Serunya Berbasah-basah Menyusuri Gua Pancur di Pegunungan Kendeng

Serunya Berbasah-basah Menyusuri Gua Pancur di Pegunungan Kendeng

Dian Utoro Aji - detikJateng
Minggu, 11 Agu 2024 12:12 WIB
Wisata susur Gua Pancur di Desa Jimbaran Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Minggu (11/8/2024).
Wisata susur Gua Pancur di Desa Jimbaran Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Minggu (11/8/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Pati -

Wisata alam Gua Pancur di Desa Jimbaran Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati ramai dikunjungi wisatawan saat akhir pekan. Wisatawan pun bisa menyusuri gua yang memiliki panjang 827 meter sambil berbasah-basah.

Pantauan detikJateng di lokasi objek wisata di lereng Pegunungan Kendeng ramai wisatawan, Minggu (11/8/2024). Wisatawan datang dari beberapa daerah seperti Pati, Kudus dan Rembang.

Seperti rombongan dari Pati Kota, Mutia Parasti bersama teman-temannya mencoba untuk menyusuri Gua Pancur. Gua yang pertama kali ditemukan pada tahun 1932 ini menyajikan pemandangan keindahan alam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari depan gua terlihat keindahan batu di dalam gua. Wisatawan bisa berjalan-jalan di dalam kolam yang memiliki dasar mirip kolam itu.

Saat masuk ke dalam, mata wisatawan akan dimanjakan dengan bebatuan dinding gua yang berbentuk eksotis. Wisatawan tidak perlu khawatir meski harus menyusuri air karena mereka mendapat pinjaman jaket pelampung, helm, dan sepatu boot.

ADVERTISEMENT

Mutia mengaku terpesona dengan keindahan alam dari Gua Pancur. Dia mengaku baru pertama susur gua.

"Baru pertama, pemandangan bebatuan sangat bagus," kata Mutia ditemui di lokasi, Minggu (11/8/2024).

Suasana di objek wisata Gua Pancur, Pati, Senin (23/1/2023).Suasana di objek wisata Gua Pancur, Pati, Senin (23/1/2023). Foto: detikJateng

Pengelola Gua Pancur Abdul Salam mengatakan di dalam Gua Pancur memiliki panjang 826 meter. Di dalam gua terdapat bermacam-macam batuan stalakmit dan stalaktit dan stalakmit. Uniknya bebatuan itu menyerupai ornamen-ornamen tertentu.

"Kalau masuk ke dalam lagi ada batu menyerupai batu Buddha, menyerupai gentong besar kayak kendi," terangnya ditemui di lokasi.

Abdul mengatakan untuk menikmati wisata gua pancur wisatawan tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Untuk tarif per orang mulai dari Rp 15 ribu sampai dengan Rp 20 ribu. Wisatawan dilengkap dengan alat berupa jaket pelampung, helm, dan sepatu boot.

"Biasanya minimal dua orang ada pemandu," terang dia.

Abdul menambahkan selain susur gua juga terdapat wisata kolam, bumi perkemahan dan permainan lainnya. Untuk tiket masuknya per orang Rp 5 ribu.

"Masyarakat menikmati view di luar Gua Pancur, ada taman kolam, dan bumi perkemahan," ungkap Abdul.

Abdul melanjutkan, gua itu ditemukan pertama kali pada 1932 oleh salah satu warga bernama Sarto. Pada waktu itu Sarto mendengar adanya percikan air keras seperti mancur. Lantas dari situ gua tersebut dinamai dengan Gua Pancur.

"Sehingga Mbah Sarto merasa penasaran sehingga dicari asal percikan tersebut. Sehingga ketika mendapatkan percikan tersebut ternyata air deras dan dinamakan Gua Pancur itu," jelasnya.

Bisa untuk Kamping

Gua Pancur tidak hanya dikenal dengan keindahan di bagian dalamnya. Lingkungan sekitarnya yang adem juga menjadikan kawasan itu menjadi tempat yang asyik untuk kamping.

Pantauan detikJateng ada empat tenda yang tengah camping di kawasan Gua Pancur Desa Jimbaran Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Minggu (11/8). Mereka tengah berlibur bersama teman dan sanak keluarga.

Lokasi camping tidak jauh letak gua. Wisatawan agak naik ke lokasi lereng Pegunungan Kendeng. Suasana sejuk dan adem menjadi daya tarik wisatawan yang tengah berlibur.

Salah satu wisatawan yang tengah camping bernama Andre Falah dari Rembang. Andre datang bersama teman-temannya untuk menginap di lereng Pegunungan Kendeng. Menurutnya suasananya sejuk dan adem.

"Suasana sejuk adem di sini. Tenang sekali cocok untuk buat camping," kata Andre kepada detikJateng ditemui di lokasi, Minggu (11/8/2024).

Pengelola Gua Pancur Abdul Salam mengatakan selain wisata soal keindahan gua, wisatawan juga bisa menikmati wahana lainnya. Seperti kemah. Abdul mengatakan di kawasan Gua Pancur terdapat spot untuk berkemah.

"Ada juga bumi perkemahan," jelas Abdul ditemui di lokasi.

Menurutnya biasanya ada beberapa warga luar daerah yang sengaja camping. Biasanya hari Sabtu sore dan Minggunya pulang. Tarifnya sekitar Rp 5 ribu per orang untuk masuk di kawasan Gua Pancur.

"Untuk yang camping memang saat akhir pekan yang banyak, mereka dari Pati hingga luar Pati," jelasnya.




(ahr/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads