tempat pertapaan tokoh pewayangan yang paling terhormat dari tokoh lainnya. Dia adalah Semar.
Konon Semar datang ke Pegunungan Kendeng yang membentang antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Semar diceritakan mandi di tujuh mata air. Salah satunya di Gua Wareh.
"Kalau sejarah kurang begitu berani (kebenarannya), soalnya dari dulu belum ada orang melakukan penelusuran di sini," kata dia.
Meski demikian ada cerita dari masyarakat jika Gua Wareh juga menjadi saksi bisu saat Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim berhasil mengislamisasi keluarga Kerajaan Majapahit.
Sunan Gresik diceritakan bisa menyembuhkan keluarga Kerajaan Majapahit dari wabah kulit lebab dan demam. Karena pada saat itu keluarga Kerajaan Majapahit sedang dalam pelarian usai runtuhnya kerajaan.
Keluarga Kerajaan Majapahit dikabarkan masuk Islam dengan tuntunan Sunan Gresik. Sunan Gresik lalu mengucap syukur kepada Tuhan dan bersabda bahwa gua itu akan banyak dikunjungi dan airnya dapat berguna menyembuhkan penyakit.
"Ada kisah Mbah Semar, terus Sunan Gresik ada lagi," ungkap dia.
Adanya Kepercayaan Air Gua Wareh
Adie mengatakan terlepas dari kisah tersebut warga percaya jika mengambil air dari Gua Wareh bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Tidak sedikit warga yang datang ke Gua Wareh untuk mengambil air tersebut.
"Kalau untuk airnya kita namakan menjadi air pusaka, kita punya hajat punya keinginan insyaallah akan terkabulkan, biasanya untuk pengobatan. Kalau orang sini namanya air pusaka," pungkas dia.
(rih/ahr)