Unik! Ada Wisata Terapi di Alam Terbuka, Cocok buat Mental Health

Unik! Ada Wisata Terapi di Alam Terbuka, Cocok buat Mental Health

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Senin, 26 Agu 2024 09:50 WIB
Para pengunjung tengah mengikuti forest therapy di Hutan Sapuangin.
Foto: dok. Forst Therapy Sapuangin
Jakarta -

Kabupaten Klaten memiliki berbagai wisata andalan yang bisa dikunjungi kala liburan. Selain umbul dan candi, Kabupaten Klaten juga menyimpan pesona lereng Gunung Merapi yang bisa untuk terapi.

Terletak di lereng Gunung Merapi, kampung Sapuangin di Desa Tegalmuyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, menyajikan inovasi baru berupa forest therapy. Kegiatan ini cocok bagi siapapun yang ingin melepas penat dengan berkunjung ke alam ditemani psikolog.

Pengunjung bisa berwisata di alam sekaligus melakukan konsultasi dengan psikolog di tengah suasana hutan yang damai. Atmosfer yang dihadirkan pepohohan, dedaunan, rerumputan, beserta semilirnya angin akan semakin menjernihkan pikiran para pengunjung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menjadi daerah tertinggi di Kabupaten Klaten, Kampung Sapuangin memanfaatkan kesegaran alam sebagai tempat bagi siapa pun yang mencari penyembuhan alami. Pengelola wisata Sapuangin, Martono menjelaskan, forest therapy ini sudah bergulir sekitar sebulan terakhir.

"Sebulan ini selalu ada orang yang datang untuk forest therapy. Sudah sekitar enam kali," kata Martono ditemui detikJateng di Sapuangin, Kecamatan Kemalang," Rabu (21/8/2024).

ADVERTISEMENT

Ia menjelaskan, dalam forest therapy di Sapuangin ini pertama-tama pengunjung akan disuguhi welcome tea dan makanan seperti jagung, singkong, pisang, tahu yang semuanya telah direbus, sesampainya di Kampung Sapuangin.

Pemeriksaan tekanan darah pun dilakukan terlebih dahulu sebelum akhirnya pengunjung menyusuri Hutan Sapuangin untuk menjalani forest therapy. Tak hanya bertemu pepohonan yang memberikan udara segar, pengunjung juga bisa bertemu hewan-hewan seperti burung hingga monyet.

"Awalnya perkenalan dengan guide, kemudian teman-teman menjelaskan rute perjalanan. Jaraknya cuma 1 kilometer, lama waktu tempuh 1-1,5 jam. Kegiatannya itu pemanasan, kemudian ada yoga, peluk pohon, meditasi," terang Martono.

Usai forest walking atau menyusuri Hutan Sapuangin yang berada di ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut (MDPL), forest viewing atau menikmati pemandangan hutan, dan yoga, pengunjung juga akan diajak untuk forest bathing atau 'mandi' suasana hutan.

Pengunjung diajak menikmati kicauan burung, sinar matahari, serta menghirup fitonsida yang dihasilkan pepohonan. Selepasnya pengunjung diminta membuat jurnal dengan tulisan atau gambar dengan tujuan untuk membuka hati dan mencapai kejernihan pikiran.

Interaksi dengan alam dalam forest therapy ini diharapkan mampu meningkatkan kesehatan fisik dan mental para pengunjung. Pengunjung juga bisa mencurahkan seluruh beban yang dirasakannya kepada psikolog yang mendampingi.

"Promosi forest therapy bahkan sudah langsung dari dokter-dokternya. Jadi forest therapy sudah menjadi obrolan di kalangan dokter," terang Martono.

Harga yang dipatok untuk kegiatan forest therapy ini Rp 1,4 juta. Tarif itu sudah termasuk konsumsi, instruktur yoga, psikolog atau ahli terapi hutan, forest guide, antar-jemput Jogja-Klaten, peralatan, merchandise, hingga dokumentasi.

"Kegiatannya satu hari. Sampai sini pukul 06.30 WIB, kemudian pukul 16.00 WIB sudah selesai. Maksimal serombongan yang ikut 15 orang," jelasnya.

Jika tertarik, calon pengunjung bisa menghubungi akun media sosial Instagram @forest_therapy.id atau WhatsApp 082325489707. Forest therapy di Sapuangin ini pun merupakan satu-satunya di Klaten. Pengunjung bisa menikmati hutan sekaligus panorama menawan Gunung Merapi.




(prf/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads